Vanialy Anugrah.

1.9K 65 7
                                    

Suara gerumuhan murid SMA Merpati pun sudah mulai terdengar sampai kelas MIPA 2. Sekolah yang tadinya sunyi dan tentram kini sudah menjadi sekolah yang gaduh.

Lantaran ada aksi seorang siswa yang akan menjadi bahan tontonan mereka.

Semua murid sudah berkeliaran diluar kelasnya, termasuk kelas MIPA 2 tapi hanya sebagian dari kelas MIPA 2 yang keluar. Sebagianl lagi sudah malas dengan tontonan mereka yang hampir tiap minggu.

Murid SMA Merpati pun sudah berdiri ditiang-tiang sekolah, bahkan ada yang ikutan turun dan bergabung dikerumuhan lapangan.

Ditengah lapangan sudah ada seorang siswa dengan sebucket bunga ditangannya.

" Vania, gue suka sama lo." Ucapnya keras. " Lo mau jadi pacar gue kan?. " Lanjutnya lagi.

Tidak ada tanda-tanda akan kehadiran gadis itu.

" Vanialy." Ucapnya lagi agak lebih keras dari yang pertama.

Namun hal itu masih tidak ada tanda-ada akan kehadiran gadis yang bernama Vania.

" Vanialy Anugrah, Gue sayang sama lo." Lagi dan lagi suaranya makin keras.

Lagi dan lagi gadis yang bernama Vaniapun tidak muncul di lantai atas ataupun lantai bawah.

Sementara satu teman Vania pun sudah ikut bergabung melihat aksi siswa itu, namun sampai panggilan ketiga Vania tidak memunculkan batang hidungnya. Jessy mulai mencari keberadaan Vania.

Kini Jessy sudah mulai menuruni anak tangan dan mencari sahabatnya satu ini, ia sudah mencari ditoilet, dikantin dan terakhir diperpus yang ia akan datangi.

Tepat ia sudah masuk kedalam perpus dan mencari sahabatnya yang satu ini, Jessy sudah melewati lorong-lorong rak buku tapi belum menemukan Vania.

Sampai dilorong terakhir, ia melihat gadis yang sedang asik membaca buku dimejanya dengan kuping yang disumpal dengan headset ditelingannya.

Jessy bedecak kesal, pantas saja ia tidak mendengarkan siswa yang sudah memanggilnya lebih dari 2 kali itu. Nyatanya kupingnya sedang disumpal dengan beda kecil itu.

" Van," serunya.

Tidak merespon apapun.

Jessy makin berdecak kesal. " Vania." Kini ia melepas dua benda itu ditelinga Vania.

Merasa terganggu dengan kedatangannya Jessy, Vania menatapnya dengan tatapan tajam.

" Apa? " Kesalnya. Karna sudah merasa terganggu ketenangannya.

" Lo dipanggil dari tadi enggak denger banget sih." Jessy menatap Vania malas.

' Vania, keluar dong.' Kini bukan dari suara jessy tapi suara itu lebih berkhas kesuara cowok.

Vania menatap Jessy bingung. " Ada apa lagi?" Tanyanya polos.

Rasanya Jessy ini membenturkan kepalanya ketembok sekarang juga.

" Lo keluar aja gih." Suruh Jessy kesal.

Vania meninggalkan meja dan bukunya yang masih terbuka, kini ia berjalan keluar perpus diikuti dengan Jessy dari belakang.

Sorakan murid SMA Merpati pun semakin heboh dengan kedatangan Vania, Vania hanya menatapnya aneh dan mulai berjalan kearah lapangan sekolah.

Akhirnya cowok itu bisa tersenyum setelah menunggu hampir 10 menit, akhirnya gadis yang ia panggil-panggil dari tadi mendatangjnya.

" Ada apa?" Tanya Vania yang sudah berdiri ditengah lapangan.

" Vanialy Anugrah, gue suka sama lo. Lo mau jadi pacar gue kan?" Ujarnya sambil memberikan sebucket bunga itu.

DEVANIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang