drama 15

3.3K 105 0
                                    

badai tengah menghantam karang yang kini melindungi daratan mulai terkikis oleh air laut

perlahan kegigihan Adel untuk menerima pinangan Alif tergoyahkan oleh sentilan-sentilan dari orang disekelilingnya. 

ucapan mbak Vita mengenai pernikahan begitu diresapinya, hingga mie kuah yang niat ia masak, gara-gara nggak dikasih jatah sama bang Willy, nyaris gosong.

"Masak panci Del?" Bang Willy datang dari arah belakang membawa peralatan tukang. "Masak Mie kok sampe pancinya item gitu. kalau dirumah mertua diomelin kamu."

Willy lupa, kalau Adel nggak pernah nganggap serius omongan kakaknya.

"Bodo amat. kan mertua Adel nggak seserem orangtuanya mbak Vita."

dijitaknya Adel menggunakan obeng. "Mbok pikir ibunya mbak Vita kuntilanak. kalau ngomong kok sembarangan."

"Abang tuh yang sembarangan." badan Adel siap menantang abangnya satu itu. "yang ngatain mirip kuntilanak siapa? abang kan!"

karena tahu kalau pertandingan adu mulutnya pasti akan berbuntut panjang, Adel meninggalkan area dapur dan kembali melanjutkan renungannya di kamar.

ekspetasiku soal nikah emang muluk banget sih.

coba deh lo bayangin, suami anyar lo panggil sayang, terus jatuh dikit pasti ada yang nolongin, mau kemana dikit pasti dianterin, terus kalau lo bosen mau masak apa, tinggal tanya deh ama si bebeb, pengennya apa.

cuma ini ekspetasi jangka pendek.

karena buntut dari jangka panjangnya adalah, lo bisa aja cekcok sama pasangan atau suami lo, dimana nggak akan ada kata pisah selain cerai yang mengakhirinya. beda sama pacaran, kalau lo pacaran sekarang putus besoknya bisa nyari gantinya.

atau kalau nggak, lo mulai menemukan suatu yang bikin lo nggak nyaman sama pasangan, misalnya gaya tidur dia yang ngorok dari awal tidur sampai besok subuh. wah pasti bikin lo nggak bisa tidur. atau kebiasaan dia yang lebih mirip anak-anak versi dewasa.

Keesokan harinya

Adalah jadwal pembagian undangan. Tentu buat si Bima udah kejatah duluan. Jadi nggak usah musmet sama si doi.

Masalahnya si Adel sejak pagi udah ngilang kaya tuyul.

Dicari sama orang se rumah sampai keliling kompleks tapi NIHIL juga

Hanya ada note kecil tertempel di lemari es.

Mau semedi dulu.

Adel

Udah gitu doang.

Si Willy dan bundanya jelas mencak-mencak.

Ini anak kudunya di pingit malah nglayap kabur entah kemana.

***
Dengan bekal uang 5000 perak ia membeli karcis bus Trans.

Tapi Adel udah mandi lho ya.

Jadi jangan kalian pikir masih acak adut udah main kabur-kabur aja.

Kalau kabur nggak cantik ntar pas digiring ke kantor polisi nggak sama mamas-mamas ganteng tapi sama om-om gendut

Emang mau?

Kegiatan terniatnya hari ini adalah keliling kota dengan naik bus Trans tanpa menghilangkan tiket.

Anjirr....

Taaruf (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang