I'm back again.
Well, welcome back to this story. Story about Cassandra and others. Do you miss Sandra? Jack? Dave? Edward? Or Ezra? 😂😂 Oke oke kita langsung saja yaaa
Happy reading 💕💕
******
Perasaan untuknya masih ada. Bahkan rasanya sulit sekali untuk sekedar melupakan dia.
Setelah pengakuan dari Ezra semalam, ia melarikan diri ke apartemen milik jack. Ia membutuhkan sedikit ketenangan. Dan disini ia akan mendapatkan itu.
Sebenarnya sangat sulit mendapatkan akses untuk menginap disini. Ia harus mengerahkan sekuat tenaga untuk menjawab semua pertanyaan daddy dan mommy nya. Tak hanya itu, sepupunya Noah juga ikut memberikan pertanyaan.
Setelah perdebatan yang melelahkan akhirnya ia mendapatkan izin dari orang tuanya.
Sandra menatap kosong kearah depan. Pemandangan pagi yang sejuk terlihat dari jendela besar yang berada di kamar Jack.
Pikirannya melayang pada sosok yang mencuri hatinya. Mereka tidak berkomunikasi sama sekali sejak kepergiannya saat itu. Bahkan sahabatnya juga tidak bisa dihubungi, mereka hilang seperti di telan bumi.
Helaan nafas berat terdengar keluar dari mulut sandra. Menenggelamkan kepala diantara kedua lekukan kakinya. Memejamkan mata sejenak dan merasakan sakit di hatinya yang menyebar hingga membuatnya sesak.
Tak sadar air matanya lolos begitu saja. Semakin lama suara isakan keluar dari dalam mulutnya. Sandra membekap mulutnya agar tidak terdengar oleh jack yang sedang tertidur di sofa kamar.
Sandra merasakan dekapan ditubuhnya, secepat mungkin ia menghapus air mata yang masih mengalir keluar dari matanya. Mendongak untuk menatap seseorang yang sedang mendekapnya.
Jack menatap sandra dengan tatapan sedih. Memeluk begitu erat sandra. Ia tau perempuan itu sedang tidak baik-baik saja.
"Don't cry Cass" ucap Jack sambil menghapus sisa air mata yang masih menempel di pipi sandra.
Sandra mencoba tersenyum tipis. Tapi dengan air mata yang masih terus saja mengalir tanpa bisa ia cegah.
Jack mendekap lebih erat tubuh sandra. Membiarkan perempuan itu menumpahkan seluruh tangisannya dalam dekapannya.
"Ada apa? Katakan" tanya Jack sambil mendudukan sandra di sofa.
"I'm okay" jawab Sandra.
"Baik-baik bagaimana san, kamu menangis di pagi hari bukanlah hal yang baik. Ceritakan. Dengan kamu menceritakan semua masalahmu itu akan membuatmu menjadi lega" pinta Jack.
Sandra menghela nafas pelan "Ezra menyatakan perasaannya kemarin malam dan aku.. "
"Menjawab jika kamu tidak bisa menerimanya tetapi membiarkannya untuk berjuang" Jack memotong ucapan Sandra.
"San kamu tidak mungkin menutup hati terus menerus. Hidup itu butuh pendamping, aku tau hatimu masih tertuju padanya. Tapi hilangkan sedikit saja rasa itu untuk laki-laki lain"
"Ini sudah hampir dua tahun. Dia dan keluarganya tidak ada kabar sama sekali. Semua kontak mereka tidak dapat di hubungi. Belajar melupakannya San, agar jika kamu dipertemukan kembali tidak akan merasakan sakit yang luar biasa" jack menatap sandra dengan tatapan memohon berusaha memberitahu jika tidak seharusnya ia seperti ini.
"Tidak semudah itu jack. Diantara kami belum ada kata putus. Aku takut jika tiba-tiba ia datang dan aku telah memiliki yang lain. Aku takut membuatnya kecewa" ucap Sandra sambil memalingkan muka.
Jack menangkup wajah sandra untuk menatapnya, "San look at me, kalau memang dia benar-benar mencintaimu seharusnya ia berusaha untuk menghubungimu. Tapi mana? Sudah hampir dua tahun berlalu tapi dia sama sekali tidak menghubungimu"
"Life must go on, forget him because he's not suitable for you" jack menatap lekat mata sandra.
"Sekarang kamu mandi. Biar aku yang bikin sarapan" ucap jack mencium kening Sandra sekilas sebelum melenggang pergi.
*****
Sandra menghela nafas berat membuat Jack yang sedang fokus makan mengangkat kepalanya.
"Ada apa? Kamu tidak suka makanannya? Atau mau aku buatin makanan yang lain?" tanya jack. Sandra hanya menggeleng pelan sebagai jawabannya.
Mana mungkin ia menolak masakan jack. Makanan yang dibuat oleh jack adalah makanan favoritnya.
"Lalu?" tanya jack bingung.
"Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit kepikiran omonganmu tadi" jawab Sandra lalu mulai memasukkan sarapannya ke dalam mulut dengan gerakan pelan.
"Jangan terlalu dipikirkan Cass nanti kalo kamu mikirin itu terus bisa-bisa yang ada kamu malah sakit"
"Kamu harus tunjukkan jika kamu bukan lagi Cassandra yang lemah karena cinta tapi Cassandra yang sekarang adalah Cassandra yang kuat karena cinta" Jack menggenggam tangan Sandra, mencoba menyalurkan kekuatan yang ada kepada perempuan itu.
"Sekarang kamu makan, kamu harus punya energi karena pura-pura bahagia itu butuh energi" sandra terkekeh kecil mendengar itu.
Dalam hati ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Jack. Sosok sahabat sekaligus menjadi sosok kakak yang sangat mengerti bagaimana dirinya selama ini.
Ia sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengirimkan sosok malaikat lain dalam hidupnya selama ini setelah kedua malaikat yang telah melindunginya, Dave dan Edward.
Semoga kau selalu terlindungi, batin Sandra
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Thx for read and wait this story 😘😍😊😊😊Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Banyak-banyak buat pahala ya guys. 😊😊💕
Follow this account in instagram :
Drakbluegirls.story0405
Sheila_feviJangan lupa di follow ya
Surabaya, 20-05-18
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angels Or Demons [Slow Update]
Ficção AdolescenteKejam? Ya mereka adalah orang yang kejam. Baik? Mereka juga baik. Banyak orang yang menyebut mereka malaikat tapi mereka juga memiliki sifat iblis yang tak mengenal kata kasihan dan ampun terhadap musuh. I don't know how they could have this trait...