10. SEDIKIT LAGI

111 21 0
                                    

Waktu tersisa delapan jam terhitung dari sekarang menuju pesta nanti malam. Didepan perpustakaan. Kevin, Diego serta Alan sedang duduk dengan menggenggam masing-masing mocca float alakadarnya yang ia beli di kantin.

"Gak sabar gue pengen nyanyi lagu payung teduh yang judulnya berdua saja " Ucap Kevin saat itu

Diego tidak mendengarkan betul ucapakan Kevin, ia hanya asik men-scroll gadgetnya entah apa yang ia kelolah di ponsel bernuansa hitam itu

Alan yang sedari tadi asik minum hingga hanya tersisa es batu, juga tidak membenahi apa yang Kevin bicarakan. Suasana pada saat itu sunyi, hanya terdengar suara angin yang melewati tiap helaian rambut dan telinga mereka

Ditepuk bahu kedua teman nya, Kevin kemudian dengan kesal berbicara "Woi denger gaksih lo pada?! "

Alan merespon dengan sigap "iya kevin sayang, kenapa? "

"Lan, jangan gara-gara ini. Lo didepan cewek ngomong begitu ya! Secara gue terganteng disekolah ini " ketus Kevin

Diego hanya melihat ulah kedua temannya, Alan pun tercengir seperti mengejek kevin

"Vin lo emang ganteng disekolah ini, gue akuin banget "

Kevin dengan sombong tersenyum, karena menurutnya itu kejujuran dari Alan

"Tapi lo ganteng setelah gue " Alan menelaah ucapaannya

Dijitaknya kepala Alan yang dirasa membuat Kevin geram, kemudian taklama setelah itu Alan menanyakan sesuatu pada Diego

"Go, lo bawa partner gak ntar malem? "

"Kudu banget ya? " ucap Diego sembari terus memainkan handphone nya

"Gak juga sih. Cuman ya, pasti disekolah ini pada bawa partner masing-masing " gumam Kevin menyambung

Dengan kenaifan Diego, ia tidak mau memberi tahu temannya. Bahwasanya ia pun sudah mengatakan pada Jesie saat brosur dimading baru terpampang, kalau ia akan menjemput Jesie malam nanti tepat jam tujuh.

"Buat apa sih partner? Gak guna kan "

Kevin dan Alan tidak heran dengan sikap Diego yang tidak perduli soal perempuan, apalagi harus pergi dengan berpasang-pasangan. Ketiga nya pun pergi menuju kelas saat bel berbunyi

Waktu demi waktupun terus berputar hingga tak terasa bel berbunyi menandakan waktu belajar telah selesai. Jesie dan Claudia menunggu Valerie dibalkon seperti biasa

"Yuks cabuts " Valerie datang dengan merangkul kedua sahabatnya disetiap sisi, kemudian mereka berjalan melewati tangga menuju parkiran

Jesie tidak membawa mobil dikarenakan dvd player nya rusak. Baginya, mengendarai mobil tanpa alunan musik itu seperti hidup dengan kopi tanpa gula. Selain itu, mereka juga memiliki janji pulang sekolah untuk kesalon guna mempercantik diri menuju nanti malam

Mereka masuk kedalam mobil Valerie dengan posisi Jesie dibangku depan dan Claudia dibangku belakang, dan Valerie menyetir. Disepanjang jalan menuju salon, Jesie terdiam dalam lamunan nya. Membayangkan sosok laki-laki yang menjemputnya nanti, dan ia bingung harus memakai pakaian apa dengan style bagaimana

Before Anyone ElseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang