13

1.7K 194 1
                                    

Leona menunggu Jessie ditaman tempat biasa mereka istirahat

mereka berdua sangat menyukai daun yg berjatuhan saat musim gugur tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mereka berdua sangat menyukai daun yg berjatuhan saat musim gugur tiba.

"kau sudah lama?" Jessie datang dengan nafas terengah.

"tak juga, kemana saja kamu?"

"aku ingin mengenalkanmu pada kakakku, tapi dia malah sibuk"

Leona kaget mendengar perkataan sahabatnya itu.

"ke kenapa kau mau mengenalkanku??"

"siapa tau dia tertarik padamu, aku tak mau dia menjadi gay atau homo, selama ini kak John ga pernah bawa cewe ke rumah" jelas Jessie.

"mungkin dia masih fokus sama karirnya Jes"

"cih! karir apa? kakakku itu bos gangster Leona"

kali ini Leona tersedak daging burgernya saat mendengar kata gangster dari mulut Jessie.

"jangan kaget bukannya ayahmu juga bos gangster??"

"hh kok kamu tau sih Jes?"

"siapa sih yg ga kenal sama marga Wu?? hahaha"

"ihh jahat!!"

Leona memukul pelan Jessie yg tertawa.

"udah sakit tau! yok makan nanti ada kelas."

"iya deh"

akhirnya Leona dan Jessie menghabiskan makan siang mereka ditaman dengan senyuman.

Flashback End

Leona membuka matanya perlahan, ia merasa mimpinya itu sangat nyata, perlahan ia bangkit dari ranjang menuju ruangan Taeyong.

"Ada apa Leona?" tanya Taeyong saat melihat Leona berdiri didepan pintunya.

"aku ingin memeriksa kepalaku dok"

"kenapa? ada yg salah?"

"tidak, hanya saja aku tidak bisa mengingat beberapa kejadian saat kuliah"

"baiklah, kemari"

akhirnya Taeyong memeriksa kepala Leona dengan x-ray.
selesai diperiksa, Leona bangun dan duduk dikursi dekat ranjang menunggu hasilnya.

"apa kau pernah jatuh atau dipukul Leona? ada sedikit darah yg menggumpal disalah satu bagian otakmu, mungkin itu yg memicu hilangnya sebagian ingatanmu" jelas Taeyong.

"kepalaku sakit untuk mengingatnya dok, terkadang ingatan itu datang tiba2 dan terbawa mimpi"

"hum itu lebih mirip sebuah puzzle, ingatanmu kembali sedikit demi sedikit."

Leona hanya mengangguk pelan.

****

Johnny duduk disofa dengan segelas wine ditangannya, tak lupa dengan Yuta,Jaehyun dan Doyoung didepannya.

"aku ingin kalian menyeret Michele kemari, aku akan menunjukkan pada Leona akan berakhir seperti apa penghianat ditanganku"

"baiklah, bos"

"pergilah kalian"

akhirnya mereka pergi melaksanakan perintah Johnny.

setelah mereka pergi, Johnny merebahkan tubuhnya disofa perlahan ia memejamkan matanya. ingatan akan Jessie hadir didalam benaknya.

Flashback

Jessie membereskan beberapa barangnya, tak lama kemudian Johnny datang menghampirinya.

"hmm sedang apa?"

"mengemas beberapa barang dari sahabatku kak" jelasnya sambil meletakkan beberapa barang ke dalam kardus.

"kenapa dimasukkan ke dalam kardus?" tanya Johnny heran.

"ya, aku ingin membukanya saat setahun tinggal dirumah setelah selesai kuliah nanti kak"

"oh, kalau kau lupa membukanya?"

Jessie memutar matanya malas menatap Johnny.

"kakak yg harus membukanya! titik!"

"kenapa harus aku?"

"karena keluarga yg kupunya hanya kakak"

Johnny terdiam mendengar jawaban jessie, hingga tanpa sadar ia membuat Jessie sedih.

"maaf, kakak tak bermaksud begitu Jes.. are you remember dad and mom?"

"they always in my mind, Brother.."

Johnny mengelus kepala Jessie lembut.

"iam always protect you. and beside you forever my lovely sister.."

"hhh aku udah sering dengernya kak, bosen tau." protes Jessie.

"ya udah serah deh." Johnny ngambek.

"ihh jan marah gitu kak, jelek tau!"

Jessie tertawa melihat ekspresi merajuk Johnny hingga lupa mengemas barangnya.

Flashback End

"inget Jessie lagi?"

suara itu membuyarkan lamunan Johnny, kemudian ia membuka matanya dan melihat Taeyong sudah didepannya.

"begitulah."

"aku juga John, aku tidak menyangka ia akan pergi secepat itu. padahal aku ingin melamarnya."

Johnny menatap Taeyong sendu.

"maaf aku tak sempat menyelamatkannya, andai saja saat itu aku tidak pergi ke Jepang mungkin kita masih bisa bersama Jessie." tambah Taeyong.

"semua sudah terjadi Tae, sekarang tujuanku adalah membalaskan kematian Jessie" ucap Johnny.

"aku tak menyangka kau akan melakukan itu John? Leona sudah menyerahkan dirinya sebagai pengganti ayahnya."

"persetan dengan hal itu Tae, Leona hanyalah pelampiasanku,budakku dan pembantuku." geram Johnny.

Taeyong berdiri dari sofa dan menatap Johnny sebelum pergi.

"Aku hanya ingin bilang, dia tulus mencintaimu.. pilihan ada ditanganmu Johnny Seo"




Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang