Pulang sekolah..
"Hari ini,, aku ingin mengantar chorong pulang,, apa kau masih lupa jalan pulang?" tanya baekhyun pada bomi "ani,, aku sudah menghafalnya" jawab bomi "baguslah,, jadi tak apa kan kau kutinggal?" ucap baekhyun "hmm,, arraso,," jawab bomi. Lalu luhan pun menghampiri bomi dan baekhyun "apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya luhan tiba-tiba "nde? Aniya,, kami hanya,," "kita hanya sedang mengakrabkan diri,, ya kan? Yoon bomi?" potong baekhyun "n,,nde,, aku sedang mengakrabkan diri" ucap bomi "ouh,, bomi,, apa kau mau kuantar pulang?" tanya luhan "ehm,, kurasa tidak usah,, aku lebih senang naik bus,, mianhe,," ucap bomi "ah,, begitu? Baiklah,,tapi,,bagaimana kalau kuantar sampai halte?" tawar luhan "arraso,," jawab bomi. Bomi dan luhan pun pergi dari hadapan baekhyun. Baekhyun menatap bomi dan luhan yang sudah pergi menjauh "ais,, ku antar pulang ya? Apa-apaan itu?" gumam baekhyun sambil menirukan ucapan luhan dengan nada mengejek. Tak lama chorong pun datang "baek-ah,,kajja,," ajak chorong, namun tak ada jawaban dari baekhyun yang masih terfokus pada bomi dan luhan, chorong mengikuti arah pandangan baekhyun, ia juga melihat bomi yang sedang naik ke atas motor luhan dan mereka pergi bersama, chorong menatapnya datar, masih ada rasa iri dihatinya melihat kedekatan luhan dengan bomi, tak lama barulah baekhyun menyadari kehadiran chorong "oh,, rong-ah,, sejak kapan kau berada disini?" tanya baekhyun "sejak kau melihat mereka berdua" ucao chorong "nde? Mianhe rong-ah , aku tidak tau, kajja,, kita pulang" ucap baekhyun sambil membukakan pintu mobil untuk chorong, chorong pun masuk begitupun dengan baekhyun.
.
.
.
Halte bus..
Luhan mengentikan motornya dideoan halte bus "gomawo luhan-ssi,, kau selalu baik padaku,," ucap bomi "nde,, cheonma,," jawab luhan, luhan pun turun dari motornya dan duduk di halte bersama bomi "kenapa kau ikut duduk? Kau tak ingin pulang?" tanya bomi "aku ingin menemanimu,," jawab luhan, bomi tersenyum "kau tak perlu menemaniku,, aku baik-baik saja disini sendiri,, pulanglah,," ucap bomi "kau mengusirku?" tanya luhan "ani,, bukan itu maksudku,, aku hanya,," "aku tau,, aku hanya bercanda,," ucap luhan "ouh,, haha,," tawa bomi "yoon bomi,," panggil luhan "nde?" jawab bomi "apa kita dekat?" tanya luhan "nde? Mworago?" tanya bomi "maksudku,, aku selalu nyaman bersamamu,, kau selalu bisa membuatku tersenyum,, aku sudah merasa dekat denganmu,, jadi apakah kau juga merasa seperti itu?" tanya luhan "ehm,, ya,, tentu saja,, kau selalu baik padaku, kau selalu membantuku jika aku sedang kesulitan, bahkan sekarang kau juga mengantarku,, aku merasa kita dekat,, maksudku,, kau adalah teman dekatku" ucap bomi "chingu?" gumam luhan "nde?" "aniya,, kalau kau merasa dekat denganku,, bisakah kau tak memanggilku dengan embel-embel 'ssi'? Aku merasa kalau kau masih menganggapku orang asing" ucap luhan "aniya,, itu tidak benar,, kau benar,, maafkan aku,, aku lupa,, baiklah,, mulai sekarang aku akan memanggilmu luhan-ah,, atau,, luhan gege? Haha" canda bomi, luhan tersenyum menatap bomi "itu lebih baik" ucap luhan. "Bomi,, menurutmu,, baekhyun orang yang seperti apa?" tanya luhan tiba-tiba "nde? Byun baekhyun? Dia orang yang sangat menyebalkan, dia hanya bisa marah-marah tidak jelas dan selalu menyalahkan orang lain, tapi meskipun begitu bagiku dia juga bisa menjadi orang yang hangat, itu mungkin memang sifat aslinya, dia juga selalu berkata kasar dan menyakiti hati,, aku bahkan seri,," bomi tersadar dengan apa yang dikatakannya, ia langsung menutup mulutmu, luhan menatap bomi heran "ah,, maksudku,, i,,itu,, itu hanya menurutku,, yaah,, aku rasa begitu,, dari pengelihatanku sepertinya dia orang yang seperti itu,, itu maksudku" ucap bomi gugup "kau bisa menilai orang dengan cepat" ucap luhan "ahaha,, yah kurasa itu adalah kelebihanku,," jawab bomi asal "ah,, luhan-ah,, busku sudah datang,, aku pulang duluan nde,, annyeong,, sampai bertemu lagi" ucap bomi lalu segera masuk kedalam bus, luhan menatap kepergian bomi hingga bus tersebut sudah tidak terlihat lagi, luhan tersenyum kecil lalu akhirnya ikut pergi dengan motornya.
.
.
.
Baekhyun mengantar chorong sampai dirumahnya "duduklah dulu,, aku akan membuatkanmu minuman" ucap chorong, baekhyun hanya mengangguk.Setelah membawakan baekhyun minuman chorong pun duduk dihadapan baekhyun "kulihat,, semakin hari kau dan gadis itu semakin dekat" ucap chorong "nde? Siapa maksudmu?" tanya baekhyun "bomi,, yoon bomi,," jawab chorong "ani,, kami hanya sebatas teman saja,, menurutku,,dia tak semenyebalkan itu juga,, terkadang dia bisa diajak berkompromi" ucap baekhyun "benarkah? Oh ya,, apa kau tau,, apa hubungannya dengan luhan?" tanya chorong "molla,, dia suka sekali bermain dengan namja itu,," ucap baekhyun, ia tak menyadari nada suaranya berubah kesal "baek-ah,, kau tau kan aku sangat menyukai luhan dari dulu?" ucap chorong, baekhyun mengangguk "nde,,wae?" tanya luhan "jujur,,aku merasa tidak suka dengan kedekatan mereka,, aku cemburu,, bahkan luhan lebih sering bersamanya,, aku sempat berfikir ingin menjauhkan bomi dengan luhan,, tapi aku rasa aku tidak bisa melakukannya" ucap chorong, baekhyun terdiam "tapi,, mereka hanya sekedar teman,, kurasa tak ada hubungan spesial di antara mereka" ucap baekhyun "kita tidak tau apa isi hati seseorang,, aku hanya takut,, tapi sudahlah,, bagaimanapun,, aku tidak akan bisa melakukannya, tak ada hak untukku memisahkan mereka" ucap chorong