6. GELISAH

120 28 2
                                    

Aku tau saat kau mulai mencari perhatian baru
Pada cinta yang lain

- Valerie Thompson-

"Valerie, Mama harap kamu di Jakarta bisa jadi anak baik-baik dan gak macem-macem kayak dulu"

New zealand, 2nd-Augt

International airport Auckland - Soekarno Hatta

***

Disebuah taman belakang sekolah tepatnya didepan perpustakaan, Jesie dan Diego duduk dibawah pohon rindang,Diego yang tengah asyik membaca dan memahami rumus Fisika itu sesaat terhenti karena celotehan Jesie

"Lo janjikan mau beliin gue donat? Pokonya lo harus penuhi janji lo semalem!" Ucapnya dengan memohon tapi bernada maksa itu

"Ya"

Seperti biasa, Diego tetap pada pendiriannya yang bersikap cuek dan irit kata. Bel pulang sudah berbunyi sedaritadi tapi Diego dan Jesie enggan pulang, itu semua karena Diego masih ingin memandangi buku catatan tebal nya dengan jutaan rumus

Bagaimana bisa Jesie pulang tanpa Diego, Jesie tidak membawa mobil karena ia ingin Diego menghantarnya pulang.

Diego berdiri dari posisinya dan berjalan menuju parkiran, dan di ikuti pula oleh Jesie

"Ngapain lo disitu!" Ketusnya

"Kan gue mau pulang sama lo, jadi nya gue disini. Kan gak salah kalo gue duduk di motor lo kalo lo nya juga mau anter gue pulang. Kali ini gue mau pake helm tanpa lo suruh" bantah Jesie dan tesenyum sesaat melirik Diego dan berkedip-kedip

"Gak, minggir lo"

"Jahat banget sih abang Diego"

Diego geli-geli mendengar Jesie memanggilnya dengan sebutan abang, rasanya ingin sekali Diego memeluk Jesie tapi itu tidak mungkin terjadi.

Ia takut jikalau Jesie menyukainya, cukup ia saja yang mencintai Jesie diam-diam dan terlalu dalam

"Pulang aja naik grab sana" ketus Diego

Jesie melihat arloji nya, ia sontak terkejut bahwa jam itu menunjukan pukul empat sore. Ia teringat akan menjemput Valerie bersama Claudia. Tidak ingin bertele-tele mengharap ajakan Diego yang ingin menghantarnya pulang

"Gue pulang duluan, lo gausah beliin gue donat! Gak usah karna gue bisa beli sendiri!" Jesie langsung bergegas pergi meninggalkan Diego dan berlari mencari taxi yang mangkal didekat gang sekolah

***

Drrrtt drrrttt..

Berdering ponsel Jesie, ia tau bahwa itu spaming dari Claudia

Claudia : Jesie lo dimana?
Claudia : jes serius lo dimana? Janji mau jemput Valerie loh hari ini
Claudia : Jesie kampret lo. ntar macet! Ini jakarta loh Jes

Jessie : gue baru sampe rumah, gue siap-siap langsung jemput elo ya clau

Seperti yang Diego bilang, Jesie menyalakan mobilnya dengan hati-hati

"Jesie!! Jesie mau kemana kamu nak?" Teriak mamanya dari atas balkon

"Mama, Jesie mau ke Airport jemput Valerie, Jesie buru-buru karena takut macet ma, Jesie pergi dulu ya!! Da mama te amo!!" Lambai Jesie sambil menenggakkan kepalanya melihat Mamanya dan ia memberikan kissbye serta lekukan jari berbentuk hati

Jessie melaju kencang dan memasuki kawasan tempat tinggal Claudia. Ia berhenti karena ternyata Claudia sudah menunggu didepan dan langsung masuk kedalam mobil Jesie

"Lo darimana gila, jam segini baru pulang?" Tanya Claudia dengan kesal

"Gakpenting pokonya sekarang gue udah sama lo, dan jemput lo dan sekarang kita langsung ke bandara. Dah lo jangan bawel" Ucap Jesie dengan nafas membara

Sudah satu jam ia berjalan dan sudah berpuluhan menit juga ia mengantri macet

"Jes,Valerie bilang dia udah di Bandara. Gimana nih? Kayak nya masih setengah jam lagi kita baru bisa lolos dari macet " Ujar Claudia

Jesie menghela nafasnya "bilang aja sama dia setengah jam lagi sampe, soalnya macet "

7.15

Jesie dan Claudia berlarian menuju bandara

"Valerieeeeeeee "

Jesie berlari menuju Valerie seperti bertemu kakak kandung nya yang sudah lama tak ia jumpai

Valerie dan Jesie adalah teman semasa kecil, ia berteman semenjak Papanya Jesie dan Papanya Valerie menjalani bisnis bersama. Beberapa waktu kemudian Papa Jesie bertemu dan merasa klop dengan Papa Claudia dan sekarang anak-anak merekalah yang menjadi dekat seperti saudara.

"Valerie gue kangen banget sama eloooooooo, sumpah gue gak nyangka bisa ketemu lo lagi!!! Gue kira lo bakalan hilang jejak setelah di NZ city " ujar Jesie dan taksadar ia meneteskan air matanya

Claudia juga memeluk Valerie dengan perasaan sangat rindu oleh sahabatnya itu

"Udah sayang ku jangan sedih, lebay banget lo pada ah."

Jesie langsung membantu Valerie membawa koper dan Claudia membawa tasnya "kali ini lo kita jadikan ratu, besok-besok jangan harap ya Val! " ketus Claudia

Didalam mobil mereka bercerita-cerita mengenai Valerie. Valerie sudah menyewa Apartemen di Jakarta sebelum dirinya sampai di Indonesia, mereka menuju lokasi tempat yang akan ditinggali sahabatnya itu. Sesampainya disana Jesie seperti tak asing dengan mobil yang diparkirkan tepat didepan mobilnya, ia mulai bertanya-tanya kapan ia melihat mobil itu. Tanpa ia sadari bahwa mobil itulah yang menyelamatkan nya dari pencuri malam itu

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTING

Love
BAE


Before Anyone ElseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang