11

1.7K 205 2
                                    

Johnny pulang dengan keadaan terbalut perban di bagian tubuh tertentu akibat ledakan granat di ilsan. dua hari ia dirawat ke rumah sakit rahasianya di ilsan.

"dimana Leona?" tanyanya tiba2.

"aku tak melihatnya sejak kemarin, kukira dia dikamarnya John."

"periksa dia." perintah Johnny.

akhirnya Yuta berlari ke kamar Leona, ia mengetuk pintunya pelan namun ajaibnya pintu itu langsung terbuka sedikit. akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam.

"Leona.." matanya terbelalak tak menemukan sosok gadis mungil itu. dengan panik ia berlari menemui Johnny.

"Bagaimana?"

"Dia tidak ada dikamarnya."

"APA!"

wajah datar itu kini berubah marah mendengarnya, Johnny mengacak rambutnya frustasi, Leona benar2 kabur pikirnya.

Johnny meraih kerah baju Doyoung dengan kasar.

"Dasar tak becus!! CARI DIA SAMPAI KETEMU! DAN SERET DIA KEPADAKU!"

"ba.. baik bos"

***

hampir dua jam lamanya Leona membolak-balik buku yg diberikan Irene, ia merasa bosan juga merinding karena isi buku itu tentang pembedahan mayat.

"kenapa aku harus membaca semua ini?"

"aku ingin kau membunuh Johnny."

Leona kaget mendengar permintaan gadis itu, ia bangkit dari kursi menghanpirinya.

"aku tak bisa melakukannya!"

"kenapa? bukankah kau ingin bebas? lakukanlah."

Leona menggeleng cepat dan melangkah mundur.

"kalau kau tak mau melakukannya, aku yg akan membunuhmu."

"tidak! tidak!!"

Leona berlari keluar, Irene kewalahan menangani Leona mau tak mau ia harus mengejar gadis itu.

"LEONA!!!" teriak Irene namun tak dihiraukan oleh Leona ia terus berlari.

Michele kelelahan mengejar Leona hingga ia tertinggal jauh dengannya.

"SIAL!"

kaki jenjangnya sudah mulai lelah berlari, Leona bersembunyi dibalik pohon besar, ia melihat sekeliling.

"ya ampun.. dimana ini?? aku harus kemana?"

setelah dirasa aman, ia pun keluar dari persembunyiannya menuju jalan raya yg tak jauh dari pohon besar itu.

hingga sebuah mobil hitam berhenti disampingnya, kaca mobil terbuka dan menampakkan sosok Doyoung.

"Leona.. ah syukurlah kau ketemu"

"Dooyoung! bawa aku pulang.."

"aku kemari untuk itu, ayo naik"

Leona mengangguk cepat dan naik ke mobil Doyoung.

****

sekitar dua jam perjalanan pulang ditempuh Doyoung dan Leona, hingga akhirnya mereka tiba di mansion Johnny.

tubuh Leona bergetar hebat, ia takut karena pergi tanpa sepengetahuan Johnny, perlahan ia melangkahkan kakinya, Johnny yg melihatnya langsung melangkah mendekati Leona.

tubuh Leona bergetar hebat, ia takut karena pergi tanpa sepengetahuan Johnny, perlahan ia melangkahkan kakinya, Johnny yg melihatnya langsung melangkah mendekati Leona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kemana saja kau? apa kau berencana kabur?" tanya Johnny datar.

"ak aku.. diajak seseorang.. dan aku-"

"BOHONG!" Bentak Johnny.

tangan besar Johnny langsung meraih lengan Leona dan mencengkramnya kuat.

"aku akan menghukummu!" geram Johnny.

"Maaf.. maafkan aku John.."

"kau kira aku akan memaafkanmu kali ini? tidak Leona"

gadis itu diseret ke kamarnya dan melempar tubuh mungil Leona ke ranjang king size.

"sudah lama aku mau melakukan ini padamu."

Leona beringsut ke ujung ranjang namun Johnny lebih cepat darinya hingga kini tubuhnya ditindih oleh Johnny.

"John.. jangan... kumohon.."

"Kau menolakku? KAU MENOLAKKU!!"

Johnny mengeluarkan pisau dari balik jasnya dan menusuknya tanpa ampun ke lengan kurus Leona.

"Akh!!! sakit!!"

darah segar mengalir dari lengannya, Johnny benar2 kesetanan ia malah memperdalam tusukannya.

"inilah jika kau menolakku, Nona Wu"

air matanya mengalir deras merasakan sakit yg teramat sangat. Johnny menarik pisaunya dan Leona ambruk dengan keadaan limbung darah dilengannya.

Johnny mengacak rambutnya kesal, hatinya hancur melihat gadis itu kesakitan dan lemah untuk kesekian kalinya.

"aku, dibawa Irene mantan asistenmu John selama dua hari ini, dia menyuruhku untuk membunuhmu.. aku tak mau melakukannya dan kabur... aku tak mau menyakiti orang yg kucinta.." lirihnya sebelum kehilangan kesadarannya.

****

mata coklat itu tak lepas memandang sosok gadis yg kini terbaring lemah di ranjang.

"kapan dia akan sadar?"

"entahlah, mungkin 3 atau 4 jam lagi. kau gila John melakukan itu padanya."

Johnny diam tanpa membalas perkataan Taeyong.

"John, dia mencintaimu.."

"ck! jangan bermain perasaan denganku, sampai kapanpun aku tak akan mencintainya." balas Johnny meninggalkan Taeyong.

Taeyong menghela nafas mendengarnya, ia tau hal ini akan terjadi. Hati seorang Johnny Seo sudah tertutup oleh dendam dan kebencian.

"Maaf Leona."

sebenarnya gadis itu mendengar semuanya meskipun matanya tertutup, tanpa sadar air mata mengalir disudut matanya.

'dendam sudah menguasai hatinya.. kapan dia bisa merasakan perasaanku.. aku mencintaimu Johnny Seo..'

Tbc..

Because Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang