Eighth

5.9K 555 37
                                    

'Kondisi janinnya baik- baik saja, usianya saat ini hampir enam minggu. Dan aku sarankan, Nona Jung tidak boleh terlalu stress. Calon Ibu di usia muda biasanya sangat labil. Jadi kontrol- lah emosimu dengan baik, arraseo?'. Seorang Dokter wanita yang ditemui Nenek Kim, Taehyung dan Yerin saat ini. Sedang menjelaskan kondisi kesehatan janin dan Ibunya saat ini. Membuat dada Yerin berdegup kencang saat melihat gumpalan janinnya yang tumbuh di dalam perutnya. Terlihat di layar monitor.

Tak berbeda jauh dengan Yerin, Taehyung juga merasakan hal yang sama. Getaran di dalam dadanya merasakan, jika janin itu adalah benar- benar miliknya. Saat ini ia merasakan dadanya benar- benar akan meledak. Entah yang ia rasakan kebahagiaan atau penyesalan saat ini. Yang pasti semuanya sudah terjadi, dan 'ia' benar- benar tumbuh disana. Di dalam perut gadis seorang pelajar yang yang duduk di sampingnya. Yang kini sudah menjadi istrinya. Dan saat ini sedang meremas erat- erat kain dress yang menutupi pahanya dengan kedua tangannya.

Terlihat gugup dengan wajah bersemu merah sambil sesekali menahan nafasnya.

Taehyung terluka melihatnya.

Apa yang sudah dilakukannya dengan gadis muda yang baru tumbuh dewasa ini? Yang sepertinya hidupnya baik- baik saja. Dan ia merusaknya.

Menyesal?

Tentu saja.

Tapi sekali lagi, semuanya sudah terjadi!

*

"Kau baik- baik saja?!". Taehyung membuka suaranya lebih dulu. Menghentikan lamunan bayangan beberapa jam yang lalu. Saat menemui Dokter kandungan pribadi milik keluarga Kim itu. Mengucapkan kalimat yang entah seperti pertanyaan atau pernyataan lebih tepatnya. Untuk memastikan Yerin saat ini. Yang duduk di samping bangku kemudinya. Di dalam mobil yang saat ini berhenti di tepian Sungai Han. Menatap riak air sungai yang berkilauan karena sinar matahari yang terik. Padahal sudah hampir menjelang sore.

"Eoo~ ohh, a, aku ba, baik- baik saja".

"Maksudku, seperti~ morning sick?". Taehyung meringis menampilkan deretan gigi putihnya saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Eoo~~ohhh, ak, aku baik- baik saja".

"Jika ada sesuatu yang ka, kau inginkan, kau bo, boleh mengatakannya kepadaku". Taehyung mengalihkan pandangannya ke samping pintu mobil yang kacanya terbuka. Jantungnya benar- benar berdebar keras saat ini. Bukan karena sedang jatuh cinta 'lagi', tapi karena membahas 'hal' yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.  Akan di bahas secepat ini. Terlebih di usianya saat ini. Yang masih di bilang masih terlalu dini untuk membahas hal- hal seperti ini.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?". Lanjutnya setelah menghilangkan kecanggungannya sejak tadi

"Eoh".

"Kita akan menemui beberapa orang setelah ini".

"Beberapa orang?". Tanya Yerin sedikit penasaran. Sehingga mengalihkan pandangannya ke arah Taehyung. Yang sebelumnya, sejak mereka sampai satu jam- an yang lalu. Ia lebih memilih menatap lurus ke depan dan keluar jendela mobil.

Karena merasa canggung.

"Ehmm". Taehyung memamerkan senyuman lebarnya ke arah Yerin. Kemudian menutup kaca pintu mobil, menarik pedal gas dan memutar kemudinya. Menancapkan kecepatan mobilnya di bawah rata- rata untuk menghindari sesuatu yang mungkin berbahaya untuk mereka.

Janin dan Ibunya.

Taehyung memepelajari satu buku panduan kehamilan yang dilemparkan Nenek ke arahnya. Dua mingguan yang lalu, saat ia disuruh ke kamarnya. Dan membahas hal serius lainnya, yang akan menentukan masa depannya nanti.

By Accident! [TaeRin|| Taehyung X Yerin (17+)] (COMPLETE) Where stories live. Discover now