Author POV
Di tepi jalan raya, terparkir dua bis, siap mengantar mahasiswa yang kelelahan berjalan untuk menuju Seoul, sedangkan calon penumpang masih duduk-duduk diluar bis, beristirahat mengurangi penat di kaki.
"Semua udah kumpul?" tanya Hansol memakai megaphone.
"Kelompok kami belum lengkap Sunbae." kata Eunwoo.
"Kelompokku juga." Kata Namjoon.
"Johnil, Jaehyun, dan Taeil belum ada." kata Doyoung pada Hansol.
"Jadi yang belum ada siapa?"
"Haechan dan Mark." kata Namjoon.
"Yuta dan Taeyong." kata Eunwoo.
"Baiklah, kita tunggu setengah jam, kalau mereka belum datang juga, aku akan menghubungi tim SAR."
Mereka pun menunggu dengan harap-harap cemas.
Sampai waktu setengah jam habis, kelompok Johnny belum juga muncul, Hansol kemudian menyalakan megaphonenya.
"Perhatian!" Hansol mulai berbicara, semua kini bergerombol menunggu pengumuman.
"Semua masuk bis masing-masing, formasi tempat duduk seperti kemarin, 10 menit lagi kita pulang ke Seoul."
"Tetapi Sunbae." Irene mendekati Hansol mencoba untuk membujuk agar mereka lebih lama menunggu.
"Bis yang kita sewa masa sewanya akan habis jam 8 nanti, kita harus di Seoul sebelum jam itu."
Semua saling berpandang.
"Besok kalian juga kuliah kan?"
"Sebaiknya kita mencari mereka Sunbae." kata Mingyu yang terlihat khawatir."
"Kita tidak bisa mencari dalam cuaca seperti ini, tim SAR saja tidak bisa apalagi kalian."
"Kita hanya bisa berdoa." tambah Hansol.
"Bagaimana kalau mereka datang tepat setelah kita pergi Sunbae?"
"Disini ada sinyal, mereka bisa pesan kendaraan dari sini. Kalian positif thinking saja!"
Akhirnya mereka masuk ke bis dengan lunglai, khawatir pada teman mereka yang belum juga datang.
.
.
Kelompok kecil itu terus berjalan. Berjalan dalam kebimbangan. Hujan masih setia turun dan kabut belum juga menyingkir.
"Eomma." Taeyong terlihat menggigil, bibirnya sudah membiru.
"Yongie gwaenchana?" Jaehyun menatap Taeyong dengan pandangan khawatir.
Taeyong yang ditanya hanya diam saja, mulutnya hanya memanggil eommanya dengan lirih.
"JOHN HYUUUNG!" Jaehyun berteriak, rombongan pun berhenti.
"Hari sudah mulai sore, tidak mungkin kita berjalan terus. Lebih baik kita berhenti saja menunggu pagi, menunggu cuaca lebih baik agar kita bisa turun."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Laboratory Assistant
FanfictionJaeyong. Asisten dosen yang arogan, galak, judes, jutek, nyebelin, tapi tampan. Kisah cinta Jaeyong yang manis antara asisten praktikum dan praktikan yang berawal dari praktikum di laboratorium. Berlatar belakang kehidupan kampus dan laboratorium. B...