6

2.2K 223 1
                                    

'Grep!'

Johnny menarik tubuh Leona dan menggendongnya, hampir saja Leona terjatuh. gadis itu menatap Johnny tak percaya.

sedangkan Johnny merasa bersalah juga hancur ketika merasakan bobot tubuh Leona yg semakin ringan bahkan lebih ringan dari pertama kali Leona datang kerumahnya.

dengan pelan Leona mengusap keringat didahi Johnny dengan tangannya, kemudian Johnny menatap Leona.

"tampan" gumam Leona tanpa sadar saat matanya bertemu dengan mata Johnny.

"sampai kapan kau akan mengagumi ketampananku nona?" ucap Johnny dengan nada mengejek.

"cih! dasar sombong"

'Brukh!'

"aduh sakit bodoh!"

dengan santai Johnny menjatuhkan tubuh Leona sehingga gadis itu meringis kesakitan.

"kau bilang apa??" Johnny menatap tajam ke arah Leona.

"ah tak ada kok"

"ayo pulang mereka sudah mundur"

Leona mengikuti langkah Johnny menuju mobil dan pulang tanpa membawa satupun belanjaan.

*****

sampai dirumah Leona hanya diam menatap meja kosong begitu juga dengan Johnny.

"lihatlah! jika kau tak membuang belanjaannya kau masih bisa makan John" kata Leona sebal.

"sudahlah jangan cerewet, aku akan pesan makanan untukku"

"untukku??"

"beli saja sendiri" ketus Johnny.

"Pelit!"

Johnny memutar matanya malas melihat Leona merajuk, ia tak memperdulikan gadis itu.

"andai saja Tao disini, mungkin dia sudah membelikanku makanan yg banyak!" jelas Leona.

"Tao? Huang Zi Tao pemimpin kelompok Huang itu? pffttt"

"kenapa? meskipun wajahnya seram dia baik sekali padaku. dia menuruti semua keinginanku. bahkan dia akan melamarku"

kepala Johnny merasa panas saat mendengar perkataan Leona yg tersenyum saat membahas Tao. kemudian ia bangkit mendekati Leona.

"Tao bukan tandinganku, aku bisa saja memenggal kepalanya didepanmu jika kau mau" bisik Johnny.

"brengsek kau Johnny Seo!"

'Plak!'

lagi2 Leona mendapat tamparan dari Johnny sehingga ia terduduk dilantai.
tanpa belas kasihan Johnny menginjak tangan kanan Leona.

"Aawww sakit bodoh!!" rintih Leona.

Johnny semakin menekan kakinya ketangan Leona sedangkan gadis itu diam menahan rasa sakit dan merutuki mulutnya yg sudah membuat Johnny marah.

"kenapa tak mengumpat lagi? ayo aku ingin bermain denganmu"

"Kau brengsek John!" balas Leona.

"kau benar2-"

Johnny menarik rambut panjang Leona dan melemparnya ke tembok tanpa ampun.

"kalau kau menjaga mulutmu, kau tak akan kesakitan, semakin lama aku semakin bosan bermain denganmu" ucap Johnny meninggalkan Leona.

"dia benar2 iblis.. aww tanganku.." lirih Leona bangkit menuju ruangan Taeyong.

sampai disana ia memeriksa keadaannya sendiri, pertama ia memeriksa tangan kanannya dan hasilnya membuat Leona terkejut. Jari telunjuknya patah.

"pantas saja, jari ini mati rasa" gumamnya.

selanjutnya ia menempelkan es batu pada pipi kiri yg tadi ditampar Johnny.

"hhh Leona kalau kau emosi terus, kau tidak bisa meluluhkannya" ucapnya pada diri sendiri.

****

Taemin berdiri memandang mansion mewah didepannya, siapa lagi pemiliknya kalau bukan Johnny Seo.

ia berencana menculik Leona, ia mengerahkan anak buahnya untuk menyusup tanpa ketahuan.

benar saja dalam beberapa saat mereka sudah berhasil melumpuhkan anak buah Johnny dengan suntikan obat tidur.

Leona yg mendengar keributan diruang tengah langsung berlari ke kamarnya namun, seseorang menyuntikkan sesuatu ke bahunya sehingga ia kehilangan kesadarannya.

"kita mendapatkan gadis itu bos"

"baiklah, bawa dia kemari"

****

Johnny kaget saat melihat Yuta dan Jaehyun juga beberapa anak buahnya terkapar dilantai dengan keadaan tak sadarkan diri.

kemudian Taeyong datang menghampiri Johnny.

"apa yg terjadi Tae?"

Taeyong mengatur nafasnya sebelum membalas perkataan Johnny.

"Mereka menculik Leona, John!"

"Apa?!!"

ekspresi kaget terlihat jelas diwajahnya, Johnny mengeraskan rahangnya marah.

"bagaimana ini?"

"kita harus mendapatkan Leona kembali, aku belum selesai dengan gadis itu!" balas Johnny.

"tapi kita harus sadarkan mereka dulu"

"hhh baiklah, urus mereka Taeyong"

****

gadis itu mengerjapkan matanya agar kesadarannya kembali. ia kaget setelah kedua matanya terbuka sempurna.

entah dimana ia berada sekarang, setelah diculik Johnny sekarang ia diculik oleh orang jahat lagi.

"kau sudah sadar nona Wu"

"mau apa kau!!! lepaskan aku!!"

Lelaki itu mendekat dengan penutup wajah kearahnya sehingga Leona tak mengenali siapa lelaki itu.

"ssst.. tenanglah.. jangan berteriak begitu ckckck" pria itu terkekeh melihat ekspresi takut Leona.

"kekehan itu???"

Leona teringat sesuatu entah kenapa kepalanya terasa sakit untuk mengingat lebih jauh.

lelaki itu meraih tangan Leona yg diinjak Johnny tadi.

"kasihan sekali, kau dikasari oleh bedebah itu ya?? humm"

pria itu dengan santai menekuk jarinya yg patah tanpa rasa kasihan.

"aaaaaaa.. sakit!!!"

"merintihlah Nona Wu... aku suka mendengarnya"

Leona meneteskan air matanya merasakan sakit yg kini menjalar keseluruh tangan kanannya.

' Johnny... tolong aku...' batin Leona.



Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang