"Hadir dalam bayang semu.
Menyelusup di sela-sela tulisan aksara kataku.
Tidakkah kamu berniat sedikitpun untuk hadir dalam realita?Selalu saja, kamu mengangguku dengan hadir di setiap lamunan.
Selalu saja, kamu menyelinap dalam memori, merasuk dalam pikiran.
Selalu saja, aku kalah melawan bayanganmu yang memaksa masuk dengan menggebu-gebu.Tidakkah kamu berniat sedikitpun untuk hadir, wahai seseorang yang kusebut Tuan Ilusi?"
- Rahmadani. // 21:43
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara {Sudah Selesai}
ПоэзияRajutan aksara dari seorang gadis penikmat kehilangan.