Bomi membuka pintu namun yang datang bukanlah ny. Byun atau pun tn. Byun melainkan,, seorang gadis yang bernama Park Chorong.
Bomi terdiam menatap chorong,ada sedikit rasa kaget saat melihat chorong, baekhyun pun sama namun ia langsung tersadar dan menyuruh chorong masuk. "Ohh,, rongie-ah,, kau datang? Kajja masuklah,," ucap baekhyun, bomi pun tersadar dan sedikit mundur untuk memberi jalan pada chorong untuk masuk lalu bomi pun menutup pintu rumah.
.
.Bomi menaruh 3 gelas minuman dimeja ruang tamu "mm,, ada apa rongie-ah? Kenapa tiba-tiba kau datang? Apa ada masalah?" tanya baekhyun "ani,, hanya saja aku ingin datang kesini,, lagipula sudah lama rasanya aku tidak main kerumah ini lagi" ucap chorong "eoh,, makanya sering-seringlah datang,," ucap baekhyun "hihi,, baiklah,, oh ya,, dari tadi aku tidak melihat ajumma,, apa ajumma sedang tidak ada dirumah?" tanya chorong "ani,, eomma sedang pergi ke daegu,, halemoni sedang sakit,, jadi eomma pergi untuk merawatnya sekarang, dan appa sedang berada di jepang" ucap baekhyun "apa itu berarti kalian hanya tinggal berdua dirumah ini?" tanya chorong "nde,," jawab bomi "kau jangan salah paham,, kami tidak melakukan apapun,," ucap baekhyun "eoh,," jawab bomi. Tiba-tiba ponsel bomi berdering tanda ada panggilan masuk "aku angkat telfon dulu" ucap bomi lalu pergi.
"Yoboseo,, luhan-ah"
"..."
"Nde? Sekarang? Arraso,,"
"..."
"Eoh,, annyeong,,"
Bip..
.
.
"Dari siapa?" tanya Baekhyun "dari luhan,, dia mengajakku untuk bertemu,," ucap bomi "MWO?!" baekhyun berdiri saking kagetnya "wae??" "untuk apa dia mengajakmu bertemu?" tanya baekhyun "dia bilang ingin mengatakan sesuatu,, sudahlah,, kalian mengobrol saja dulu,, aku permisi,, annyeong,," ucap bomi "yakk,,yakk,," teriak baekhyun Namun bomi sudah terlanjur pergi. Chorong hanya menatapnya datar, kini perasaannya bercampur aduk. Sementara baekhyun sudah menahan kesal "baek-ah,," panggil chorong "oh,, mian aku mengabaikanmu,," ucap baekhyun "hmm,, kenapa kau tak bilang kalau ajumma pergi ke daegu? Kalau begitu kan aku bisa bermain kesini agar kau tak kesepian" ucap chorong "ahaha,, nde,, lagipula aku tidak terlalu kesepian,, ada bomi yang selalu berteriak tidak jelas" ucap baekhyun sambil sedikit terkekeh "a,,ah,, nde,, aku lupa,, kau tidak mungkin kesepian" ucap chorong, raut wajah chorong mendadak muram "ah,, rongie-ah,, kau mau bermain ps?" tanya Baekhyun "eoh? Baiklah" jawab chorong, baekhyun tersenyum lalu mengajak chorong kekamarnya."Rong-ah,,kau tunggu sebentar aku akan membawa makanan yang banyak dan kita main sepuasnya oke!" ucap baekhyun lalu berlari pergi, chorong hanya terkekeh melihat tingkah baekhyun. Selama menunggu baekhyun chorong mengitari kamar baekhyun, ia tersenyum melihat foto-foto yang terpajang dikamar baekhyun, beberapa foto masa kecil mereka pun masih tertata rapi dimeja belajar nya, chorong tersenyum sendiri mengingat masa kecilnya dengan baekhyun. Lalu ia beralih ke ranjang baekhyun dan duduk di atasnya, namun senyumnya hilang ketika melihat sebuah foto yang terpajang rapi di meja sebelah tempat tidurnya, foto tersebut adalah foto baekhyun dengan bomi saat berada di taman bermain, chorong membuang muka melihatnya, ia tak ingin hanya karena hal itu ia merusak Suasana hatinya. Lalu ia beralih membuka laci yang ada disebelah tempat tidur baekhyun, ia melihat beberapa CD film romantis dan comedy, chorong geleng-geleng kepala melihatnya "seleranya sungguh kuno" gumam chorong, lalu ia melihat-lihat lagi hingga ia menemukan selembar kertas dibawah tumpukan CD tersebut, chorong pun mengambilnya "surat apa ini?" gumamnya, chorong pun membaca kata demi kata yang terdapat pada kertas tersebut. Matanya membulat dengan mulut yang terbuka.
"Rongie-ah,,tada,,aku membawa banya,,,," baekhyun terhenti ketika melihat apa yang dibawa chorong, lalu mata mereka pun bertemu,mereka hanya bisa terdiam.
.
.
.Sementara itu...
Taman kota..
Bomi dan luhan duduk di sebuah bangku taman "ada apa kau mengajakku bertemu disini?" tanya bomi, luhan berdiri "kajja,, temani aku jalan-jalan dulu,, baru nanti aku beri tau,," luhan mengulurkan tangannya pada bomi, bomi pun akhirnya menyambut tangan luhan dan mereka pergi Jalan-jalan.Mereka asik berkeliling di pusat perbelanjaan,mereka berkaraoke, lalu mendatangi sebuah toko pinggir jalan dan mencoba Berbagai macam topi,bando dll. Luhan dan bomi menikmati waktu yang mereka lewatkan,terutama luhan. "Kau mau ice cream?" tanya luhan "boleh,," jawab bomi "kau tunggu disini sebentar" ucap luhan, bomi pun mengangguk. Bomi tersenyum menatap kepergian luhan, namun seketika senyumnya menghilang saat mengingat kembali bahwa chorong sedang berada dirumah bersama baekhyun, entahlah apa yang membuatnya tidak suka, rasanya ada kejanggalan membayangkan apa saja yang akan mereka lakukan berdua dirumah, apalagi bomi tau kalau baekhyun sangat memperlakukan chorong dengan baik, berbeda jauh dengannya.
Ketika Khayalannya tengah jauh melayang, seseorang menyentuh pundaknya "bomi-ah,, neo gwenchana?" tanya luhan "nde,,? E,,eoh,, mian aku melamun" ucap bomi "apa yang sedang kau fikirkan? Apa kau mempunyai masalah? kau bisa ceritakan padaku" ucap luhan "aniyo,, na gwenchana, jinja gwenchana,,kau tak usah khawatir" ucap bomi "baiklah kalau begitu,, oh ya,,ini ice creammu" luhan menyodorkan satu cup ice cream untuk bomi "gomawo,, kau tadi sudah mentraktirku makan, bermain game,sekarang ice cream,, aku jadi merasa tidak enak,, tapi kau tenang saja,, lain kali aku yang akan mentraktirmu" ucap bomi, luhan terkekeh lalu "baiklah,,terserahmu" jawab luhan, mereka tersenyum lalu kembali melanjutkan jalannya, bomi berjalan selangkah didepan luhan sambil melihat sekelilingnya yang terdapat berbagai makanan pinggir jalan. Tanpa diketahuinya luhan sudah hilang entah kemana, bomi masih tak menyadarinya hingga ia sudah berada jauh dari keramaian barulah ia sadar Bahwa luhan sudah tak berada dibelakangnya. "Luhan,,luhan-ah,,neo eoddiso?? Xi Luhan,," teriak bomi. Tiba-tiba,,,
Seseorang menyodorkan bunga mawar dari Belakangnya, bomi langsung berbalik dan menatap orang tersebut "lu,,luhan?" kaget bomi, luhan hanya tersenyum "ini untukmu,, yoon bomi" ucap luhan "jinja? Go,,gomawo,," ucap bomi terbata "cheonma,, apa kau suka?" tanya luhan "tentu,, selama ini,, belum ada satu orang pun yang pernah memberiku bunga sindah ini" ucap bomi sambil menciumi bunga tersebut. "Jadi aku yang pertama?" tanya luhan "eoh,, gomawo luhan-ah,," ucap bomi "lalu bagaimana dengan baekhyun?" tanya luhan, bomi langsung terdiam,, "e,,i,,itu,, kau taulah,, baekhyun bukanlah orang yang pandai berbuat seperti itu,, haha,, sudahlah,," ucap bomi sambil tertawa hambar, luhan tersenyum menatapnya "kufikir aku belum terlambat" ucap luhan, "nde?" "aku,,menyukaimu yoon bomi,," ucap luhan langsung. Mata bomi membulat, mulutnya sedikit terbuka "Jika ini hanyalah sndiwara,, jika status kalian hanyalah pura-pura,, apakah,, aku masih memiliki kesempatan?" tanya luhan. Bomi kembali membulatkan matanya dua kali lebih besar
.
.
.Tbc..