Thanks for 400+ readers!!
With love, Vi➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Chapter 5 - Mike's Party
Seperti biasa, setiap ada pesta atau acara, Vio pasti berangkat bersama Georgia. Malam ini juga, mereka berangkat bersama menuju pesta Mike.
Ballroom sudah penuh dengan orang saat mereka sampai. Jacob juga sudah sampai bersama dengan teman-temannya yang lain. Saat mata Vio menyusuri seluruh ballroom, pandangannya bertemu dengan Luke Reihn yang langsung mengalihkan pandangan.
"Vio!" sapa Mike yang tadinya berdiri di sebelah Luke. Lalu, Mike menghampiri Vio dan Georgia, begitu juga Jacob yang ikut bersamanya.
"Hai, Mike," sapa Vio balik.
"Thanks for coming!" ujar Mike.
"Udah disamperin langsung masa enggak dateng?" canda Vio.
Mike tersenyum. "Kalian makan bareng di table gue yuk, sama yang lain juga," ajaknya.
Vio sedikit bingung karena ajakkan Mike berarti duduk satu meja dengan Luke Reihn. Tetapi, Georgia pasti mau bersama dengan Jacob yang semeja dengan mereka. Jadi, mau tidak mau, Vio juga akan duduk dengan mereka meski Georgia pasti akan mengiyakan jika Vio ingin duduk di tempat lain.
"Boleh," balas Vio akhirnya.
Tak lama kemudian, Vio merutukki pilihannya untuk mengiyakan. Pasalnya, kursi yang tersisa hanya di sebelah Luke dan sebelah Jacob. Masa dia duduk di sebelah Jacob sementara Georgia bersama Luke? Pasrah, Vio pun akhirnya duduk di sebelah Luke.
"Eh, kalian ikut kan? Makrab akhir bulan nanti?" tanya Harry memulai pembicaraan.
"Ikut, dong," balas Georgia.
"Gi, bantu gue pedekate sama Janice, dong!" pinta Harry.
"Hah? Emang Janice-nya mau sama lo?" ejek Georgia.
"Hanya ada satu cara untuk memastikannya," jawab Harry dengan penuh kepercayaan diri.
"Gaya lo," celetuk Arthur. "Har, Har, kapan sih lo mau serius?" Arthur menggeleng-gelengkan kepalanya dengan sengaja.
Harry memonyongkan bibirnya cemberut. "Gue enggak pernah main-main! Gue tuh lagi mencari pasangan yang tepat, tau!" alibinya.
"Ah alasan." Luke ikut-ikutan celetuk.
"Padahal kemaren bilang kalo Janice gamau mau sama Vio." Kali ini Mike yang menambahkan.
"Terus kecewa berat pas tau Vio udah punya gebetan," tambah Arthur. Mereka memang kompak dalam hal membully Harry.
Vio yang sedang dibicarakan hanya mendengar diam sambil menelaah.
"Ah lo pada mah! Padahal gue lagi mau menjaga image yang baik di depan Vio, tau! Lo malah ngancurin image gue!" protes Harry.
"Oh, jadi gitu Har?" Georgia menatap Harry tajam seolah siap menerkamnya kapan saja, membuat bulu kuduk Harry merinding. "Awas aja lo di makrab kalo godain Vio. Nanti di makrab Vio sama gue terus!" ujarnya.
"Ih, kan lo udah punya Jacob! Vio jangan diembat dong! Yang namanya selingkuh itu ga boleh!" protes Harry lagi.
"Kan cowok gue tetep satu Har. Enggak selingkuh dong namanya. Kalo punya cowok dua baru selingkuh. Ini kan punya satu cowok sama satu cewek. Paket komplit namanya," balas Georgia.
"Udah, ah! Bisa gila gue ngomong sama lo, Gi!" ujar Harry akhirnya, menghindari percakapan tentang LGBT karena takut ketauan kalau dia homo. Eh.
Oke. Harry itu normal kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anderson
Romance"Kenapa sih, kayaknya lo kesel banget sama gue? Emang pernah ada masalah di antara kita?" "Gue emang kesel sama lo, dan lo enggak perlu tau mengapa." Ini cerita tentang seorang Violetta Anderson 'si gadis cantik low-profile' dan Luke Reihn 'si baik...