"Rintik hujan itu masih turun, menghujam bumi begitu deras
Di antara kepulan asap kopi yang menari-nari di angkasa, ada rindu yang terselip
Seperti tidak puas menggangguku;
Rindu itu selalu datang, lagi dan lagi
Seperti tidak puas menggangguku;
Rindu itu selalu menghujam, lagi dan lagiDan bodohnya, aku selalu tidak dapat menangkis semua rindu yang bertebaran, membiarkannya menyelimuti ruang hati sampai-sampai aku terhanyut sendiri."
- Rahmadani. // 15:15
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejuta Aksara {Sudah Selesai}
PuisiRajutan aksara dari seorang gadis penikmat kehilangan.