4. Pingsan

5.1K 679 207
                                    

Ternyata Jaehyun adalah hyung-nya Jisung. Aku bingung, nama keluarga mereka berdua kan beda. Jung Jaehyun dan Park Jisung.

"Tayo hyuuung." Jisung memanggilku. Aku segera bergegas ke tempatnya.

"Hyung, kenalkan, ini Hyung-ku, Jaehyun."

"Dia Hoobaeku Jisungie."

"Mwo? Jadi kalian sudah saling kenal? Ah tidak seru." Jisung mempoutkan bibirnya.

Jaehyun tertawa sampai menyipit dan dimplenya kelihatan.

"Duduklah Hyung!" Aku pun duduk di samping Jisung.

"Ayo kita pesan makanan, aku lapar " Jaehyun lalu memanggil pelayan.

.

"Bagaimana kalian bisa jadi keluarga kalau nama depan kalian beda?"

"Kami sekandung tetapi beda appa, Appa Hyung, Jung Yunho bercerai dengan Eomma, lalu Eomma menikah lagi dengan Park Chanyeol, lalu lahirlah Aku." Jisung yang ceriwis menjelaskan padaku.

"Oh araseo, tetapi wajah kalian tidak mirip."

"Tetapi kami sama-sama tinggi." Jisung menambahkan. Memang Jisung juga tinggi seperti Jaehyun, masih kelas 9 tetapi dia sudah lebih tinggi dari aku.

"Jangan membahas tinggi badan, itu sensitif buat Taeyong, hahaha." Jaehyun tertawa jahat. Aku mendeath glare dirinya, dan dia tetap lanjut tertawa.

Jaehyun bila bersama Jisung berbeda sekali dengan yang kami lihat selama ini. Dia selalu tersenyum, bisa tertawa terbahak-bahak, dan dia perhatian sekali dengan Jisung. Apa dia punya penyakit bipolar ya?

.

"Tae, kamu sudah selesai menulis laporan sementara?"

"Sudah Yut."

Badanku rasanya berat sekali, kepalaku berdenyut. Haechan dan Mark masih asyik menulis laporan sementara. Aku duduk lalu menempelkan pipi kiriku di meja lab. Permukaan meja lab ini terbuat dari keramik, terasa dingin. Aku memejamkan mata.

Yuta duduk di samping kananku. Aku membuka mataku, Yuta menempelkan pipi kanannya di meja, menatapku.

"Gwaenchana?"

"Nde."

Tiba-tiba tangan Yuta terulur menyentuh dahiku.

"Badan kamu panas Tae."

"Aku tidak apa-apa Yut." lalu aku memejamkan mataku lagi.

"Yang sudah selesai bisa minta acc ke asisten, lalu alat-alat segera dikembalikan dan meja harus bersih!" Johnny berkata.

"Ayo Tae!"

Aku segera berdiri, berjalan di belakang Yuta yang sudah lebih dulu beranjak dari duduknya. Baru beberapa langkah aku melangkah, tiba-tiba semuanya gelap.

.

Author pov

"Tae kamu kenapa?" Yuta menggoyangkan badan Taeyong dengan panik.

Jaehyun yang melihat Taeyong terjatuh segera menghampirinya. Taeyong lalu digendong ala bridal dan dengan gerakan yang sangat cepat, Jaehyun membawa Taeyong ke ruang kesehatan.

Yuta dan teman-teman sekelas mereka hanya termangu melihat Jaehyun yang panik.

.

"Tae bangunlah " Jaehyun mengenggam tangan Taeyong sambil menatap namja yang tengah tak sadarkan diri itu. Pipi Taeyong terlihat makin tirus. Matanya yang terpejam terlihat sangat cekung.

The Laboratory AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang