Lembaran Ke Tujuh Puluh Tiga

179 14 11
                                    

"Kamu tidak tau betapa aku tersipu, kala mendapat perhatian-perhatian kecil yang dalam sedetik saja membuat kedua pipiku memanas, atau kala aku mengusap pelan rambutmu hingga membuatmu terkekeh--oh ya ampun, bahkan aku masih menyimpan jelas gema tawa indahmu di pikiran.

Kamu tidak tau betapa aku tersipu, kala mendapat puluhan pesan singkat yang selalu ada setiap aku mengecek handphone, atau kala obrolan-obrolan ngawur kita yang membuatku hampir lupa rasanya tidur awal.

Kamu tidak tau betapa aku tersipu, kala kamu menegur tiap kesalahan kecilku namun tidak pernah sedikitpun kamu marah atau mendiamkanku, atau kala kamu selalu menghampiriku hanya untuk mengatakan, "aku rindu bercanda denganmu."

Kamu tidak tau betapa aku rindu semua yang kita lakukan dulu kala. Kamu tidak tau betapa aku membenci waktu yang dengan mudahnya memisahkan kita, hingga kisah demi kisah kita dulu hampir terlupakan olehmu--oh, atau mungkin sekarang sudah terkikis dari pikiranmu.

Kini kita sudah jauh, bagai dua orang asing yang tak pernah mengenal sama sekali. Kamu memilih menjaga perasaannya, seseorang yang dalam sekejap mampu menggantikan posisi diriku, dan kamu mulai meninggalkanku perlahan-lahan.

Kini aku bagai buku kusam yang sudah tidak terpakai, dibuang, sudah tidak mengasyikkan bagimu hingga mudah sekali kamu hempas begitu saja.

Semoga kamu berbahagia. Dan semoga seseorang yang kini mendampingimu tidak mendapatkan nasib yang sama sepertiku."

- Rahmadani. // 16:32

Sejuta Aksara {Sudah Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang