Chapter 12 - Story of Mike

327 15 6
                                    

Happy Friday!
Xoxo

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Chapter 12 - Story of Mike

Playlist:

⏩ Oh Wonder - Without You

⏩ Calum Scott - You Are The Reason

"If I could turn back the clock, I'd make sure the light defeated the dark. I'd spent every hour, of every day, keeping you safe."

"And I'm digging down holes without you, can't be on my own without you. I'm a little bit lost without you, without you."

▶◀

Mike terdiam sebentar sebelum menguatkan dirinya masuk ke ICU. ICU memang sudah menjadi tempat nongkrongnya akhir-akhir ini, namun dia masih belum terbiasa. Setelah merasa sudah siap batin untuk bertemu dengan orang yang ingin dia temui, Mike pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Suara kardiogam menjadi irama khas yang selalu mewarnai tempat ini. Mike membuka pintu dan langsung masuk setelah menutup pintunya. Matanya bertemu dengan sepasang mata milik seseorang yang sedang duduk di samping brangkar, yang tak lain adalah Luke Reihn.

"Mike," sapa Luke yang kemudian berdiri. Luke berjalan menghampiri Mike. "Jagain ya, gue mau pulang mandi," pintanya sambil menepuk pundak Mike.

Sebagai balasan Mike mengangguk. Luke tersenyum lalu meninggalkan Mike bersama dengan adik angkatnya.

Matanya masih menutup lekat, sama seperti kemarin malam terakhir Mike kemari. Alex bilang, dia akan bangun hari ini atau besok. Kemarin Mike tidak bisa menjaganya karena mengurus bisnis, tetapi hari ini dia akan menjaganya seharian.

Mike menatap wajah perempuan itu lekat-lekat. Wajahnya tertutup masker oksigen dan canula yang sama-sama membantunya untuk bernapas. Kata Alex, sekarang apa yang dia khawatirkan benar-benar terjadi, dia sudah tidak bisa bernapas dengan baik tanpa bantuan alat bantu pernapasan.

Sakit rasanya mengingat tidak sampai seminggu yang lalu mereka masih bermain Call of Duty bersama sambil tertawa. Namun sekarang, dia terbaring lemah di atas brangkar.

"Vero..." gumam Mike yang meluruhkan kepalanya ke atas brangkar sambil tangannya menggenggam tangan Vero.

Lama dalam posisi seperti itu, Mike merasakan ada pergerakan di tangan Vero. Mike langsung bangun dan menatap Vero.

Matanya masih terpejam, tetapi Vero merengkuh. Dia seperti sedang bergumam-gumam. Apa Vero sedang bermimpi?

"Ma... Pa..."

"Se... Sesak..."

Suara itu tertangkap oleh telinga Mike. Dengan sigap, Mike menekan tombol untuk memanggil petugas ICU. Wajah Vero pun mulai berubah, Mike langsung paham kalau Vero sedang kesulitan bernapas meski sudah dibantu oleh alat bantu pernapasan.

Tak lama kemudian, Alex masuk ke dalam bersama beberapa suster dan langsung memeriksa Vero.

"Siapin laryngoscope dan breathing tube," ujarnya pada seorang suster yang langsung beranjak memenuhi permintaannya. Pandangan alex kemudian beralih pada Mike. "Mike, kamu keluar dulu, ya."

"Kak Alex, Vero..."

"Dia bakal baik-baik aja," potong Alex. "Kakak enggak akan biarin Vero kenapa-napa," tandasnya.

AndersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang