Setiap apa yang pernah, kau tahu persis akan membekas. Setiap untaian kata indah, pernah membentuk simpul senyum yang merekah. Tapi, beberapa hal sering dilupakan. Tentang indahnya menyambut itu akan disertai haru melepas.
Tuhan menciptakan ruang sendiri untuk bernostalgia. Untuk bersedih ataupun mengingat yang pernah indah. Kuharap, kau tidak fokus pada kata indah. Ada kata pernah yang menandakan kita telah berlalu.
Memang kita tidak pernah jauh dari terbiasa dan membiasakan. Terbiasa sebab tidak bersama, membiasakan untuk tidak menghiraukan luka yang pernah.
Lagi-lagi ini tidak akan mudah. Seperti pertama kali tercipta nyaman yang membutuhkan waktu. Begitupun untuk luka agar terbiasa selepas ditinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Senja
PoetryPada sebuah perasaan, aku tak cukup mampu mengatakan bahwa aku terluka. Tak cukup sanggup, bila harus mengejarmu yang berlari sangat cepat, sedangkan aku di sini, tertatih, berdiri dari jatuh pun aku belum mampu. Lewat tulisanku, aku mendoakanmu dar...