Sebenarnya Jihoon itu orangnya diem, ia diem diem diem ngeselin. Contohnya kaya hari ini. Dia lagi duduk ditengah tengah Hyungseob dan Daehwi, mereka kini berada dikediaman Daehwi. Lama gak kumpul mereka, ya karena jadwal kerja yang padat dan mesti ngepasin waktunya. Soalnya kalau gak libur kerja Jihoon dan Hyungseob gak bisa ketemu Daehwi.Mereka lulus tahun ini, dan ketiganya gak bisa lanjutin kejenjang perguruan tinggi.
Alasan pertama yang paling utama karena dilarang orangtua mereka.
Iya itu aja, sebenarnya dari ketiga orang tersebut yang paling dilarang adalah Hyungseob. Ibunya selalu bilang "Nggak, buat apa sih kuliah? Gak ada gunanya ujung ujungnya juga didapur" Hyungseob cuma bisa hela nafas aja.Nah kalau Daehwi nenek dan kakeknya, ia Daehwi tinggal bersama kakek dan neneknya dari kecil. Alasannya karena orangtua mereka harus bekerja sampai si Daehwi umur sembilan belas tetep kerja aja, padahal Daehwi anak satu-satunya. Kembali ke cerita awal. Waktu Daehwi pulang dari sekolah yang baru aja melihat pengumuman kelulusan neneknya bilang "Nggak usah kuliah, gak kasihan apa Ibu mu kerja terus disana?". Rasanya Daehwi pingin nangis tapi ia urungkan. Ia nangis pas tengah malem sampe keesokan harinya matanya segede bola basket.
Nah yang agak ngenes si Jihoon. Udah daftar diperguruan tinggi dan udah keterima difakultas dan jurusan yang diinginkan. Malamnya ia dapat line dari kakaknya gini
'Udah lah dek, kuliah tahun depan aja gak papa. Jangan egois mentingin diri sendiri, kamu fikir cari uang gampang'
Si Jihoon nya blank, lalu ia beralih membuka pesan dari Ibunya.
'Nggak usah kuliah nanti ujung ujungnya minta uang ke Ibu, Ibu gak ada uang. Dan introspeksi diri aja kalau mau kuliah minta ke Ayah mu, dari kecil kan gak pernah membiayai pendidikan mu'
Jihoon tersenyum getir, ia mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Bahkan Ibunya tak pernah memberikan uang sepeser pun untuk biaya pendidikannya. Lalu ia teringat perkataan Kakeknya kemarin.
"Udah mantapkan di jurusannya? Belajar yang bener jangan main cinta cintaan dulu. Gapai mimpi kamu, kakek sama nenek pasti dukung kamu"
Ia tersenyum getir, lalu menerawang kehidupannya selama sembilan belas tahun ini. Hidup tanpa kasih sayang seorang Ayah dan Ibu, iya Orangtuaya sudah berpisah saat ia berumur enam tahun. Meskipun begitu ia dari kecil sudah ikut Neneknya, tepatnya Nenek dari Ibunya. Ayah dan Ibunya sibuk dengan pekerjaan masing masing."Gak boleh egois ya? Yaudah deh mundur aja kasihan juga Nenek sama Kakek selama ini banting tulang buat pendidikan aku. Okey Jihoon fighting!" gumannya dalam hati setelan itu dia menangis sampe pagi. Katakanlah Jihoon memang tidak pernah menangis dan jarang menangis tapi hari itu ia benar benar buruk.
Nenek dan Kakek memang mendukung banget untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Nah Ibu dan Kakaknya? Ngenes kalau diceritain.
Mereka bertiga sadar hidup dalam lingkungan yang biasa saja memang sedikit sulit. Mereka tidak kaya dan tidak miskin bahkan jika mereka bertiga kuliah juga bisa kok. Materi dari keluarga mereka juga oke, tapi ya begitulah kehidupan.
Back to story.
Jihoon asik nyemilin kue kering yang disediakan Daehwi tadi, tapi matanya masih fokus mantengin oppa oppa wannasatu dilayar laptop milik Daehwi. Sementara Hyungseob dan Daehwi sedang sibuk mewarnai rambut. Tepatnya rambut Hyungseob, ya macam cabe sih orang rambut pake diwarnai merah kan kalau ada banteng bahaya.
"Woahh gak kuat dedek ambyar ah ambyar. Eh bukan bias bukan bias!" teriak Jihoon kala melihat
Ong Seongwoo yang sedang ngedance dengan gerakan mengusap paha seperti ala ala Kang Danik namun jatuhnya bikin ngakak."Yee tadi katanya ambyar setelah Ong ngedance ngapain bilang bukan bias" celetuk Daehwi
"Halah diem lu" balas Jihoon sewot
"Tuh tuh lihat tuh Danik, woah masa depan" Hyungseob
Daehwi langsung menoleh dan menatap tajam Hyungseob.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Is Real
RandomMemiliki kisah yang berbeda, kehidupan yang berbeda dan warna kisah mereka akan kita mulai dari sini. "Seperti sendiri rasanya" - Jihoon "Ditinggal nikah beneran nih?" - Hyeongseob "Samuel! Gue juga suka elu" -Daehwi "Mampusin Kak Baejin dosa gak s...