Kami berjalan dalam diam, berjalan lambat dan hati-hati. Berjalan sambil berdoa agar hujan tidak turun dan berkabut seperti kemarin, juga berdoa agar cepat sampai ke basecamp di bawah.
Jam di tanganku menunjukkan pukul 11 siang sekarang, perutku sudah lapar, tetapi sudah tidak ada makanan lagi. Rasanya juga lemas sekali, tetapi aku harus kuat berjalan agar cepat sampai ke bawah dan aku tidak mau membuat teman-temanku kerepotan mengurusku.
Kami beristirahat di bawah pohon yang rindang. Tas ransel kuletakkan di tanah lalu aku duduk di atas rumput, meluruskan kaki. Semua duduk di atas rumput, merasa lelah dan lapar. Jaehyun hyung memijat bahuku.
"Cape?" tanyanya.
Aku hanya mengangguk.
"Haechan bagaimana kakimu?" tanya Jaehyun pada Haechan.
"Semakin bengkak Hyung." kata Haechan sambil melihat kakinya.
"Seharusnya kamu tidak boleh berjalan dulu Chan, tapi kita tidak punya tandu. Bawaan kita juga banyak." Johnny berkata.
"Aku akan mengendongmu." kata Mark pada Haechan.
Jaehyun menggeleng.
"Terlalu berbahaya Mark, jalanan menurun, sempit, dan disamping ada jurang." kata Jaehyun.
"Berjalan pelan saja, semoga kita cepat sampai." tambah Jaehyun.
Setelah istirahat kami melanjutkan perjalanan. Tak lama kami bertemu dengan sekelompok ahjusi memakai jaket oranye.
"Anyeong apakah kalian dari SNU?" tanya mereka.
'Benar." Johnny menjawab karena dia berada paling depan, kami yang di belakang hanya mengangguk.
"Syukurlah kami menemukan kalian." kata ahjusi yang paling depan.
"Kami tim SAR yang bertugas mencari kalian, apakah ada anggota yang tertinggal atau terluka?"
"Tidak ada yang tertinggal, hanya aku yang cidera, temanku itu terkilir dan dia hipotermia kemarin." kata Johnny hyung sambil menunjuk Haechan dan aku.
Petugas itu lalu memeriksa Haechan dan menyuruh temannya untuk membawa Haechan dengan tandu. Petugas itu lalu memeriksa nadi dan suhu tubuhku.
"Sebaiknya kau juga ditandu."
Aku hanya mengangguk, aku sudah lelah sekali.
Petugas yang memeriksaku berbicara mengunakan walkie talkie kepada siapa aku tidak tahu, belum ada sinyal ponsel disini. Ada petugas lain memberikan kami minuman hangat dan roti.
"Kalian pasti kehabisan bekal."
Kami mengangguk dan menerima makanan dan minuman dari mereka.
"Khamsahamnida ahjusi." kami lalu makan dan minum untuk mengisi energi dan melanjutkan perjalanan.
.
"Aku heran kenapa kita bisa tersesat padahal jalan turun dari tempat berkemah kan hanya satu." di dalam perjalanan Johnny berkata.
"Kalian tersesat di jalan baru. Jalan ini baru di buka sebulan yang lalu. Kalian biasa turun di basecamp utara tapi karena ada jalan baru menuju basecamp selatan mungkin kalian tidak sadar memilih jalan ke selatan. Kalian tadi berada di tengah antara bascamp selatan dan jalan belok ke basecamp utara."
Kami hanya diam mengangguk mendengar penjelasan petugas SAR itu.
"Kemarin saat turun, hujan deras dan berkabut. Jarak pandang sangat pendek, jadi mungkin itu sebabnya kita tersesat salah memilih jalan." Johnny hyung berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Laboratory Assistant
FanfictionJaeyong. Asisten dosen yang arogan, galak, judes, jutek, nyebelin, tapi tampan. Kisah cinta Jaeyong yang manis antara asisten praktikum dan praktikan yang berawal dari praktikum di laboratorium. Berlatar belakang kehidupan kampus dan laboratorium. B...