4

2.4K 243 1
                                    

'Prang!!!'

Tao melempar barang yg ada diruangannya. ia marah karena anak buahnya belum mendapat informasi keberadaan Leona.

"brengsek kau Johnny Seo!!" geram Tao.

ia merebahkan tubuhnya ke kursi, memejamkan matanya dan membayangkan keadaan Leona saat ini.

"kuharap kau baik2 saja Leona, sampai si brengsek itu membuatmu terluka sedikit saja, aku tak akan membiarkannya merasakan dunia ini lagi"

*****

Leona memasak sambil bersenandung kecil, tiba2 Yuta menepuk punggungnya.

"ya ampun kau mengagetkanku Ahjussi Jepang."

"ahjussi jepang? memangnya aku terlihat seperti itu?" Yuta menaikkan alis kanannya.

"aku belum tau namamu." jelas Leona polos.

"namaku Yuta, dan yg bersamaku saat membawamu itu Jaehyun"

"Oooh begitu"

"wah sepertinya enak, boleh aku minta satu?"

"ambil saja :)"

dengan gembira Yuta mengambil satu makanan yg dibuat oleh Leona.

"enak?" tanya Leona.

"enak sekali.. boleh minta lagi?"

"ambil saja Yuta."

akhirnya Yuta mengambil lagi, Leona tersenyum ketika Yuta mengatakan jika masakannya enak.

"sebaiknya kau diam disini setelah selesai memasak Leona." jelas Yuta.

"kenapa?" Leona heran.

"sepertinya malam ini Johnny akan menggila."

"Hah? menggila apanya?" Tanya Leona bingung.

"sudahlah turuti perkataanku jika kau tak mau terluka."

"baiklah."

selesai memakan makanannya Yuta pergi meninggalkan Leona yg masih didapur. penasaran dengan ucapan Yuta, akhirnya ia keluar dari dapur menuju ruang tengah dengan mengendap-endap.

langkahnya terhenti dibalik lemari besar dan melirik ke arah sofa, terlihat Johnny sedang bercumbu dengan seorang wanita.

"selain iblis dia juga bajingan." gumam Leona.

bosan melihat adegan panas Johnny akhirnya ia memilih kembali ke dapur, tiba2...

'PLAKK!!'

'BRUKH!'

'BUGH!'

Leona kaget dan kembali melihat Johnny, pria itu sedang memukuli wanita yg tadi dicumbunya, seketika Leona menatap ngeri.

"DASAR JALANG LICIK! BERANINYA KAU INGIN MEMBUNUHKU!"

Wanita itu meringis sakit ketika Johnny menjambak rambut panjangnya, puas menjambaki, Johnny langsung menelanjangi wanita itu.

"Bermainlah denganku sayang." ucap Johnny sambil tersenyum miring dengan pisau lipat ditangannya.

"ampun.." lirihnya

"sayangnya rasa ampunku sudah habis sayang."

Johnny mengiris pelan dada wanita itu, seketika jeritannya langsung meledak dan Johnny hanya tersenyum jahat.

selain dada, Johnny juga mengiris beberapa bagian tubuh wanita itu sehingga darah bercucuran kemana-mana. Leona yg melihat itu dari balik lemari hanya bisa menutup mulut dan menangis pelan.

"Leona.. kemarilah.." Johnny menyadari keberadaan Leona. dengan langkah gemetar ia menghampiri Johnny.

"i.. iya.. John.." ucapnya dengan suara bergetar.

"tolong urus dia, Taeyong sedang ada dirumah sakit. aku ingin istirahat setelah itu panggil Yuta dan Jaehyun untuk mengantarnya ke penjara." jelas Johnny dengan senyum miringnya.

Leona mengangguk paham dan membopong wanita itu ke ruangan Taeyong.

*****

"kenapa kau mau mengobatiku?"

Leona mengangkat wajahnya menatap wanita asing didepannya.

"karena Johnny menyuruhku." Jawab Leona singkat.

"dia benar2 iblis, aww sakit!" rintihnya.

Leona hanya diam tanpa membalas perkataan wanita itu dan fokus mengobati lukanya.

"hey kenapa kau bisa ada disini? kau siapanya?"

"entahlah sepertinya ayahku ada masalah dengan Johnny, aku hanya pembantunya." jawab Leona.

"pembantu? secantik dirimu? kau bohong."

"aku bersungguh-sungguh, lagi pula Johnny tak tertarik padaku"

"kau bohong lagi nona, dari tatapan Johnny tadi berbeda saat menatapmu."

Leona memasang wajah bingung dan kembali mengobati luka wanita itu.

"kau bodoh mau tinggal dengan Johnny, lelaki tampan berhati iblis. kalau aku jadi kau sudah kubunuh dia."

Leona menghela nafas mendengar ocehan wanita ini.

"seharusnya kau bersyukur Johnny tidak membunuhmu. apa kau sudah bosan hidup?"

wanita itu diam mendengar ucapan Leona.

"selesai, kau bisa membawa bajuku itu." jelas Leona seraya melangkah pergi.

****

Leona menatap langit malam di ambang pintu dapur, tiba2 ia teringat pada Tao.

"Tao, kau sedang apa disana? aku merindukanmu.. hanya kau yg mau mendengar curahan hatiku.. kuharap kau baik-baik saja disana.."

ia mengusap kalung yg menggelantung indah di leher putihnya, itu merupakan hadiah ulang tahun ke 19 dari Tao.

"belum tidur?"

Leona menoleh dan itu Jaehyun.

"kau pasti Jaehyun kan??"

"iya.."

Jaehyun ikut duduk disebelah Leona.

"eh Leona.."

"iya?"

"aku lapar.." rengek Jaehyun.

"oh kenapa tak bilang dari tadi, itu ada makanan masih hangat kok"

"terima kasih.." Jaehyun bangkit menuju meja makan dan memakan makanan yg diberikan Leona.

"kapan aku bisa keluar dari tempat ini??" gumam Leona.

Tbc..

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang