#1. keluarga absurd Kasih

2.6K 130 2
                                    

Gadis berperawakan mungil itu terus saja mengikuti jejak langkah wanita paruh baya yang sedang sibuk menyusun piring-piring di meja makan.

Mulutnya tak henti-hentinya merengek," Ya Mih ya! Oke mih?" Terus begitu sampai wanita paruh baya yang tidak lain adalah sang Mamih jengah.

"Kasih Najihah!!" Bentak sang Mamih pada putri sulungnya.

"Hadir mih!!" Balas Kasih tanpa sadar.

Sang Mamih menggelengkan kepalanya,"Kamu ini kenapa si teh selalu bikin Mamih pusing!!" Keluh Mamih dengan tangan yang mulai memijat pangkal hidungnya pelan.

Gadis bernama Kasih Najihah itupun mencebikkan mulutnya,"Ish Mamih mah." Rengeknya manja.

"Si teteh gak ada malunya, enggak inget umur!!" Komentar Rehan adik Kasih yang baru menuruni tangga menuju ruang makan.

"Bener tu kata adek kamu, udah mau 24 tahun masih aja manja. Gak malu!!"

"Ish kok Papih jadi ikut-ikutan si Rehan sih????" Seru Kasih masih dengan rengekan manjanya kepada sang Papih yang baru keluar kamar.

"Udah dilanjut nanti lagi ribut-ributnya sekarang makan dulu."

Dan pada akhirnya semua menuruti ucapan sang Mamih. Makan malam dengan tenang.

"Miiiiiih~" Kasih kembali merengek lagi, membuat Tama sang Papih menggelengkan kepalanya heran. Dan Rehan menatap malas sang kakak yang selalu alay.

"Makanya apa-apa itu di pertimbangin!" Komentar Aira sang Mamih.

"Kenapa lagi Mih kok si Kasih kumat lagi?" Tanya Papih yang langsung di balas pelototan tak terima Kasih yang di bilang 'kumat lagi'

"Alah Pih palingan juga gara-gara Bang Pandu!" Sela Rehan.

"Pandu?"

"Rere jangan sotoy lo!!" Pekik Kasih heboh yang membuat Papih Mamih bahkan Rehan meringis tertahan.

"Berapa kali gue bilang jangan panggil gue Rere!!" Seru Rehan tak mau kalah, melempar sang kakak dengan tulang ayam bekas makannya.

"Iiiiihhhhh Rereee jorok banget sih. Mamiiiihhhh Rehan tu miiihhh"

"Amit-amit punya teteh begini!" Desis Rehan menatap Kasih jijik.

"Ngidam apa Mih punya anak begini?" Tanya sang Papih yang membuat mulut Kasih menganga tak percaya.

"Udah lah Pih, namanya juga anak pertama. Masih percobaan kan, jadi ya begini lah. Di sabarin aja ya!!" Tawa Rehan pecah kala sang mamih yang mencoba menengahi malah membuat posisi Kasih makin terperosok jauh ke dalam lubang kenistaan.

"Mamiiiiiiihhhhhhhh!!!!"" Teriak Kasih pada akhirnya.

"Astaghfirulloh Kasih/teteeh!!" Yang dibalas paduan suara mamih, papih dan Rehan.

Rankle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang