3. Second

1.1K 133 7
                                    


Hyungseob dan Jihoon lagi duduk di kafee depan sekolahnya sambil nunggu Daehwi. Rencananya sih mereka mau ambil ijazah.
Gak lama kemudian muncullah sosok Daehwi dengan senyum matahari nya.

"Lah senyum cerah amat" Jihoon, ia menyeruput kotak susu coklatnya.

"Iya dong, harus dong ya" Daehwi, ia mengambil susu Jihoon dan meminumnya.

Mereka sudah biasa kok minum bekas bekas gitu, bukan bekas sih istilahnya joinan gitu. Katanya pesen itu yang beda jadi bisa nyicip dan tau rasanya. Halah bilang aja mau pesen itu itu tapi penghematan. Maklum lah calon Ibu rumah tangga.

"Yuk lah ngapain masih disini juga, ayo masuk" Hyungseob. Ia meletakkan kotak susunya lalu beranjak berdiri.

Mereka kemudian berjalan menuju ruang administrasi, sudah lunas kok tapi ya gitu perlu tanda bukti agar bisa mengambil ijazah.

Setelah beres mereka lalu berjalan menuju ruang BK dimana mereka harus memberikan data diri tentang aktivitas mereka sekarang. Bukan cuma merek kok, tapi semua alumni juga.

Jihoon berjalan mendahului Daehwi dan Hyungseob. Kemudian duduk kursi yang sudah disediakan.

"Anak anak sudah datang!? mau ambil ijazah ya?" Bu Kahi

Jihoon, Hyungseob dan Daehwi menganggukkan kepalanya lalu tersenyum manis.

"Bagaimana kabarnya?" Pak Monbook

"Baik kok Pak, Bu" Daehwi

"Mau ambil ijazah ya?" Bu Yoona

"Iya"

"Sebentar, kok nggak familiar ya. Ini Jihoon dulu kan?" Bu Kahi

"Hehehe, iya Bu. Itu dulu yang seminggu cuma masuk tiga kali pas kelas satu" Jihoon nyengir aja.
Sementara kedua temennya nahan malu.

Ya Jihoon dulu anaknya gak bandel sebenarnya, tapi karena waktu itu masih awal kelas satu dan dengan tiba-tiba temannya Justin dengan santainya pindah gitu saja, ya Jihoon blank akhirnya ia memutuskan untuk bolos saja. Tapi dia bolosnya cuma dirumah nggak kelayapan kaya anak jaman sekarang.

"Ya gak usah dibahas kali Ji" Hyungseob

"Lah kan emang bener kan?" Jihoon

Ini Jihoon yang polos atau cari muka ya gak tahu. Aib kok diumbar kalau orang normal yang namanya aib udah dipendem ditutupin gitu.

"Gak papa kok dia flashback namanya juga masalalu. Apapun yang terjadi kan sudah terlewati dan syukurlah sudah berubah ya" Bu Yoona

Setelah beres mereka langsung menuju ruang TU untuk mengambil ijazahnya.

"Mampus, ada Pak Jaehwan" Jihoon, ia mendadak blank dan langsung berhenti gitu aja.

Sebenarnya Pak Jaehwan itu guru disini, bukan guru sih tapi karyawan. Ia bertugas diruang TU. Nah alasan Jihoon kaget tadi karna itu, mereka pernah deket. Apalagi mereka juga sering chattingan gitu. Pernah baper juga si Jihoon, iyalah baper orang Pak Jaehwannya itu orangnya sabar, kalem dan alim tapi ya gitu omongannya kadang suka bikin sakit, padahal yang dibilangin Pak Jaehwan bener.  Contohnya,

"Dek, kenapa itu pakai lipstick? Kalian belajar lo disini bukan main main"

"Dek, itu ikat pinggangnya lepas. Di benerin ya"

"Dek, poninya dijepit biar nggak nyakitin mata"

"Dek, rambutnya diikat ya jangan digerai. Kalian disini belajar bukan ajang pamer rambut"

"Heh itu yang cowok rambutnya besok harus dipotong"

"Heh ini cowok pakai bedak, sehat gak?"

That Is RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang