Selepas kepergian, akan selalu ada hari-hari yang kurang. Kehilangan apa yang telah dirawat hingga terbiasa. Menumbuhkan suka, tangis, tawa dan kecewa yang mampu dilewati di hari-hari sebelum kemarin.
Malam yang panjang bila harus mengingat kenangan indah yang pernah. Bisa jadi, menambah dalam luka yang telah ditancapkan. Berputar-putar di kepala tentang hari-hari yang dilewati bersama.
Selamanya, ini tak akan baik-baik saja bila tetap memikirkannya. Mencoba terbiasa dengan menahan dan menekan luka, mungkin salah satu caranya. Tapi sangatlah sulit. Sebab semakin aku menekan, semakin dalam pula luka yang digoreskan.
Akan ada banyak lagi malam-malam sepi setelah ini. Kuharap, hari demi hari akan mengikis luka yang terasa. Hari demi hari, melemahkan ketergantungan hadirnya dirimu.
Aku cukupkan malam ini dengan mematikan rasaku. Walau sebenarnya aku sedang berbohong. Tapi setidaknya, aku ingin beristirahat dan tak lagi mengingatmu malam ini.
Setelah kehilangan, akan ada malam-malam panjang. Berupa sepi juga ingatan yang melukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Senja
PoetryPada sebuah perasaan, aku tak cukup mampu mengatakan bahwa aku terluka. Tak cukup sanggup, bila harus mengejarmu yang berlari sangat cepat, sedangkan aku di sini, tertatih, berdiri dari jatuh pun aku belum mampu. Lewat tulisanku, aku mendoakanmu dar...