Hujan kini terlihat amat menyedihkan untukku. Hanya ada ingatan juga mimpi-mimpi yang pernah diinginkan. Tentang bahagia yang hanya sementara. Meninggalkan lebam luka yang entah kapan sembuhnya.
Hujan semakin deras. Seakan-akan terpasang film di otakku. Rangkaian kasih yang disusun melalui kisah. Memutar hingga satu per satu memori kembali.
Terputar satu kisah yang melemahkan. Ketika penolakkan membuat tersungkur dan menjadi lemah. Berkali-kali hati meminta bertahan, berkali-kali pula diacuhkan. Berat ketika harus menerima kenyataan, namun hati meminta untuk mengikhlaskan.
Mengingat hanya memperparah luka. Melebarkan bekasnya, hingga terasa pedih lagi. Sepenuhnya, ini bukan hanya tentang hujan. Ada hati, yang masih berat untuk berbagi. Melepas dia yang tak pernah ingin untuk kembali.
Mungkin waktu akan membawaku pada kata terbiasa. Untuk memulai kisah yang tak lagi membuat luka juga keluarnya air mata.
Hati hanya butuh untuk terbiasa. Hingga memulai kisah, tak lagi tertahan ingatan yang pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Senja
PoetryPada sebuah perasaan, aku tak cukup mampu mengatakan bahwa aku terluka. Tak cukup sanggup, bila harus mengejarmu yang berlari sangat cepat, sedangkan aku di sini, tertatih, berdiri dari jatuh pun aku belum mampu. Lewat tulisanku, aku mendoakanmu dar...