Lembaran Ke Tujuh Puluh Sembilan

149 11 0
                                    

Hujan Yang Mengalir Dari Pelupuk Mata.

"Tetes-tetes hujan itu turun membasahi kota. Sejuk hawanya menusuk ke relung jiwa. Membawa serta seluruh kenangan yang tiba-tiba menyerang, menusuk tepat di hati--padahal sudah aku bakar bersama rasa yang telah mati.

Tetes-tetes hujan itu turun membasahi kota. Suara rintiknya menjadi pengiring melodi akan berputarnya semua kenangan-kenangan yang seketika membawa ku ke dasar ruang hampa: mendorong ku jatuh dalam asa yang telah punah dan hancur.

Tetes-tetes hujan itu turun membasahi kota. Rintik-rintik air nya menjadi teman untuk hujan yang turut keluar dari pelupuk mata."

- Rahmadani. // 18:54

Sejuta Aksara {Sudah Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang