BAB 9 🍁 Back to Vania old

503 30 2
                                    

Setelah kepergian Rakha seminggu yang lalu, Vania kembali menginjakan kakinya kesekolahannya itu.

Semenjak Rakha meninggal Vania, ijin enggak masuk sekolah selama seminggu. Dengan alasan urusan keluarganya.

Tapi,
Pagi ini seperti biasa ia berjalan dengan santai, dengan wajah seperti biasanya. Ia tidak mau terlalu larut dalam kesedihan, Ucapan Rakha benar ia harus bisa bahagia walau bukan dengan Rakha lagi.

Sampainya dikelas Vania sudah disambut hangat oleh sahabatnya siapa lagi kalo bukan, Jessy.

" Seminggu kemarin kemana aja lo? Nggak ada kabar?" Ujar Jessy sudah tak tahan ingin menanyakan hal ini.

" Sibuk." Jawabnya diikuti dengan candaan.

" Alah, sok banget kaya artis lu."

" Emang artis kali." Ujarnya tertawa. " Bukti mereka pada nanyain gue." Vania memperlihatkan chat dari berbagai teman cowok disekolahnya. Seperti; Bagas,Alvian, Aldo dan yang lainnya.

Jessy mengelengkan kepalanya pelan dan membuang nafas kasar. " Dia juga nanyain ke gue, maksa banget lagi. Gue aja nggak tau." Kesalnya.

" Ponsel gue rusak kemarin makanya nggak bisa dihubungi." Ujar Vania berbohong.

Jessy hanya menganggukan kepalanya.

" Ohya minggu kemarin ada anak baru lho disekolah kita." Ujarnya lagi, kali ini lebih antusias Jessy memberikan info itu kepada Vania.

" Cowok, Ganteng, manis. Pokoknya the best banget deh." Lanjutnya lagi.

Sepertinya Vania tidak tertarik dengan obrolan yang seperti ini, terbukti ia hanya menganggukan kepalanya tanpa memberikan pertanyaan balik.

Kalo sudah seperti ini Jessy hanya memutar bola matanya malas, ia jadi enggan melanjutkan obrolannya.

•••

Waktu pun berlalu dengan cepat setelah pelajaran matematika yang membuat semua murid pusing tujuh keliling.

Akhirnya bel istirahat pun dibunyikan, Semua murid langsung berhamburan keluar kelas. Menuju tempat pertama mereka, apalagi kalo bukan kantin sekolah.

Setelah selesai membereskan alat tulisnya, kini Jessy dan Vania ikut turun kekantin. Lantaran Jessy yang memaksa jadi Vania mau tak mau harus ikut.

Setibanya dipintu kantin Vania mencari-cari bangku dan meja kosong yang ia akan tempati dengan Jessy.

Disisi lain, tiga cowok yang sudah duduk dikantin dan memakan pesanan mereka. Hanya mengobrol-ngobrol ringan.

" Ehhh, itu murid baru ya?" Tanyanya salah satu cowok itu kepada temannya.

Yang ditanya malah menatapnya bingung dan mengikuti tatapan temannya yang dimenunjuk kearah belakang punggungnya itu.

" Oh Vania." Ujarnya. " Dia bukan murid baru, baru liat kayanya lo." Lanjutnya lagi.

" Iya kan Do?" Tanya seseorang itu kepada Aldo yang sedang asik menikmati makanannya.

Aldo mengikuti arah pandangannya ke Vania. " Iya, baru masuk dia."

" Kenapa lo suka Dev?" Tanyanya lagi.

" Ahh... engggakkk." Ternyata yang menanyakan Vania tadi itu Devan murid baru itu.

" Yaelah dia primadona sekolah kali." Aldo ikut bersuara. " Masa lo nggak suka." Lanjutnya lagi. " Gue aja suka sama dia."

" Inget! Lo itu udah ditolak" ujar Rafi.

Aldo melempas tissue yang ada ditangannya. " Sialan lo Raf."

Devan menunjukan wajahnya bingung. " Ditolak?" Tanyanya. " Jadi lo pernah nembak Vania?"

" Bukan Aldo aja yang udah ditolak mentah-mentah sama Vania." Rafi memperjelas ucapannya. " Tapi masih banyak lagi."

" Serius, lo?

" Yaps. Bagas, Alvian, Raja dan sebagainya." Rafi menyebutkan nama mereka satu persatu.

Sementara Aldo hanya bungkam ditempat. Ia enggan bergabung kedalan obrolan yang sempat mempermalukan dirinya ini.

•••

Kini Vania dan Jessy sudah memakan pesanannya, sambil mengobrol sedikit tentang sekolah yang sempat ketinggalan seminggu itu.

" Haii Van.." sapa seseorang yang sudah berdiri disamping meja Vania dan Jessy.

Vania mendongkakkan matanya. " Haii gas." Jawabnya sambil tersenyum.

" Minggu kemarin kemana aja? Baru keliatan lagi kayanya?"

" Oh... ada urusan keluarga." Jawabnya. " Duduk gas."

Mata Jessy menatap Vania tajam, tapi Vania malah menatapnya dengan senyuman.

" Enggak usah deh, gue cuman mau tanya kabar lo aja."

Vania tersenyum. " Gue baik-baik aja koq."

Bagas ikutan tersenyum. " Yaudah gue cabut duluan ya"

Vania hanya menganggukan kepalanya.









°Amelia Ar Sardi
17 November 2017


Wahhh ada pemeran baru rupanya.
Jangan lupa vote dan comment❤

DEVANIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang