Drama 1

17K 260 3
                                    

Meghan Trainor : Dear Future Husband 😂

--------------------------

Adelia hanya bisa terbengong dengan mulut bersandar di atas botol minuman yang ia bawa dari kos.

Pak Fahmi si dosen hot sedang menjelaskan mata kuliah 'Dasar-dasar Kependidikan' dengan bahasa yang cukup rumit.

Danias yang duduk di sebelahnya hanya memandang 'konyol', lalu matanya kembali menatap wajah pak Fahmi yang lumayan itu.

sayang ia baru nikah seminggu lalu. dan anak-anak cewek satu kampus pada mewek semua.

"Eh, dari tadi mikirin apa sih? Bengong mulu." Protes Danias di meja kantin, tapi sang pelaku tak kunjung sadarkan diri.

Melayanglah tangan Danias ke jidat Adel.

'Plak!' sedikit meninggalkan bekas warna merah, semerah seperti cap telapak tangan.

"Kampret lu Ngok!" Adel mengusap jidatnya yang sakit bukan kepalang itu,  "Kalau latihan Judo jangan di jidat gue dong. Bengkak nih!"

Mak Niyem, sang pemilik warung kantin hanya terkikik pelan "habisnya mbak Adel bengong terus sih." Seraya menyerahkan semangkuk mie instan pesanan mereka.

"Iya nih Mak. Asli, Adel hari ini mirip upil kuda mak." Timpal Danias tajam. "aku nggak dianggep Mak. teman macam apa coba?"

"Macam eek kebo!" Gantian melirik tajam Adel, karena sudah menjadi korban praduga tak bersalah.

"Gue lagi mikir tau! Semalem gue dapet ilham Ni. Coba lo tebak apa ilham gue?"

Bahu Danias terangkat "Mana gue tau, gue bukan dukun cantik yang doyan jompa-jampi."

"Gue mau ke Magelang, lusa."

"Ngapain?"

Lirikan mata Adel menjadi semakin tajam, dengan pelan, mulutnya berbisik "Gue mau taarufin Bima." Dan setelah itu hanya terdengar bunyi tawa seperti kuntilanak mau kencan.

"Gile lu ndro!!!" sontak Danias tak percaya. "Bima? Temen lo pas SMP itu kan?" otaknya yang serada waras setelah makan mie mulai memprediksi siapa sosok yang akan di taaruf oleh Adel itu.

"Gue udah naksir dia 10 tahun, bayangkan 10 tahun jonnn..." kedua telapak tangan Adel sudah mengacung di depan wajah Danias. "kemarin gue lihat dia di instagram, beuhh... tambah cakep dan gagah."

Danias hanya geleng-geleng kepala. Tak habis pikir, semalam sahabatnya ini mendadak anfal karena kelamaan jomblo.

"Taman mana yang nggak gersang, kalau seumur-umur kena air aja nggak pernah." Adel mulai berkotbah, "Lo tu harusnya beruntung, setidaknya lo ada list mantan. lha gue?"

Danias diam tak berani membalas. kalau udah urusan permantanan memang kesannya ia jahat.

kemana-mana Adel selalu jadi obat nyamuk untuknya. padahal kalau disuruh milih, mending ketemu kasur trus ngimpi. daripada lihat orang mesra-mesraan kaya kucing kebelet kawin. jilat sana sini.

Adelia ini umurnya baru dua puluh lima. alias seperempat abad, rasanya umur segitu baper kalau kondangan sendiri dan lagi hoby nongkrong jelalatan cowok-cowok yang masih ingusan macam anak lulus kuliah S1. 

having boyfriend is impossible, akibat sugesti yang ia percayai dan kebanyakan nonton drama korea romantis, yang isinya oppa-oppa fake semua.

Nih kalau gue pacaran sekarang nih ya, enggak bakal jadi pokoknya, nenek gue, emak gue, abah gue dan abang-abang gue pasti mendoakan gue buat sekolah dulu bukan buat pacaran. Jadi gue musti pinter dulu baru boleh punya gandengan. Ucapnya kala itu.

Tapi bukan begini juga caranya untuk menginginkan seorang pendamping, terlebih Adel dan Danias tidak mengetahui apakah Bima –target cintanya Adel-

sudah memiliki pasangan?

Atau masih jomblo?

Atau malah sudah menikah.

trus timbullah jiwa pelakor.

tapi ia tak mau disamakan dengan Camilla istrinya pangeran Charles. yang menurutnya, ia itu selingkuhan yang beruntung. karena bisa naik tahta.

Tapi namanya juga Adel, dia itu dijuluki banteng jawa betina, alias sukanya main tubruk sana sini.

bodo amat, mau dia dianggap nggak feminim lah atau urat malunya putus. lha kalau cinta udah bertindak. tahi kucing emang rasa coklat.

Jadi Danias sebagai sahabat hanya bisa melihat dari belakang, kali-kali butuh bantuan, ia siap mengirimkan ambulan jiwa.

Usai keluar dari warung Mak Niyem, Adel minta diantar pulang ke kost, padahal biasanya anak itu paling doyan nongkrong buat makan batagor di FIK sambil nungguin anak-anak semester bawah latihan lari.

Lumayan kan buat nyegerin mata.

Tapi kalau si Adel udah beda gini tujuannya. Bisa jadi memang niatnya udah mantap. Alias siap jalan 😤😤

***

Taaruf (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang