14

1.7K 203 2
                                    

kini semua hampir terlihat Jelas, Leona mulai mengingat semua ingatannya yg hilang juga tentang Jessie.

Leona berlari menuju ruangan Taeyong, entah apa yg akan dibicarakan sepertinya itu sangat penting baginya.

"Taeyong,bisa kau antar aku kesuatu tempat??"

"kemana Leona?"

"antarlah aku jika kau mau.." lirihnya.

"baiklah ayo"

Leona tersenyum Taeyong mau mengantarnya, tanpa buang waktu mereka berdua pergi sebelum Johnny kembali.

"kita akan kemana?" Taeyong melirik kanan kiri yg banyak sekali pepohonan.

"didepan, kalau tak salah itu tempat terakhir aku melihat sahabatku." ucap Leona sambil menunjuk.

mereka berhenti disebuah pondok kecil dan dibelakangnya adalah jurang yg tak terlalu curam.

dengan hati2 Leona berusaha turun.

"kau mau kemana Leona?" Taeyong mulai khawatir.

"aku mau mencari handycam tenang saja aku tak apa."

"mana ada handycam disana."

"ada percayalah padaku!"

Leona sudah turun, ia mulai menatap sekeliling juga menunduk mencari benda itu. tak lama kemudian senyum terulas diwajahnya ia berhasil menemukannya.

"Dapat!!" ucapnya sambil mengangkat handycam hitam itu keudara.

"cepatlah naik!"

"baik."

sampai diatas ia memeriksa handycam itu namun ada beberapa bagian yg rusak.

"hhh sepertinya aku harus begadang memperbaiki benda ini." gumam Leona sedih.

"apa isi rekaman itu?" Taeyong penasaran.

"akan kutunjukkan setelah kuperbaiki nantim"

"memangnya kau bisa?" ucap Taeyong ragu.

"bisa, aku kan mahasiswa teknik mesin." balas Leona bangga.

"hh baiklah terserah. ayo pulang"

"Oke."

****

Johnny menatap sinis sosok wanita yg kini terikat tangannya ke atas dengan keadaan terluka parah akibat perbuatannya.

Yuta dan Jaehyun sangat cepat membawanya karena mereka berdua sudah tau lokasi persembunyian Irene sehingga tak perlu repot melacaknya.

"TERKUTUK KAU JOHNNY SEO!!!" teriak Irene.

"ya aku memang terkutuk, jangan main2 denganku jalang! kau pikir aku tidak tau rencana busukmu? dengan membawa Leona? kau salah besar" balas Johnny datar

"ck! tak lama lagi kau yg akan berakhir John!!!"

"ya ya terserah" Johnny mendekat dan mengiris lengan mulus Irene sehingga darah segar keluar dari lukanya.

"AAAAAHHHHHHH!!!!"

"ya berteriaklah aku suka mendengarnya." ucap Johnny penuh kemenangan.

"Kau memang iblis John!!"

Johnny tersenyum miring mendengarnya dan kembali mengiris lengan Irene kali ini lebih dalam dari sebelumnya.

"AAAAAAAAAAAAA"

Leona yg baru datang bersama Taeyong menatap tak percaya dengan apa yg dilakukan Johnny. lantai berlumuran darah dan Irene tergantung hampir telanjang dengan tubuh penuh luka.

"oh kau sudah datang, kemarilah Leona." panggil Johnny yg menyadari kedatangannya.

Leona menatap Taeyong sebentar.

"pergilah, dia memanggilmu." ucap Taeyong yg mengerti dengan tatapan Leona.

Leona mendekat perlahan ke arah Johnny dengan takut-takut.

"kau lihat, inilah yg akan kulakukan pada penghianat."

dengan cepat Johnny meraih pistolnya dan menembaki tubuh Irene tanpa ampun.

'DOR!DOR!DOR!'

tak ada erangan dan rintihan Irene lagi melainkan tubuh yg sudah lemah tanpa nyawa, Leona meneteskan air matanya melihat kekejaman Johnny untuk kesekian kalinya.

sedangkan pria itu tertawa penuh kemenangan namun masih terlihat diwajah tampannya ia memiliki beban berat.

Leona mengambil sapu tangan dari sakunya lalu menghampiri Johnny, mengelap keringat diwajah dan lehernya.

Johnny diam dan menikmati sentuhan Leona, dia sangat suka saat Leona menyentuh tubuhnya.

"jika aku memang berakhir seperti itu, akan kuterima, mati ditanganmu tidak buruk juga." ucap Leona datar.

Johnny menggeram tak suka dengan ucapan Leona, selanjutnya gadis itu meraih tangan Johnny dan mengelap darah yg menodai tangan besarnya.

"aku tak tau apa yg salah dengan diriku ini, semenjak tinggal bersamamu malaikat kematian selalu mengikutiku jadi untuk apa berlari, aku sudah lelah.. mati ya mati saja takdir tak bisa diubah.. yaa walaupun ada yg kuinginkan dalam kehidupan ini... menikah dengan pria yg kucintai lalu memiliki anak kemudian melewati masa tua bersama hingga ajal menjemput.. tapi sayang itu tak akan pernah terwujud karena pria itu tidak akan pernah mencintaiku.." lirih Leona.

Leona selesai mengelap tangan Johnny lalu berbalik pergi, Johnny menatap kepergian Leona dengan perasaan bersalah entah kenapa hatinya sakit kali ini lebih sakit dari biasanya ketika gadis itu mengutarakan isi hatinya.


Tbc...

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang