9. Eighth

533 72 4
                                    


Selama tiga hari ini, Daehwi selalu bersama Baejin terus.  Entah itu sekedar makan siang atau apalah yang jelas ia akan lebih semangat jika diajak keluar oleh Baejin.

Hingga ia lupa jika ia janjian dengan Samuel hari ini. Hanya sekedar duduk berbincang dengan Samuel, karena Samuel pikir sudah lama tidak melihat Kakak cantiknya itu. Padahal tiga jam lalu ia mengiyakan ajakan Samuel, tetapi ia malah mengiyakan ajakan Baejin tadi.

Samuel tersenyum manis kearah Daehwi yang sedang duduk ditaman kota, tapi Baejin dengan cepat duduk disebelah Daehwi.

"Keduluan lagi nih?" ujar Guanlin yang memang bersamanya

Samuel mengangguk, lalu memakan ice creamnya

"Suka sebel sebenarnya sama kak Baejin, kemarin gue jalan sama Jihoon dia nelponin kak Jihoon mulu. Sampai kak Jihoon banting ponselnya saking keselnya"

"Gimana kalau kita santet aja"

Itu tadi Samuel dalam mode keselnya. Ia dia kesel, ya masa dengan santainya si Baejin mengelus surai madu milik Daehwi didepan umum.

"Halah omong doang"

Samuel dan Guanlin menoleh kebelakang, didapatinya Woojin yang tengah bersama Hyungseob. Keduanya nyengir, tak lama kemudian Guanlin dan Samuel menarik Hyungseob dan pergi begitu saja.

"Yakkk!" teriak Woojin

Entah dari mana datangnya Guanlin, Hyungseob dan Woojin tadi. Yang jelas mereka tengah kejar kejaran saat ini, melupakan jika kedua orang yang tadi ia jadikan obyek kini melihat kearahnya.

"Sam!" teriak Daehwi

Samuel berhenti berlari, lalu melepas pegangan tangannya dipergelangan tangan Hyungseob. Sementara Guanlin sibuk dengan Woojin yang tadi berusaha ingin menyentuh Hyungseob. Benar-benar seperti anak kecil.

"Bae, gue lupa tadi ada janji sama Samuel. Semua udahkan? Lu pulang aja dulu, nanti gue pulang sama Hyungseob atau Samuel ajalah" ujar Daehwi lalu berlari meninggalkan Baejin yang masih duduk disana.

"Oh oke" guman Baejin

"Oh Samuel sama Guanlin, berarti gak sama Jihoon dong? Okelah"

"Jihoon apa Daehwi ya? Selagi bisa ngardus kenapa gak?" lanjutnya

Sadarlah wahai Bae Jinyoung kenapa kau terlalu percaya diri? Kau tak dapat Daehwi akankah Jihoon mau kembali padamu? Entahh.

Saat ini Samuel dan Daehwi sudah duduk dibangku taman yang memang sudah disiapkan disana.

"Sorry banget Sam gue lupa"

"Udahlah Kak, gpp kok. Lagian Kakak udah kelima kalinya loh bilang gitu" Samuel tersenyum lalu mengusak rambut pendek Daehwi itu.

"Oh ya Kak Aku kesini mau ngomong"

"Ngomong? Ngomong apa emangnya?"

"Aku gak mau berbelit belit..."

"...Bahkan jika kakak bersandar pada ku dan menatap ku kosong, dan jika aku memberikan pelukan dan berkata itu nyaman, akankah kakak tahu? Sekarang aku disamping kakak dan kakak tetap saja tidak tahu? Kakak bersama ku tapi mata kakak hanya melihat Kak Baejin. Sekali saja, tolong lihatlah padaku. Tapi kali ini aku putus asa, jika saja kakak dapat melihat ku untuk yang terakhir, aku benci diriku sendiri karena manjadi begini..."

That Is RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang