9. Laporan Praktikum

3.4K 507 46
                                    

Jaehyun menghentikan ciumannya, melepas pelukannya, memegang bahuku dan mengamatiku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Bajumu basah Taeyongie."

Aku melihat bajuku, memang basah, karena memeluk Jaehyun yang masih memakai jas hujan.

"Gara-gara hyung ini."

"Kok aku? Kan kamu yang meluk hyung."

"Salah siapa pergi ga pamit."

"Maaf sayangku." Jaehyun mencubit pelan hidungku.

"Hyung ayo masuk ke dalam!" aku menariknya ke dalam rumah. Jaehyun hyung mengikutiku masuk ke rumah sambil membawa tas carriernya yang besar.

"Aku lapar."

"Nanti aku masakkan ramen buat hyung."

"Can't hardly wait Yongie."

"Sebaiknya hyung mandi air hangat, jas hujannya gantung saja di gantungan!" aku mengiring Jaehyun ke kamar mandi dekat dapur. Jaehyun hyung diam saja mengikutiku.

"Hyung masih ada baju bersih?"

Jaehyun mengeleng.

"Akan aku carikan bajuku yang kebesaran untukmu hyung."

"Iya sayangku." Jaehyun mengambil peralatan mandinya di tas carriernya lalu masuk ke kamar mandi.

Aku masuk ke kamarku, mencari baju ganti untuknya, hanya kaosku yang kebesaran dan celana training. Aku juga mengambil handuk bersih untuknya.

"Hyung ini handuknya." aku mengetuk pintu kamar mandi. Jaehyun membuka pintu kamar mandi sedikit, lalu menyembulkan kepalanya keluar. Aku menyerahkan handuk dan baju ganti untuknya.

"Terimakasih sayangku." Jaehyun menerima baju dan handuk lalu menutup pintu dan melanjutkan acara mandinya.

Aku berganti baju lalu ke dapur, mengambil 3 bungkus ramen di lemari, karena 2 bungkus ramen tidak cukup untuk Jaehyun. Makannya kan banyak sekali.

Aku juga mengambil ayam siap goreng, telur, dan sayur di kulkas, lalu memasak ramen dan menggoreng ayam. Aku juga menyeduh teh.

Saat membalik ayam agar tidak gosong, Tiba-tiba Jaehyun memelukku dari belakang, tangannya melingkari perutku. Dagunya menempel di bahuku. Lalu menciumi tengkukku.

"Hyung geli." aku menggeliat.

"Aku merindukanmu Jung Taeyongie." Jaehyun mengecup leherku. Mengendus leherku.

Seketika badanku merinding.

"Kamu wangi Taeyongie."

"Hyung hentikan! Nanti masakanku gosong."

"Kamu seperti seorang isteri yang memasak untuk suaminya." Jaehyun melepas pelukannya. Lalu duduk di kursi, tangannya menopang di meja makan.

"Aku namja hyung." Jaehyun terkekeh.

"Tetapi kamu cantik Yongie."

"Aku tampan. No doubt!" Jaehyun hyung hanya tersenyum saja.

Aku matikan kompor dan membawa sepanci ramen dan sepiring ayam goreng ke meja makan.

"Langsung makan dari panci saja ya, aku malas cuci piring."

"Iya hyung."

Melihat Jaehyun makan membuatku kenyang, lahap sekali seperti seminggu tidak makan.

"Di Jeju hyung tidak makan apa?"

"Makan."

"Tapi hyung makan seperti tidak makan seminggu."

The Laboratory AssistantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang