Chapter 13 - Learning Truth
Keesokkan paginya, Violetta Anderson masuk kelas dengan wajah yang kusut bekas menangis semalam. Adam yang mengantarnya tadi ke kampus. Namun, Adam pun tak banyak bertanya juga karena takut malah semakin membebani Vio. Dia tadi berusaha mengajak Vio berbicara mengenai hal-hal lain agar membuatnya lupa sejenak.
Saat masuk ke kelas, di kelas sudah ada Mike dan Luke ngobrol berdua. Kebetulan di saat yang tepat. Vio menghampiri mereka berdua.
"Loh, Vio. Muka lo kusut amat, abis dimarahin Adam gara-gara ketauan selingkuh sama Luke?" canda Mike. Luke langsung menoyor kepala Mike. Sedangkan Vio, tidak seperti biasanya, dia malah diam saja tanpa ekspresi.
"Lo kenapa?" tanya Mike kemudian, peka terhadap keheningan.
Sebagai jawaban, Vio mengeluarkan dompet Luke dari dalam tasnya, dengan foto Luke dan Vero di depannya. Melihat itu, keduanya langsung terdiam.
"Vero ..." Vio akhirnya bersuara. "Udah meninggal?" tanyanya memastikan. Dari ekspresi keduanya, entah mengapa Vio seolah mendapatkan jawaban 'ya'secara tidak langsung.
"Kita ke ruang band, yuk," ajak Mike. Kelas bukan tempat yang tepat untuk membicarakan ini. "Luke, lo juga ikut," perintahnya. Luke tetap terdiam, namun dia berdiri mengikuti Mike. Vio juga.
"Maaf," kata itu yang pertama kali diucapkan Mike setelah mereka duduk di sofa dalam ruang band. "Karena enggak ngasih tau lo apapun," lanjutnya.
"Vero kena komplikasi paru-paru?" tanya Vio mengonfirmasi dari mereka yang berhubungan langsung.
Mike mengangguk.
"Sejak kapan?"
"Sejak sebelum dia pergi dari rumah lo," jawab Mike. "Vero pasien Alex, kakak Luke. Dari Alex juga, gue dan Luke jadi kenal Vero."
"Sejak dia belom pergi dari rumah?"
Mike mengangguk lagi. "Dan itu juga alasan dia pergi dari rumah."
"Maksudnya?"
"Mungkin Luke lebih bisa nyeritain," balas Mike, lalu menatap Luke.
Luke menghela napas kasar. Dia benci membahas hal ini. Tetapi karena Vio memang dari awal mencari Vero, dia memutuskan untuk menceritakan saja. Toh Vio juga sudah tau, tidak ada alasan lagi untuk menutupi.
"Vero dateng ke Alex sendiri buat ngecek paru-parunya. Dia kena interstitial lung disease. Pas penyakitnya ketauan, Alex minta dia manggil orangtuanya. Tapi enggak pernah dia panggil. Kenapa enggak dia panggil? Karena waktu itu lo juga lagi ada masalah ginjal. Keluarga lo enggak oke secara finansial. Dia enggak mau membebani." Luke memulai ceritanya. Tak ada yang menyela. "Dia kerja serabutan, ambil SPG-an dan kerjaan lainnya yang bisa dia kerjain setelah pulang sekolah. Makanya dia pulang malem. Dia kerja serabutan buat biayain terapi dan obat yang dia butuh sendiri."
"Tapi tiga tahun yang lalu, lo butuh biaya besar buat operasi. Memanfaatkan situasi pas ortu lo marah besar karena dia pulang malem terus, dia sengaja pergi dari rumah. Dengan begitu beban keluarga lo berkurang, enggak perlu bayar uang sekolah dan biaya hidupnya dia."
"Ga lama abis keluar dari rumah, dia berhenti dateng terapi dan beli obat di rumah sakit. Alex nyari dia. Pas nemuin, ternyata dia pindah ke rumah sakit yang lebih murah."
"Akhirnya, Alex ngancem dia. Mau ikut dia, atau dia kasih tau ke orang tua lo pada. Vero milih ikut Alex. Semenjak itu, Vero diadopsi sama keluarga gue."
Wajah Luke tetap datar sampai menyelesaikan ceritanya. Dia tidak suka mengatakannya. Bila terbawa perasaan, bisa-bisa dia menangis.
Sebaliknya, air mata mulai mengucur dari mata Vio yang mendengarkan dan berusaha menelaah cerita Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anderson
Romance"Kenapa sih, kayaknya lo kesel banget sama gue? Emang pernah ada masalah di antara kita?" "Gue emang kesel sama lo, dan lo enggak perlu tau mengapa." Ini cerita tentang seorang Violetta Anderson 'si gadis cantik low-profile' dan Luke Reihn 'si baik...