"Apaa-apaan ini!"
Praaaang!!!! Pecahan gucci besar yang berdiri kokoh terbanting kasar, pecah tak sisa tegak sedikitpunValerie terbujur kaku, melipat kedua lututnya dan meletakan dagu diatasnya. Kedua tangannya diletakan ditelinga, guna menutupi pendengaran akan musibah hari ini
"Akan aku kirim kau ketempat Mama-mu! Silahkan jika kau ingin bermain dengan dunia seperti Mama-mu, jangan bersamaku! Aku lelah! Aku lelah mengurusi kau yang tak jauh berbeda dengan Mama-mu!" Ucapan itu terlontar dimulut lelaki berbadan besar, yang tengah memgamuk mendapati leher sang anak perempuannya bercetak bulatan, berwarna ungu. Seperti lebam tapi tidak seperti lebam
"Aku tidak hamil, Papa! Ini hanya kecupan yang tidak aku sadari. Tidak tau siapa yang melakukan ini" suara tangis menyatakan ucapan itu
"Apa perduli ku? Apa semua lelaki di dunia ini akan aku tuduh sebagai lelaki brengsek yang telah menyetubuhi anak perempuanku?"
"Aku tidak disetubuhi! Papa!"
"Bagaimana bisa kau tau? Kau sedang mabuk Valerie! Kau tidak bisa menjaga dirimu? Kau belum sepenuhnya menginjak remaja! Tidak sepantasnya kau memasuki tempat haram seperti itu!"
"Jika kalian tidak bertengkar hebat, jika Mama tidak terbang ke NewYork, dan jika Papa tidak meminta gugatan cerai atas apa yang selama ini Papa lakukan. Aku tidak akan menginjak tempat terlarang itu!" Ucap gadis itu lantang
"Sekali lagi, aku tegaskan! Akan aku kirim kau bersama Mama-mu!
"Sadarkah bahwa aku adalah anak yang terbuat karena kecelakaan kedua orangtua-ku sendiri? Sadarkah bahwa saat itu, kau yang menggoda Mama, Mama yang tengah duduk karena masalah utang piutang yang ia alami, duduk karena ingin menenangkan diri memasuki kawasan terlarang itu, Sama sepertiku! Mama tidak tau menau, karena kau sedang mabuk!"
Lelaki itu terdiam
"Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah sah menjadi anak seorang Ayah sepertimu, karena terbuat diluar pernikahan yang sah! Tapi, sampai kapanpun aku tetap anak seorang mama yang mencintaiku tanpa rasa lelah, seperti yang sudah kau ucapkan!"
Lelaki itu masih terdiam lemas
"Aku tau selama ini kau tidak menyukai aku, karena aku terbuat dari sebuah kecelakaan. Tapi, perlu kau ingat! Bahwa Mama bukanlah seseorang yang sama seperti pandanganmu!"
Lelaki itu masih terdiam lemas hingga terbujur kaku
"Aku akan pergi sendiri, tanpa perlu kau mengirimnya! Jangan harap aku menganggapmu seorang papa yang telah merendahkam harga diri mama ku!"
Lelaki itu mengepal sebelah tangan "Berani nya kau!"
***
"Mari, kita mulai saja!"
Pukulan khas, tak hilang selama beberapa bulan lalu. Siapa sangka seorang bintang ring selama ini tak kembali. Ia kembali karena harga diri nya terasa diinjak oleh manusia kampungan tak bernyali
Bughh!! Bugh!!
Bunyi dentuman yang dihasilkan tangannya, memberi kesan bahwa dirinya tidak akan pernah berubah menjadi Diego lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Anyone Else
Teen FictionJesie Andara Niesha, gadis remaja yang mengalami permasalahan sulit dalam cinta pertamanya, ingat. Cinta pertama Diego Damara Zeco, pria ketus keturunan London ini membuat dirinya menjadi berlika-liku karena masa percintaan nya dulu. Ia ingin mendap...