9

1.8K 190 1
                                    

Daun kering berjatuhan di taman samping dapur, Leona tersenyum melihat itu ya gadis itu sangat menyukai musim gugur.

senyuman diwajahnya seakan sempurna menutupi kesedihan yg ia rasakan. dibalik senyum itu juga ada beban yg sangat berat ia pikul.

"rupanya kau disini"

Leona menoleh dan melihat Taeyong berjalan ke arahnya.

"ah.. selamat siang.." sapanya.

"kenapa tak keruang tengah? semua sedang bergembira." Taeyong duduk di samping Leona.

"aku kan hanya pembantu." jelasnya. Taeyong terkekeh dan mengacak rambutnya pelan.

"kau bukan pembantu tapi bagian dari kami juga.."

"terima kasih, selama ini kau sangat baik kepadaku."

"ya kau mengingatkanku pada seseorang Leona."

"siapa tuuh??"

Taeyong tersenyum menatap langit.

"kekasihku yg sudah meninggal."

Leona kaget mendengarnya, kemudian ia merasa tak nyaman telah menanyakan hal itu pada Taeyong.

"maaf, aku tak bermaksud bertanya begitu.." sesal Leona.

"ah tak apa kok."

asyik berbincang mereka tak sadar kalau Johnny mendengarkan ucapan mereka dari balik pintu.

"aku suka melihat daun berguguran itu.."

"benarkah?"

"ya, aku dulu selalu pergi ke taman bersama sahabatku saat musim gugur di inggris." jelas Leona.

"jadi kau pernah tinggal di inggris?"

"iya, aku kuliah disana beberapa tahun." jawabnya dengan senyum yg masih menghiasi wajahnya

"umm Leona.."

"iya?"

"kau ingat perkataanku kemarin?"

"yg mana?"

"jangan terlalu jauh mencintai Johnny."

senyumannya pudar kini berganti ekspresi sedih. sedangkan Johnny dibalik pintu menggeram tak suka dengan ucapan Taeyong.

"aku tau Taeyong, aku akan berusaha mengontrol perasanku.. tapi aku juga tak bisa melupakan Johnny begitu saja.."

"hhh baiklah.. semua terserah padamu, pilihan ada ditanganmu Leona Wu."

Taeyong bangkit meninggalkan Leona diambang pintu dapur.

****

03.47 p.m

Johnny melangkahkan kakinya berjalan di sekitar rumah besarnya, tak sengaja ia melihat Leona yg asyik membersihkan kolam renang.

"Oh Hai John!" sapa Leona.

lagi2 Johnny mengacuhkannya dan duduk di kursi pinggir kolam. Leona sudah terbiasa dengan hal itu kemudian ia mendekati Johnny.

"kau mau minum sesuatu?" tawarnya.

"tidak"

"baiklah.."

pandangan Johnny tertuju pada cincin dijari Leona. kemudian ia teringat pada Jessie.

"kau dapat dari mana cincin itu?" tanya Johnny datar.

"oh ini..."

Leona melihat cincinnya kemudian ia teringat sesuatu yg hilang dari pikirannya.

Flashback

kedua gadis itu bertabrakan sehingga kertas dan buku mereka berjatuhan.

"ah maaf aku tak sengaja"

"eeh aku yg seharusnya minta maaf"

keduanya saling bantu memungut kertas sampai selesai.

"ini punyamu"

"terima kasih.. maaf ya.."

"tak apa kok. oh aku Leona"

"aku Jessie.. eh aku ada kelas maaf ya aku pergi dulu"

"ok Jessie sampai ketemu lagi"

Leona melambaikan tangannya ke arah Jessie yg berlari meninggalkannya.

****

semenjak kejadian itu mereka sering bertemu hingga akhirnya bersahabat. Jessie memberikan sebuah cincin bertuliskan J&L untuk Leona di ulang tahun ke 18-nya.

"wah indah sekali..  terima kasih Jes"

"ya sama2 Leona :)"

Flashback End

kepala Leona sakit sekali ketika mengingat lebih jauh hingga membuat Johnny bingung.

"kau kenapa?"

"tak apa hanya saja kepalaku sakit"

tanpa permisi Johnny meraih tangan Leona dan melepas cincin itu.

"yakk kau mau apa John??!"

Johnny memperhatikan secara detail cincin itu dan menemukan ukiran 'J&L'.

"J&L?? apa ini berharga untukmu?" tanya Johnny tiba2.

"tentu saja itu pemberian sahabatku! kembalikan John!!"

"Sahabat ya?? umm berarti??" 
tanpa aba2 Johnny membuang cincin itu kedalam kolam, Leona menatap Johnny marah.

"kau memang iblis John! bisa2nya kau berbuat begitu! benda itu sangat berarti bagiku!" bentak Leona.

"ambillah jika itu berharga" jawab Johnny enteng.

'BYURR!'

Leona menceburkan diri kekolam untuk mengambil cincinnya, Setelah mendapatkannya ia berniat kembali ke permukaan karena dalamnya kolam Leona kesusahan untuk berenang apalagi tangannya belum benar2 sembuh.

"ck! gadis itu menyusahkan saja. kira2 kau bisa bertahan berapa lama?" Johnny menatap arlojinya.

lima menit berlalu, perasaan cemas menyelimuti Johnny, mau tak mau dia harus menyelamatkan Leona dan melompat ke Kolam.

beberapa saat kemudian ia muncul ke permukaan sambil memeluk tubuh Leona yg lemas.

"hey bangun! bangun Leona!!" Johnny mengguncang tubuhnya namun tak ada reaksi.

hingga akhirnya ia menekan dada Leona, sontak gadis itu terbatuk, air kolam yg terminumpun keluar dari tubuhnya.

"ah syukurlah" gumam Johnny.

"kau menolongku John??" lirih Leona.

"ya.. dasar gadis bodoh! akan kuhukum kau!" geram Johnny.

Leona tersenyum, kemudian Johnny mengangkat tubuhnya dan mencium bibir Leona menghisap bibir atas dan bawahnya bergantian. Leona membalas ciuman Johnny juga mengalungkan tangannya ke leher Johnny.

lama mereka berciuman dan akhirnya melepas tautan bibir dengan nafas tersenggal.

"hukumanmu belum selesai nona."

"hah? la.. lalu apa lagi??"

"ikut aku ke kamar!"

"APA???!!!"

Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang