part 22

8.3K 449 2
                                    

"Sandra" teriak edward ketika melihat sandra berada di ambang pintu kelas.

"Ada apa ed? " tanya sandra.

"I miss you" ucap edward lalu memeluk sandra.

"Kau lebay ed. Ini baru sehari" ucap sandra sambil memutar bola matanya jengah.

"Kau menyakitiku san. Kau dengan dave sama aja " rajuk edward.

"Oh edward. Dave kakaku jadi wajar jika sifatku sama dengannya" ucap sandra.

"Ya memang dan aku bukan siapa-siapa kalian... " lirih edward sambil membuang muka.

"Hei look at me. Walaupun kau bukan saudara kandung tapi kau tetap bagian dari kami. Bagian dariku ataupun dave" ucap sandra sambil memegang dagu edward untuk melihat ke arahnya.

"Sekarang kita masuk dan ah aku ingat nanti kita akan makan dengan ayah, daddy dan uncle leo" ucap sandra lalu menarik edward menuju bangku mereka.

Edward mengerutkan keningnya "daddy? Ayah? Uncle leo? Untuk apa mereka disini? Dan siapa uncle leo? " tanya edward beruntun.

"Kau lihat saja nanti" ucap sandra.

*******

"Bagaimana kabarmu tris?" tanya leo.

"Ya seperti yang kau lihat" jawab tristan.

"Anak thea sudah besar ya? Padahal rasanya baru kemarin aku melihatnya ada di gendonganmu" ucap leo mengingat-ingat kembali saat thea baru saja melahirkan sandra.

"Ya. Aku juga sering kali berfikir seperti itu. Waktu memang berjalan dengan cepat" ucap tristan.

"Apa edward masih belum memaafkanmu?" tanya leo.

"Ya. Aku benar-benar merindukan jagoan kecilku. Aku tau ini semua salahku. Seharusnya kejadian dimana aku memisahkannya dengan thea tak pernah terjadi maka sekarang tak akan seperti ini" ucap tristan.

"Hei it's okay. Ini sudah takdir. Tak ada yang bisa mengubahnya. Kita hanya perlu menjalaninya" ucap leo.

Tristan mengusap wajahnya kasar. Ia benar-benar merindukan jagoannya.

********

"Ed kau tak ingin tinggal dirumah ayah?" tanya sandra hati-hati. Edward berhenti menulis setelah mendengar ucapan sandra.

"Tidak" jawab edward lalu kembali menulis. Sandra menghela nafas melihat sikap edward yang selalu seperti itu.

"Jika kau tak ingin kembali bersama ayah tak apa tapi setidaknya kau berbaikan dengannya" ucap sandra lagi.

"San jangan bikin aku marah" peringat edward.

"Okay. Tak apa jika kau tak mau juga. Atau kita bertukar tempat. Kau tetap dirumah mommy dan aku akan tinggal bersama ayah. Bagaimana kau setuju?" usul sandra sambil menatap kearah edward.

Edward langsung menolehkan kepalanya. Menatap tajam sandra. Sandra menundukkan kepalanya.

"Kau dan aku tak akan terpisah. Jangan pernah mencoba menjauhiku Cassandra. Jika kau ingin aku berbaikan dengannya aku akan melakukan itu tapi jangan pernah kau pergi dari rumah" ucap edward tegas.

"Kau mengerti?" tanya edward.

"Yes" ucap sandra pelan.

********
"Apakah sandra merepotkanmu tris? " tanya varo.

"Tidak. Mana mungkin sandra merepotkanku'' jawab tristan.

Saat ini mereka berlima sedang berada di kantin. Banyak sekali pasang mata yang menatap penasaran kearah mereka.

"Daddy mana mungkin aku merepotkan ayah" protes sandra.

"Ya kan bisa saja kamu meminta yang aneh-aneh kepada ayahmu" balas varo.

Sandra hanya menatap kesal kearah daddy nya itu.

"Aku ingin bertanya padamu var" ucap tristan. Varo menaikan sebelah alisnya.

"Apakah sandra memiliki pacar?" tanya tristan.

"Benarkah? Aku tidak tau tris. Hanya saja minggu lalu ada anak laki-laki yang datang kerumah. Apa ia juga ke rumahmu?" ucap varo.

"Ya malam akhir pekan kemarin ia datang menjemput sandra. Mereka pergi ke pasar malam berdua" balas tristan.

"Alhamdulillah akhirnya putri ku tidak jomblo. Terimakasih ya allah" ucap varo bersyukur.

"Ayah!! Daddy!! Apaan sih ezra bukan pacarku!!" sungut sandra.

"Itu pacar kamu juga tak apa. Ayah suka. Dia sopan, ganteng, gentle" ucap tristan.

Sandra mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan tristan. Leo, varo dan tristan yang melihat itu tertawa terbahak-bahak. Lain halnya dengan dave dan edward.

"Dave gak setuju jika sandra berpacaran dengan ezra" ucap dave tiba-tiba yang diangguki oleh edward.

"Kenapa dave? " tanya leo.

"Dia orang asing. Dia anak pindah. Jadi kita tidak benar-benar tau bagaimana sifatnya. Bisa saja itu hanya sebuah pencitraan" ucap dave memberi alasan.

"Dave, edward jika memang dia orang asing sandra bisa melakukan pendekatan terlebih dahulu. Walaupun ternyata dia bukan anak baik-baik daddy yakin sandra bisa mengatasinya" ucap varo memberikan penjelasan kepada kedua putranya.

Varo takut jika kedua putranya itu terlalu posesif terhadap sandra maka sandra akan sulit mendapatkan pendamping. Ia tak mau jika sandra menikah di umur yang terlalu tua. Atau bahkan tidak mau menikah.

"Apa yang dikatakan daddymu benar dave. Biarkan sandra mencoba hal baru selagi itu masih wajar. Atau kalian ingin adikmu menjadi seorang perawan tua?" ucap leo. Dave dan edward menggelengkan kepalanya.

Sandra mendelik kesal dan bergidik ngeri akan ucapan leo. Membayangkan saja sudah ngeri apalagi jika itu benar-benar terjadi. Batin sandra.

"Om kau mendoakanku ya?" tuduh sandra.

"Om tidak mendoakanmu. Om hanya memberikan sebuah kenyataan. Tapi jika kau melakukan sex bebas maka kau bukanlah seorang perawan tua. Melainkan wanita tua" ucap leo yang diakhiri dengan candaan.




*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Hari ini aku bakal double update.

Maaf lama menunggu. Aku update cerita ini. Aku banyak ngucapin makasih buat kalian yang ngeluangin waktu buat baca, vote dan kommen.

Semangat saya menulis cerita ini adalah kalian semua. Kalian yang selalu ngedukung saya.

So, happy reading and enjoy it.

Surabaya, 12-11-17

The Angels Or Demons [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang