Kini Vania sudah sampai dirumahnya 1 jam yang lalu, ia juga sudah selesai mandi.
Vania sudah duduk ditepi tempat tidurnya dan memainkan ponselnya.
" Van?" Seru Lyla dipojokan lemari.
Vania hanya menjawab dengan dehaman saja.
" Gue boleh tanya sesuatu nggak?" Lyla sudah berada disisi Vania.
Vania menoleh kehadapan Lyla. " Apa?"
" Lo sejak kapan jadi pacarnya Rakha?"
" Udah lumayan lama, dari gue naik kelas 11 sampe sekarang. Kira-kira 6 bulanan lah." Jawab Vania.
" Sejak 6 bulan itu, enggak ada satu pun teman disekolah lo tahu?"
Vania mengangguk sebagai jawaban.
" Kenapa?" Ujar Lyla penasaraan.
" Nggak apa-apa."
" Lo enggak mau ikutin anak hitz jaman sekarang. Yang bergaya sama pacarnya kaya relationship goals terus diupload di instagram?"
" Gue nggak tertarik. Emang didunia lo ada sosial media juga?"
" Why?. Gini-gini gue hantu yang gaul, sebelum gue meninggal gue artis selebgram."
" Baik Rakha maupun gue kita sama-sama enggak tertarik buat merekam moment bahagia kita, cukup dikenang dalam hati dan diingat oleh otak. Iyaa La percaya."
" Pantes ya, cogan-cogan disekolah lo pada nembak lo. Nyatanya dia nggak tau yang sebenarnya?"
Vania menggelengkan kepalanya.
•••
Seperti pagi-pagi biasa pada umumnya, Vania sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Ia langsung keluar dari kamarnya dan bergegas menuju sekolah.
Setibanya sekolah, seperti biasa ia berjalan menuju kelasnya. Tapi suara seseorang yang memanggil namanya itu membuat langkahnya berhenti.
" Vaniaaaa.."
Vania menoleh pada seseorang yang memanggil namanya tersebut.
" Iya?"
Seseorang itu berjalan kearah Vania. " Jadi pacar gue ya."
Vania menatapnya bingung, ia mengenali seorang cowok dihadapannya ini.
Iya. Dia Alvian.
" Pacar?"
Alvian mengangguk.
" Kita temenannya aja ya." Tolak Vania halus.
" Kenapa?"
" Nggak apa-apa." Senyum khas Vania sudah mengembang di bibir pinknya. " Kayanya kita terlalu cocok jadi teman."
Alvian melongo mendengar jawaban dari Vania itu.
Cewe secantik dan semanis Vania susah sekali mendapatkan hatinya - batin Alvian.
Mereka sebenarnya tidak tahh bahwa Vania hanya mencoba setia pada Rakha, pacarnya.
" Tapi gue nggak akan nyerah." Jawab Alvian. " Gue akan coba lagi lain waktu." Lanjutnya.
Vania tersenyum, kepalanya mengangguk dua kali.
" Gue kekelas duluan ya." Vania langsung melangkah pergi meninggalkan Alvian seorang diri tanpa sepertujuan dari lelaki itu.
Seketika gerombolan murid yang melihatnya pun ikut bubar, dengan Vania yang melangkah pergi.
" Udah hampir selusin." Baru saja Vania mendudukkan dirinya dibangku sudah ada suara yang pasti akan memaki-makinya karna penolakan yang ia lakukan.
" Iya, Jess, iyaaa!!!" Jawab Vania kesal.
Jessy menatap Vania kesal, rasanya ia ingin membenturkan kepala Vania ke dinding agar sadar bahwa laki-laki yang menyatakan cintanya itu hampir sempurna semua.
Tapi kenapa Vania dengan enaknya menolak semuanya cowok-cowok itu.
Lo nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Jess. Cinta gue udah terlalu dalam buat Rakha.- ujar Vania dalam hati.
Hello gaes, masih ingat nggak? Atau kelamaan yaaa gue updatenyaaa-_-
Ahhh kayanya juga nggak ada yang nungguin kaannnn..
Seperti sebelumnyaaaa jangan lupa Vote sama Commentnyaaa cintaaaaa..
Btw yang suka cerita Fiksi Remaja juga bisa baca cerita gue " DYSHAA IS MINE" Ada di daftar tulisan gueee yaaa. Tengkok-tengkok lho yaaa profil dirikuuu..
•
•
•
•
•
•
•
•
•
28 Oktober 2017
Amelia Ar Sardi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANIA [Completed]
Teen FictionDari semua cewek didunia ini. Kenapa harus, Vania? . . . . Ayo yang penasaran harus baca yaa, kenapa harus Vania? Kenapa? Hmm.