Luv U (Saranghae) part 18

404 38 18
                                    

Taman belakang...

Bomi dan chorong duduk di bangku taman,cukup lama mereka hanya saling diam-diaman hingga akhirnya bomi mulai bersuara

"baekhyun sedang keluar.. Mungkin sebentar lagi dia datang" ucap bomi, chorong menatapnya sebentar sebelum akhirnya kembali menatap kedepan

"aniya.. Kedatanganku memang ingin menemuimu, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu" ucap chorong, bomi mengangkat sebelah alisnya bingung, untuk pertama kalinya ia berbicara berdua dengan chorong setelah dulu chorong bersikap dingin padanya. 

"tentang apa? " tanya bomi, chorong kembali tersenyum "tentang kau.. Dan baekkie" jawab chorong "Na? Memang ada apa dengan kami? " tanya bomi

"yoon bomi.. Kau tak perlu menutupinya lagi.. Aku juga tau kenapa kalian melakukan sandiwara ini"

Deg~~

Ucapan chorong membuat bomi menegang.

"Kau kaget? Kau kaget dan berfikir bagaimana aku tau? " ucap chorong, bomi tak mampu menjawab, ia hanya diam sambil terus berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Aku sudah tau sejak beberapa hari yang lalu.. Saat aku berkunjung kemari. Baiklah.. Itu tidaklah penting sekarang, yang terpenting aku tau semuanya termasuk bagaimana bisa perjanjian konyol kalian terjadi. Itu hanya karena baekhyun menyukaiku kan? Dia melakukan ini karena ingin melupakanku" ucap chorong
"tapi...

Sayangnya.. Dia tak bisa melupakanku, dan yoon bomi.. Sekarang.. Aku akan bersama baekhyun.. Aku sadar bahwa aku tak bisa jauh darinya, aku menyayanginya, jadi aku minta padamu untuk segera mengakhiri sandiwara ini dan biarkan baekhyun bahagia bersamaku" ucap chorong.

Bomi langsung menatap chorong, rasanya tidak rela sungguh tidak rela, ia tau perjanjian ini dibuat karena baekhyun mencintai chorong dan ingin melupakannya, tapi kenapa bomi merasa sangat tidak rela jika hal ini harus berakhir, ia tak ingin kehilangan baekhyun. 

"tapi.. Perjanjian ini.. "

"tidak perlu menunggu sampai 6 bulan, itu sudah tidak penting sekarang karena tujuan baekhyun sudah tercapai, ia hanya ingin bersamaku jadi perjanjian itu sudah tidak berlaku lagi bukan?" ucap chorong memotong ucapan bomi

"Aku akan mengakhirinya seperti keinginanmu tapi..  Bisakah aku tau kenapa kau sangat ingin bersama baekhyun selain karena kau menyayanginya dan tak ingin kehilangannya? " tanya bomi

"Karena aku memang tak ingin kehilangannya, cukup kebodohanku yang dulu tak tau akan perasaannya dan sekarang aku tak akan menyia-nyiakannya lagi" ucap chorong

"apa kau mencintainya? " tanya bomi

Chorong menatapnya cukup lama sebelum akhirnya.. 

"Aku mencintai orang lain, tapi aku tak ingin baekhyun berada jauh dariku" ucap chorong

Bomi tersenyum sinis

"cih.. Kau egois chorong-ssi.. Kau mencintai orang lain tapi kau menahan baekhyun hanya karena kau menginginkannya berada disampingmu, kau harusnya sadar dengan caramu seperti itu kau telah menyakiti hatinya! Kau tak bisa memanfaatkannya untuk kesenanganmu! Aku memang bukan siapa-siapanya, aku bahkan hanya kekasih pura-puranya, tapi aku tak akan diam saat ia diperlakukan tidak adil seperti ini.. Baekhyun bukanlah orang yang pantas untuk kau sakiti seperti ini! Hatinya bukanlah barang mainan! " ucap bomi penuh amarah. 

Chorong tak menjawab ucapan bomi, ia hanya memandangnya sebentar lalu berdiri

"Apapun yang kau katakan sekarang itu tak berarti bagiku, baekhyun juga sudah berjanji akan selalu bersamaku!
Baiklah waktuku tidak banyak,aku harus pergi, sampai jumpa yoon bomi, dan ingatlah janjimu untuk segera mengakhiri hubungan pura-pura kalian" tepat setelah mengatakan hal itu chorong pun pergi meninggalkan bomi.

.

.

Setelah kepergian chorong, bomi hanya diam didalam kamarnya, ia bingung apakah ia harus menuruti ucapan chorong yang memintanya untuk menjauh dari baekhyun dan mengakhiri sandiwara ini? Tapi ada perasaan tidak rela jika ia harus pergi dari baekhyun. 

"eotteokkhae?!" gumamnya frustrasi. 

Ting.. Tong.. Ting.. Tong..

Tiba-tiba bel rumah berbunyi, bomi segera turun kebawah untuk membukakan pintu. 

'cklek'

"baekhyun ka.. Luhan?"

Bomi mengira yang datang adalah baekhyun tapi ternyata luhanlah yang datang

"hai.. Bomi, bagaimana keadaanmu? Kau sudah baik-baik saja?" tanya luhan,bomi tersenyum "nde.. Silahkan masuk" ucap bomi.

Mereka pun duduk di ruang tamu "kau mau minum apa?" tanya bomi "tidak perlu.. Aku tak akan lama, hm.. Nanti malam.. Kau akan berangkat bersamaku kan?" tanya luhan "hm.. Luhan-ah.. Kau.. Cari pasangan yang lain ya? Sepertinya aku tidak akan datang kepesta itu, mian.. Bukannya aku tidak mau pergi denganmu, tapi.. Ada sesuatu yang..."

Sebelum bomi sempat melanjutkan ucapannya luhan sudah menaruh sebuah paper bag di atas meja.

"pokoknya kau harus tetap pergi bersamaku" ucap luhan dengan senyumnya

"a..apa ini?" tanya bomi "bukalah.. "

Bomi pun membuka paper bag tersebut dan menemukan sebuah dress selutut yang indah ditambah sebuah high heels dan beberapa peralatan make up, bomi melongo melihatnya. 

"i..ini untukku?" kaget bomi "nde jadi nanti malam tak ada alasan kau tak datang oke?! Baiklah.. Kalau begitu aku pergi dulu" ucap luhan sambil berdiri

"tapi luhan-ah.. Aku.. Aku tak bisa menerima ini, ini terlalu berlebihan untukku" ucap bomi merasa tak enak "itu hadiah dariku dan aku tidak menerima penolakan jadi kau harus memakainya" ucap luhan lalu ia mengacak rambut bomi sebentar "aku pergi.. Kau harus tampil cantik malam ini" luhan pun segera pergi dari rumah tersebut.

.

.

.

Baekhyun memasuki rumahnya dengan membawa beberapa paper bag ditangannya. 

"dimana gadis itu?" gumamnya

"Bomi!!! Yoon bomi!! " teriaknya "Yakk yoon bom.. "

"Mwo?"
Seseorang datang dengan segelas air ditangannya menatap baekhyun datar. 

"ah.. Kau darimana saja aku panggil dari tadi" ucap baekhyun

"Aku dari dapur, ada apa kau memanggilku seperti itu? Kau fikir ini hutan? Dan darimana saja kau?" tanya bomi

"sudah jangan cerewet! Ini ambillah!" baekhyun melemparkan sebuah paper bag pada bomi yang untungnya dapat ditangkap dengan baik oleh bomi tanpa menjatuhkan gelas yang dibawanya. 

Bomi menatap baekhyun galak

"kenapa? Aku baik kan? Ingat nanti malam kau harus dandan yang cantik agar tak mempermalukanku sebagai kekasihmu arraso!" ucap baekhyun dengan senyuman bangga lalu hendak pergi kekamarnya.

"baekhyun" panggil bomi

"Apa?" tanya baekhyun

"Maaf.. Tapi aku sudah mempunyai gaun.. Dan.. Aku akan pergi bersama luhan malam ini" ucap bomi sedikit lebih lembut. 

"Mwo? Aku kan sud.. "

"Kau bisa pergi dengan chorong.. Aku sudah berjanji pada luhan dan aku merasa tidak enak jika menolaknya, kuharap kau mengerti" ucap bomi lalu menaruh paper bag tersebut diatas meja dan masuk kekamarnya meninggalkan baekhyun yang masih terdiam ditempat mendengar penolakan bomi. 









'Mianhe.. "












Tbc...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luv uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang