part 20

9.2K 512 9
                                    

"Ayah ada apa? Kok tumben" tanya sandra ketika memasuki mobil tristan.

"Kok gitu bilangnya? Jadi gak boleh nih ayah ketemu sama kamu? " tanya tristan balik.

"Bukan gitu yah, tapi tumben aja ayah nyamperin sandra pas lagi main. Pasti ada sesuatu kan? " tebak sandra.

"Gk ada. Ayah cuman kangen kamu. Akhir-akhir ini ayah ngerasa kesepian di rumah" jawab tristan.

Memang akhir-akhir ini ia sering kali merasa bosan. Entah apa yang membuat nya bosan ditambah ia hanya tinggal sendirian.

"Sebulan ini kamu tinggal sama ayah ya? " pinta tristan.

"Sebulan? Ayah gak sibuk? Takutnya nanti ayah sibuk dan malah aku yang kesepian" ucap sandra. Tristan tersenyum mendengar ucapan sandra.

"Satu bulan ini ayah longgar. Sebagian pekerjaan ayah di urus sama uncle mu" ucap ayah.

"Yah jadi kagen uncle daniel" celetuk sandra.

"Kamu kangen uncle mu? Mau mampir dulu kesana? " tanya tristan.

"Boleh yah. Sandra juga kangen masakan aunty lucy" ucap sandra.

*******

"Mom sandra mana?" tanya dave.

"Dia sama ayah mu. Tadi ayah mu telpon mommy minta izin buat memperbolehkan sandra nginap di sana" jawab thea.

"Oh.. Dave kira sandra belum pulang. Sampai kapan mom? " tanya dave.

"Satu bulan" jawab thea singkat.

"Beneran? Mommy gk bohong kan? Satu bulan itu lama mom. Apa ayah gk sibuk? " tanya dave beruntun.

Thea menghela nafas pelan lalu menutup majalah yang tadi ia baca.

"Ayah mu butuh seseorang buat nemenin dia di rumah. Kamu tau kan kalo edward masih tidak mau tinggal dengan ayah mu? Dan untuk pekerjaan, ayah mu sudah memberikan sebagian pekerjaannya kepada uncle mu" jelas thea. Dave mengangguk paham.

"Pasti disana ayah merasa kesepian" gumam dave.

"Yah gitu. Maka dari itu kamu sama sandra coba bujuk edward buat tinggal sama ayahmu lagi" ucap thea. Dave menghela nafas dalam-dalam.

"Udah mom. Waktu itu sandra sama dave nge bujuk edward tapi ya gitu deh" ucap dave.

Thea tak habis pikir dengan anaknya yang satu itu. Sifat keras kepala yang dimiliki oleh Tristan  menurun pada Edward.

Jika sifat itu telah muncul dengan seribu cara pun tak akan pernah bisa.

"Nanti biar mommy yang coba bicara dengannya" ucap thea. Dave hanya mengangguk.

******

"Eh sandra. Ke sini sama siapa? Sendiri?" tanya lucy ketika membuka pintu.

"No aunt. Aku sama ayah. Gak mungkin aku dibolehin pergi sendiri" jawab sandra.

"Oh lalu mana ayahmu?" tanya lucy tak melihat tristan dimana pun.

"Masih nelpon" jawab sandra.

"Yaudah ayo masuk. Kebetulan aunty baru saja selesai buat roti" ucap lucy.

"Wahh kebetulan sandra kangen masakan aunty" ucap sandra mengikuti lucy dari belakang menuju dapur di rumah itu.

"Ini resep baru aunty?" tanya sandra.

"Iya, aunty iseng nyoba ini. Cobain deh" ucap lucy sambil memberikan sepotong kue.

Sandra memakan kue buatan lucy. Masih sama. Enak. Batin sandra.

"Enak aunty. Kapan kapan ajarin sandra ya.. " ucap sandra semangat. Lucy hanya tertawa melihat itu.

"Princess... " panggil tristan dari ruang tamu.

"Ya yah..." teriak sandra lalu berjalan menuju tempat tristan.

"Ada apa yah? " tanya sandra.

"Hari ini kamu disini dulu ya. Ayah ada rapat mendadak. Nanti kalo udah selesai ayah jemput kamu. Gapapa kan princess ?" jelas tristan

"Baiklah yah. Ayah berangkat aja sandra gapapa disini. Nanti juga ada dafa, ada aunty luc" ucap sandra sambil tersenyum memaklumi kesibukan ayahnya itu.

"Beneran? Atau kamu mau ikut ayah aja?" tanya tristan lagi.

"No way. Sandra disini aja. Ya gak aunt? " tanya sandra pada lucy.

"Iya bener kak. Sandra disini aja. Kakak berangkat sekarang atau mau makan dulu? " tawar lucy pada tristan.

"Tidak usah luc, aku langsung berangkat aja. Aku nitip sandra ya. Suruh dia istrihat" ucap tristan. Lucy mengangguk.

"Sweety ayah berangkat ya. Nanti ayah jemput kamu" ucap tristan mendekat kepada sandra lalu mencium puncak kepala sandra.

"Ya yah. Be careful and good luck" ucap sandra mencium pipi trisatan.

Tristan tersenyum lalu melenggang pergi dari rumah adiknya itu.

"Aunty dafa belum pulang?" tanya sandra sambil duduk disofa lalu menyalakan tv.

"Seharusnya sudah. Mungkin sebentar lagi. Kamu mau makan?" tanya lucy.

"Tidak usah aunty. Tadi sebelum kesini sandra udah makan" jawab sandra. Lucy mengangguk paham.

Tak lama dari itu dafa pulang dari sekolah.

"Mommy dafa pulang" teriak dafa tidak tau jika sandra berada disana.

"Tuh mulut apa toak masjid?" dengus sandra tanpa menoleh kearah dafa.

"Eh curut lo kok ada disini? Sama siapa? " tanya dafa lalu duduk di sebelah sandra.

"Mampir. Gue kangen uncle sama aunty. Kesini sama ayah gue"  jawab sandra.

"Eh dafa tumben lama pulang?" tanya lucy.

"Iya mom tadi ada tambahan dikit" jawab dafa.

"Daf gue ke kamar lu ya. Gue ngantuk" ucap sandra lalu beranjak menuju kamar milik dafa.

"Lah si curut yang punya kamar siapa coba, main nyelonong aja" ucap dafa lalu menyusul sandra ke kamar.

"Eh curut lo tu ya main nyelonong aja. Kalo lo tidur sini nanti gue tidur mana? " tanya dafa.

"Kamar tamu atau sofa" jawab sandra singkat lalu menarik selimut dan mulai memasuk alam mimpi.

Dafa menggerutu melihat kelakuan sandra. Dari dulu sampai sekarang anak itu tak pernah berubah. Batin dafa.





*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Hallo semuanya aku kembali. Kembali untuk kalian. Seperti yang sudah aku beri tahu kalo saya akan melanjutkan lagi cerita ini but bakal slow update jadi kalian harus sabar ya.

Vote tembus 200 aku bakal update besok.

Surabaya, 22-10-17

The Angels Or Demons [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang