10

1.9K 187 3
                                    

Johnny menggendong Leona dari kolam, mereka tertawa gembira entah akan dibawa kemana Leona oleh Johnny.

"John!! turunin!!" Leona memberontak sambil memukul Johnny pelan.

"No, aku belum selesai sama kamu Leona." balas Johnny tertawa.

tiba2 Doyoung muncul didepan Johnny dengan ekspresi yg tidak bisa dibaca.
seketika tawa Johnny hilang begitu juga dengan Leona.

"ada apa?"

"sebagian kelompok kita yg ada di ilsan tewas."

ekspresi gembira yg tadi menghiasi wajah Johnny itu kini berubah marah saat mendengar pernyataan Doyoung.

Johnny menurunkan Leona dari gendongannya dan menatap gadis itu.

"aku pergi dulu, tidak akan lama kok tenang saja aku akan lekas kembali, jaga dirimu." Johnny mencium sekilas bibir Leona sebelum pergi.

"hati2 John.." Leona menahan lengannya sebentar dan menatap sendu ke arahnya.

"pasti." Balas Johnny sambil tersenyum kecil.

Kemudia ia berbalik pergi bersama Doyoung dan Leona menatap sedih kepergiannya.

****

Tao benar2 meledakkan seluruh emosinya, ia membantai habis hampir seluruh anak buah Johnny di ilsan. beberapa dibiarkan hidup agar Johnny datang kepadanya.

"aku akan membunuhmu Johnny Seo!" geram Tao.

lima jam lamanya pembantaian itu terjadi tak lama kemudian Johnny datang.

"bagus akhirnya kau datang bajingan!" ucap Tao

"apa apaan ini? aku tak ada urusan denganmu brengsek!" balas Johnny.

"kau bilang apa? tak ada urusan? lepaskan Leonaku!!"

"Hah? Leonamu?? dia Leonaku, Milikku bukan milikmu Huang Zi Tao."

"BEDEBAH KAU!!"

Tao berlari dan melayangkan bogem mentah ke arah Johnny, ia menindihnya dan memukul wajah Johnny berkali-kali sampai berdarah.

tak mau kalah, Johnny membalik tubuh Tao sehingga sekarang ia yg meninju wajah Tao berkali-kali. begitulah seterusnya sampai salah satunya harus ada yg kalah namun ternyata keduanya tak mau kalah.

"BRENGSEK KAU!" umpat Tao.

"KAU JUGA BAJINGAN!" balas Johnny.

wajah mereka sudah sama2 lebam dan berdarah namun keduanya masih tetap saling memukul,menendang dan meninju. hingga seseorang melempar granat ke arah mereka.

"SIAL!!!"

'DUARRRRRR!'

ledakan cukup besar hingga membuat tubuh keduanya terpental.

****

Leona berjalan menelusuri lorong kecil didekat taman sampai digerbang.

"aku bosan" ucapnya.

"hey kau"

seseorang memanggilnya dan iapun menghampiri orang itu.

"ya, ada yg bisa kubantu?"

"kau Leona Wu??"

"dari mana kau tau namaku??"

"tentu saja, aku akan membantumu keluar dari sini dan kembali kepada ayahmu"

Leona tersenyum mendengar ucapan wanita itu.

"bagaimana caranya?"

"ayo ikut aku, lagi pula didalam sepi kan?"

"iya baiklah"

tanpa banyak buang waktu Leonapun ikut dengan wanita itu.

"kau siapa? kenapa kau bisa tau?" tanya Leona penasaran.

"aku Irene, mantan asisten Johnny. dia membunuh orang tuaku karena gagal mengobati adiknya yg sekarat"

"hah???"

lagi2 Leona terkejut dengan kekejaman Johnny.

"bagaimana bisa?"

"adiknya sudah terluka parah, ditambah dengan keadaan lidah terpotong"

Leona langsung memegangi kepanya saat mendengar ucapan Irene.

Flashback.

kedua gadis itu diculik dan dibawa entah kemana.

"Jes kita akan kemana ini?"

"entahlah Leona"

seseorang menancapkan jarum ke pundak Leona dan Jessie hingga akhirnya mereka kehilangan kesadarannya.

Leona mengerjapkan matanya, ia kaget setelah kesadarannya kembali. entah dimana ia sekarang.. tempat itu remang2 banyak jenis senjata tajam dan pistol ditempat itu.

ia berusaha melepaskan ikatannya namun sayang, tenaganya seperti terkuras habis.

"Leona..."

"Jessie!! kau dimana???"

"aku disini!!"

ia menoleh dan mendapati Jessie juga terikat sepertinya. tiba2 seorang lelaki menghampirinya.

"MAU APA KAU?? JAUHI SAHABATKU!!!"

"ckck! nona Wu jangan berteriak begitu kau akan mendapat bagian juga.."

pria itu menggunakan topeng milik kelompok Wu seketika Leona kaget.

"SIAPA KAU!!! BERANINYA MEMAKAI TOPENG AYAHKU!!!"

pria itu menghampiri Leona dan meletakkan jari telunjuknya di bibir Leona.

"ssst... nikmati pertunjukannya"

ia meraih pisau didinding mendekat ke arah Jessie.

"JESSIE!!!"

"TIDAKK!!! MAU APA KAU!!!"

"uhh jangan takut.. hanya sakit sedikit.. ada pesan untuk kakakmu Johnny Seo??"

Jessie membulatkan matanya saat pria itu menyebut nama kakaknya.

"KAKAK!!! BUKAN KRIS WU PELAKUNYA!!! JANGAN SAKITI DIA DAN LEONA!!!"

'PLAK!'

"KAU KEJAM!! DASAR BAJINGAN!!!" teriak Leona saat pria itu menampar Jessie.

"hmm pesan yg jelek, akan kupotong rekaman yg itu. ayo mulai."

pria itu membuka paksa mulut Jessie dibantu dua pria disampingnya. hingga akhirnya mulut Jessie terbuka.

"lidah yg menakjubkan"

'SRET!'

"AAAAAAAAAA"

"JESSIE!!!! TIDAKKK!"

pria itu memotong lidah Jessie tanpa rasa kasihan dan terkekeh menjijikkan. darah mengalir deras dari mulut Jessie, Leona yg melihat hal itu menangis sejadinya.

Flashback End

Leona berusaha membuka matanya perlahan. ia merasakan sakit luar bisasa di kepalanya.

"syukurlah kau bangun"

"Irene..."

"jangan bergerak dulu, tubuhmu masih lemah, kau tau 2 hari kau pinsan." jelas  Irene sambil meletakkan teh disamping Leona.

"hah?? 2 hari?"

"ya, kau tiba2 pinsan setelah mendengar ucapanku.."

"Johnny..." lirih Leona takut.

Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang