part 3

17.4K 982 34
                                    

Hari ini sandra dan edward resmi menjadi murid dari IHS. Seperti biasa ia selalu turun beberapa meter dari sekolahnya.

Sandra memasuki gerbang dengan wajah datar andalannya. Banyak siswa yang menatap kagum akan kecantikan yang dimilikinya. Sedangkan sandra terlalu tak peduli dengan sekitarnya.

Sandra berjalan menuju mading untuk melihat dikelas manakah ia berada. Ia menyusuri satu persatu kertas yang tertempel hingga ia menemukan namanya yang berada di kelas IPS-1.

"Sial kenapa juga gue harus sekelas sama edward" gerutu sandra. ketika melihat nama edward yang berada tak jauh dari namanya.

Sandra berjalan menuju kelas. Ketika memasuki kelas ia memilih duduk di bangku nomer tiga. Kelas itu tak seberapa rame hanya ada segelintir anak yang telah berada disitu.

Sandra mengeluarkan novel miliknya yang baru ia beli beberapa hari yang lalu. Sandra terlalu serius untuk membaca novel itu hingga suara seseorang membuatnya kaget.

"Mau sampek kapan? Apa kau mau novel itu aku sita? " ucap edward datar. Edward terlalu muak ketika melihat sandra yang terlalu serius dengan novelnya.

"Kau membuatku mati lebih cepat jika selalu begitu" ucap sandra kesal. Edward hanya menaikkan bahunya.

"Siapa yang nyuruh duduk disini? " tanya sandra.

"Gak ada. Lagi pula udah gak ada yang kosong lagi san" ucap edward. Sandra melihat sekeliling kelas. Memang tak ada lagi bangku yang kosong. Tapi setidaknya jangan dengan edward.

Ia tak mau mendengar ocehan edward tentang dirinya yang terlalu serius dengan novel-novelnya bahkan jika sudah kesal edward akan menyita novel yang ia baca. Menyebalkan bukan?

Edward adalah tipe orang yang tak suka diabaikan keberadaannya, jika sedang bersama ia akan melakukan apa saja agar dave maupun sandra tak mengabaikannya lagi.

*********

Hari yang melelahkan bagi sandra dan edward. Bagaimana tidak melelahkan jika pertama pelajaran yang ia dapat adalah matematika dan itu selama dua jam.

Coba kau bayangkan pagi-pagi kalian disajikan oleh rumus matematika yang banyak itu. Sandra yang melihatnya saja sudah ingin muntah.

"Ayo. Udah di tunggu dave. Kalo kita lama bisa ngamuk tuh anak" uacp edward sambil menarik tangan sandra.

"Ihhh pelan-pelan dong" ucap sandra yang diabaikan oleh edward.

Sandra dan edward memasuki mobil milik dave. Dalam perjalanan hanya ada suara radio yang mengalunkan salah satu lagu milik selena gomez.

"Nanti kita mau makan apa? Mau masak atau delivery? " tanya dave memecah keheningan.

"Terserah aku ikut kalian saja" jawab sandra yang masih fokus dengan novelnya.

"Masak aja dave biar hemat" ucap edward.

"Edward kalo pun delivery kita bisa pesen direstoran mommy jadi kita tak perlu bayar" ucap dave.

"Ya kan mana ku tahu dave jika kau ingin pesan disana" ucap edward sedikit kesal akibat ucapan dave yang seakan-akan ia yang bersalah.

Sandra hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua saudara nya itu. Edward selalu begitu jika tak bertengkar dengannya maka ia akan bertengkar dengan dave.

*******

Ting tong

Sandra buru-buru turun ketika mendengar bel rumah berbunyi. Sandra membuka pintu dan langsung berhadapan dengan pria bertubuh tinggi.

The Angels Or Demons [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang