part 9

14.9K 822 16
                                    

sandra memasuki kelas dengan earphone yang bertengger di telinganya. Tepat disebelah sandra, edward berjalan dengan muka datar andalannya. Anehnya walaupun dengan muka datar banyak siswi yang terpesona dengan ketampanan edward.

"Eh gue masih penasaran sama yang ngebikin friska masuk rumah sakit " ucap salah seorang murid dikelas sandra.

"Iya sama. Gue pengen tau siapa dia. Kalo gue udah ketemu sama dia gue bakal ngucapin terima kasih sama dia karena dia udah ngebikin friska masuk rumah sakit" ucap siswa lainnya.

"Kok terima Kasih? "

"Iya lah. Karena dia udah ngebales semua apa yang telah dilakukan friska sama kita semua. Anggep aja dia pahlawan"

Sandra hanya diam mendengar itu semua. Ia sangat puas mengerjai friska ia tak peduli jika tiba-tiba besok ia dipanggil sama kepala sekolah.

Hanya saja waktu teman-temannya menjenguk friska ia tak dapat ikut karena menjalankan misi. Misi menghancurkan Bella.

*****
"Hai al" sapa ezra. Sandra hanya mengangguk sebagai balasannya sedangkan edward dan dave memandang sandra dengan tatapan bertanya.

Sandra yang merasa di tatap pun menoleh. Sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Siapa? Kok kita gak tau?" tanya dave datar.

"Dia ezra anak ipa 1. Baru kemarin aku ketemu dia waktu minta tolong nunjukin dimana kelasnya" jelas sandra. Edward dan dave hanya mengangguk-angguk.

"Jangan deket-deket sama dia nanti takutnya... "

"Takutnya dia bukan cowok baik-baik" sambung sandra.

"Aku tau ed lagi pula aku bukan anak kecil lagi" ucap sandra.

"Itu menurutmu tapi bagi kita kau tetap princess kecil kita yang harus tetap kita lindungi " ucap dave lalu mencium sudut bibir sandra sekilas.

"Dave ini di kantin dan lihat sekarang mereka menatap kita" geram sandra.

Dave dan edward menatap sekitar yang membuat siswa yang menatap kearah mereka jadi salah tingkah. Tiba-tiba terlintas ide jail di dalam pikiran edward. Ia secara perlahan mendekati sandra lalu tiba-tiba ia memeluk sandra erat-erat.

"Edward... " teriak sandra kaget lalu mencoba melepaskan pelukannya tapi edward malah mempererat pelukannya. Dave yang melihat itu pun tertawa terbahak-bahak yang membuat seluruh siswa menahan nafas.

"Dave bantu aku" pinta sandra.

"No dave biarkan saja dia biar di berusaha " ucap edward.

"Oh god. Dave bantulah aku. Aku tak bisa bernafas" ucap sandra memohon. Dave menetralkan tawanya.

"Sudah ed lepaskan dia. Kasian dia mukanya udah merah banget gitu" ucap dave. Edward melepaskan pelukannya lalu meneliti wajah sandra.

"Hahahaha san mukamu memerah hahaha" ejek edward.

"I hate you " ucap sandra lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"I love you too hahahaha" ucap dave dan edward berbarengan.

*****

Sandra duduk di taman dengan jengkel. Bukannya ia tak mau di peluk hanya saja ini sekolah. Ia tak mau membuat masalah dengan fans kedua saudaranya itu. Cukup sudah yang waktu itu.

Mungkin jika ia dipeluk seperti itu di rumah ia tak masalah. Bahkan jika ia tak bisa tidur ia akan mendatangi kamar salah satu dari mereka dan akan tidur disana dengan memeluk badan mereka.

Ini sekolah banyak sekali siswa perempuan yang mengagumi kedua saudaranya. Memang kejadian waktu itu membuat para siswa merasa takut padanya, tapi kalo mereka semua bersatu apa yang bisa ia lakukan? Bisa-bisa ia yang kalah.

The Angels Or Demons [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang