" Besok berangkat jam berapa?" Tanya Devan saat mereka berjalan beriringan di koridor sekolah.
" Jam 8." Jawab Vania. Besok adalah hari dimana Vania akan mengikuti olimpiade untuk kesekian kalinya.
" Nanti pulang sekolah aku mau ngenalin kamu keseseorang bisa?" Ucap Devan saat sudah tiba didepan kelas Vania.
" Kesiapa?" Tanyanya bingung.
" Ada, pokoknya nanti pulang sekolah aku tunggu di kantin ya." Ujar Devan sambil mengusap rambut Vania, dan setelah itu pergi menuju kelasnya.
" Aduuuh pasangan baru makin hari makin lengket aja." Goda Jessy saat melihat Vania yang baru saja duduk di kursinya.
" Lem kali ah." Balas Vania sambil tertawa.
" Besok berangkat jam berapa?" Tanya Jessy, dan mungkin setelah ini Aldo dan Raffi juga akan menanyakan hal yang sama pada dirinya.
" Jam 8, tumben kok pertanyaan Lo bisa sama gitu kaya Devan."
" Gue sebenernya cuman basa basi aja sih." Jessy tertawa membuat kedua mata makin tidak terlihat.
" Iyain aja nih?" Tanya Vania, dan lagi-lagi membuat Jessy tertawa.
***
Setelah pulang sekolah Devan benar-benar mengajak Vania pergi ke suatu rumah yang bahkan ia tak tahu rumah siapa. Devan selalu tidak menjawab ketika Vania bertanya tentang kemana kita akan pergi.
Mobil yang ditumpangi mereka sudah masuk kedalam area parkir di rumah tersebut, Vania melepaskan sabuk pengamannya saat Devan sudah mematikan mesin mobilnya.
" Kita kerumah siapa sebenarnya?" Tanya Vania.
" Rumah aku." Jawab Devan enteng.
Vania terkejut bukan main, " balik aja yuk." Ajak Vania, ia bukan tidak mau kerumah Devan hanya saja ia belum siap.
" Tenang aja, Van. Kalo kamu belum siap buat ketemu mamah sama papah aku. Aku cuman mau kenalin kamu sama Andira."
" Dev, sorry. Bukan gitu maksudnya---"
" Nggak apa-apa, Van." Devan menarik tangan Vania dan mengusap punggung tangannya.
Akhirnya Vania mengiyakan ajakan Devan untuk bertemu Andira adik kesayangannya itu, Vania juga sebenarnya sedikit penasaran dengan Andira.
Hal yang pertama Vania dapati saat masuk kedalam rumah Devan terlihat furniture-furniture mewah, ia juga melihat ada satu foto keluarga yang besar yang digantung di dinding ruangan tamu.
" Andira." Panggil Devan saat sudah memasuki ruang tengah, dan Vania hanya mengikuti dibelakangnya.
" Iya." Jawaban itu terdengar dari lantai atas, Vania menoleh kearah lantai dua ia melihat ada seorang gadis yang mungkin aja sepantaran oleh dirinya.
" Kak Devan tumben balik cepet?" Tanya gadis itu yang sekarang sudah berdiri dihadapan Devan.
" Mamah sama papah belum pulang kan?" Jawab Devan, ntah itu mengingatkan atau memberi tahu. " Ohya kenalin ini Vania, pacar kakak." Devan sedikit menggeser tubuhnya arah Andira bisa melihat Vania.
" Oh kak Vania yang fotonya ada dikamar kak Devan itu?" Ucap Andira mengagetkan Devan maupun Vania. " Hallo kak, aku Andira."
Devan tersenyum masam sambil melihat tingkah Andira saat ini.
Vania tersenyum melihat antusiasnya Andira dengan dirinya. " Vania." Ujarnya.
" Aku ganti baju dulu ya." Ucapnya pada Vania, dan diangguki oleh dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANIA [Completed]
Teen FictionDari semua cewek didunia ini. Kenapa harus, Vania? . . . . Ayo yang penasaran harus baca yaa, kenapa harus Vania? Kenapa? Hmm.