10. Break Up?

3.1K 498 59
                                    

Aku keluar dari gedung laboratorium biologi, berjalan lunglai ke arah luar komplek laboratorium menuju halte bis. Baru melewati laboratorium kimia, hampir saja aku menabrak seseorang yang keluar dari laboratorium kimia.

"Yongie?"

Aku terkejut sampai tidak membalas panggilannya.

"Baru pulang sayang?" Jaehyun memelukku. "Kenapa diam saja?"

Aku balas memeluk Jaehyun, memeluknya dengan erat, menenggelamkan kepalaku di dadanya yang bidang. Jaehyun hyung mengelus punggungku.

"Waeyo?" tanyanya dengan nada khawatir.

Aku melepas pelukanku lalu menatap matanya. Wajahnya terlihat sangat lelah, seminggu di Jeju kemudian seminggu mengindentifikasi di laboratorium membuatnya terlihat sangat lelah.

"Tidak apa-apa hyung, hanya lelah saja. Tumben hyung di lab kimia?"

"Aku kehabisan reagen untuk identifikasi." Jaehyun memperlihatkan botol di tangannya.

"Oh." aku bingung harus berkata apa.

"Hyung harus segera balik ke lab biologi laut, target ident harus selesai malam ini biar besok kita bisa pergi." Jaehyun hyung terlihat sangat antusias untuk kencan kita besok.

"Hyung, sepertinya kita tidak bisa kencan besok."

Senyum di wajahnya langsung hilang.

"Kenapa?"

"Laporan biologi dasarku harus diperbaiki." aku menunduk tak kuasa menatap matanya.

"Yongie, kita lama tidak berkencan."

Aku hanya diam menunduk.

"Hyung rindu kamu Taeyong. Hyung juga ingin refresing menghilangkan penat setelah sibuk mengambil sampel dan identifikasi."

"Maaf hyung, sepertinya tidak bisa. Laporanku...."

"Bukankah laporanmu bagus-bagus? Diperbaiki minggu saja, Hyung akan membantumu, palingan sedikit saja kan perbaikannya?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Banyak yang harus diperbaiki Hyung, tidak cukup sehari, tidak hanya satu laporan saja, belum tugas yang lain."

Jaehyun menatapku lekat-lekat.

"Bukankah kamu selalu mengerjakan semua tugas di awal?"

Aku hanya diam menunduk.

"Apa kau memang tidak mau pergi kencan denganku?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Aku ingin pergi, tetapi laporanku? Tugasku?" nada suaraku mulai naik satu oktaf.

"Taeyong, Hyung lelah, Hyung tidak ingin berdebat." nada suara Jaehyun tetap rendah, terlihat dia menahan emosinya.

"Hyung lelah denganku?"

"LEE TAEYONG!" Jaehyun berteriak.

"APA?!" akupun ikut berteriak, untung kampus sudah sepi jadi kami tidak jadi bahan tontonan

"Yak Lee, Kamu!"

"Hyung egois! Aku bukan penghibur yang menghilangkan penatmu!" Aku mencari-cari kata yang mungkin akan membuatnya sakit hati.

"Hyung tidak pernah berpikir seperti itu Taeyong!"

"Bohong!"

Nada tinggi masih kami lontarkan.

"Hyung tidak bohong!"

"Aku tidak percaya!"

"Yak Lee!"

The Laboratory AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang