Taehyung duduk termenung dengan bersandar di bantalan yang ditumpuk di atas ranjang pasiennya. Masih mengenakan seragam pasiennya dengan wajah yang masih terlihat pucat dan tubuh lemasnya. Lima hari sudah ia dirawat di rumah sakit setelah ia tertembak waktu itu. Dan selama lima hari itu pula ia mengurung dirinya dikamar setelah sadar dari pasca operasinya.
Ia juga meminta bodyguard dari Neneknya untuk menjaga kamar rawat inapnya. Menyuruh mereka untuk melarang siapapun yang datang untuk menjenguknya. Ia hanya mengijinkan Dokter, perawat, dan keluarga pribadinya saja yang boleh masuk ke kamarnya. Tak terkecuali member BTS dan juga Ayah Mertuanya sendiri. Ia menyuruh bodyguardnya untuk melarang mereka datang menemuinya.
Taehyung beranjak dari ranjangnya dengan perlahan. Sambil memegangi perut bagian sisi kirinya di- iringi ringisan pelan, keluar dari mulut sexynya.
Sambil memegangi tiang infus yang masih menancap di pergelangan tangannya. Ia berjalan menuju jendela kaca besar yang menjadi pembatas bangunan rumah sakit tersebut.
Pandangannya terlihat datar dan dingin saat melihat pemandangan luar yang begitu panas. Memperhatikan lalu lalang mobil dan kendaraan lainnya yang ada di jalanan raya di bawah bangunan yang ditempatinya saat ini.
"Yerin sudah melahirkan bayinya. Perempuan dan, prematur", itulah kalimat yang dikatakan Neneknya saat ia baru sadar dari komanya setelah di- operasi tiga hari yang lalu.
Taehyung mengepalkan satu tangannya yang bebas dari selang infus dengan erat- erat. Dadanya selalu sesak dan perih setiap kalimat Neneknya berkeliaran dikepalanya sejak ia mengetahui keadaan Yerin saat ini.
"Arrgghhh~ ", teriaknya frustasi.
"Kenapa semua ini harus terjadi kepadaku? Apakah dosaku sebesar itu? Apakah dosaku tidak bisa Kau ampuni? Sehingga Kau membuat diriku dan wanita yang kusayangi menderita seperti ini, eoh?", Taehyung mengeluarkan keluh kesahnya yang sudah di pendamnya tiga hari terakhir ini. Semenjak ia mengetahui Yerin sudah melahirkan bayinya, dan dalam keadaan prematur.
Air- mata Taehyung tanpa terasa luruh begitu saja. Membayangkan wajah Yerin yang kesakitan sendirian saat melahirkan bayinya tanpa dirinya. Dan semua penderitaan yang dialami Yerin saat ini, lagi- lagi karena dirinya.
"Kau memang pembawa sial bagi gadis itu, Kim Taehyung!", geramnya yang ditujukan untuk dirinya sendiri.
Hingga ketukan di pintu kamarnya terdengar, ia langsung mengusap jejak- jejak air- matanya dan menatap seorang perawat wanita yang baru saja masuk ke dalam kamarnya, sambil mendorong rak keretanya.Perawat itu datang membawa makan siangnya, obat dan perlengkapan untuk mengganti perban bekas lukanya.
Taehyung tanpa aba- aba langsung berjalan pelan menuju ranjangnya lagi dan duduk disana. Membiarkan sang perawat membuka kancing bajunya satu per- satu untuk mengganti perbannya.
"Ahjumma, kapan aku bisa pulang dari sini?", tanyanya kepada sang perawat wanita yang terlihat sudah paruh baya itu. Taehyung sendiri yang meminta Dokter untuk memberikan perawat yang sudah tua karena alasan tertentu.
"Aku juga tidak tahu, Dokter belum mengatakan apa- apa kepadaku!"
"Eoh, begitukah?"
Sudah tidak ada kecanggungan lagi diantara keduanya saat berbicara santai seperti saat ini. Karena Taehyung lebih mudah meng- akrabkan diri kepada orang- orang tua. Karena itulah ia meminta perawat yang sudah lanjut usia untuk merawatnya.
"Apakah, Ahjumma tahu dimana ruangan bayi, yang masih prematur?", tanya Taehyung sedikit enggan.
Sang perawat sedikit mengerutkan keningnya.
YOU ARE READING
By Accident! [TaeRin|| Taehyung X Yerin (17+)] (COMPLETE)
FanfictionCast : Kim Taehyung Jung Yerin Kim Taehyung, salah satu member dari idol group BTS, yang saat ini sedang berada di puncak popularitas kariernya. Kini harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ada seorang gadis remaja yang kini tengah berb...