Lembaran Ke Seratus Enam Belas

111 9 0
                                    

"Kasih, kutitipkan rindu pada sang angin. Dan kuselipkan sebagai melodi diantara rintik-rintik hujan yang turun kala senja menghampiri. Berharap agar nantinya, ada--setidaknya--setitik rindu yang tiba di hati. Supaya kamu mengerti, masih setia rindu-rindu itu menguntai di udara, menari-nari bagai sesuatu yang tak ingin lekas hilang di jiwa.

Omong-omong, sudah lama sekali, semenjak dua bulan terakhir, aku tidak lagi membuka kotak masalalu yang masih berdiam di sudut ruang hati. Aku takut, jika nanti aku membukanya; seluruh usaha untuk menghilangkan bayang-bayangmu gagal. Aku takut, jika nantinya kenangan itu tak ingin lekas kembali masuk dalam kotak masalalu dan justru menghantui malam-malamku.

Jadi, berdiam diri saja ya kamu disana. Biar aku menjadikan sang angin dan semesta teman merindu bersama."

- Rahmadani. // 21:31

Sejuta Aksara {Sudah Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang