Chap 15

9.1K 837 24
                                    

Main cast :
Kim Taehyung
Jeon Jungkook (gs)
Park Jimin
Min Yoongi (gs)
Kim Namjoon
Kim Seokjin (gs)
Jung Hoseok (Jeon Hoseok)
Dan beberapa cast lain

Warning !!!
Mengandung kata-kata kasar, membaca cerita ini bisa menyebabkan mual-mual dan sakit mata yang berkepanjangan.

Happy reading
^-^

-__________-
Suasana Rumah Sakit terlihat sunyi karena pasien diharuskan beristirahat setiap jam 8 malam sementara ini sudah hampir menjelang subuh.

Ruang VVIP tempat Jungkook terlihat dijaga ketat, Hyun He dan Hyun Sik masih terus mengawasi. Mereka menunggu kesempatan saat penjaga ruangan itu lengah.

Hingga beberapa menit kemudian, ruangan itu tiba-tiba dibuka, memperlihatkan beberapa dokter dan penjaga yang tengah mendorong ranjang pasien keluar dari ruangan.

Hyun Sik memberi kode pada Hyun He untuk mengikuti orang-orang Rumah Sakit itu. Siang tadi mereka sempat mendengar teriakan Taehyung tentang Jungkook yang akan dipindahkan dan mungkin saja mereka melakukannya malam ini. Jika itu benar, maka ini adalah kesempatan besar melenyapkan Jungkook. Mungkin dengan trik kecelakaan tidak ada orang yang curiga.

Hyun He begitu bahagia memikirkan hal itu. Menyingkirkan Jungkook adalah prioritas utamanya, mendapatkan Taehyung adalah bonus, bonus besar yang telah mereka rancang.

Kening mereka mengernyit ketika dokter-dokter dan para penjaga berbelok kearah kanan menuju gudang.

"Oppa? Kenapa mereka kearah sana?" Bisik Hyun He.

"Mungkin mereka memiliki jalan keluar rahasia disana" bisik balik
Hyun Sik, yang keningnya semakin mengkerut, ketika beberapa pengawal berlari keluar gudang dengan tergesa.

"Ayo kita masuk,"

Hyun He mengangguk, mereka mengenakan jas dokter dan masker sekarang, membuat mereka tidak dicurigai.

Mereka mulai masuk kedalam gudang, mereka dapat melihat beberapa dokter yang tersenyum kearah mereka.

KOSONG. .

Hyun He dan Hyun Sik melotot tak percaya.

Ranjang paseien itu kosong.

Tidak ada Jungkook disitu, tidak ada keluarga Kim, ataupun Jeon didalam gudang ini.

Sial

Super sial

Mereka terkecoh.

Menyadari hal itu mereka segera berjalan keluar gudang, kemudian lari terbirit kearah ruang Jungkook dirawat.

"Argh sial. .!! Kita terlambat" erang Hyun Sik ketika mendapati ruang itu kosong.

"Ini semua salah oppa . . !!!"

"Apa? Kau menyalahkanku? Kau sendiri juga bodoh. . .!!!"

"ArgH pokoknya ini salah oppa. .!!"

^-^

Mingyu terkekeh didalam pesawat pribadi keluarga Jeon. Keluarga Jeon adalah pemlik "J.airLs" perusahaan penerbangan International yang menjadikan mereka orang terpandang no.2 setelah "ITAE" di Korea.

"Apa yang lucu?" Gumam Taehyung, pandangannya lurus kearah wajah Jungkook yang terlelap. Dokter mengatakan bahwa mereka terpaksa memberikan Jungkook obat tidur, karena terlihat kurang tidur dalam beberapa hari. Itu bisa mengganggu kinerja otaknya.

"Aku hanya membayangkan wajah bodoh dua penguntit itu hyung"

Taehyung hanya mengangguk paham, kadang dia berpikir, eommanya memakan apa sewaktu mengandung Mingyu. Sifat mereka begitu bertolak belakang. Mungkin Mingyu hampir seperti appanya. Namun lebih parah.

Ngawur batin Taehyung.

Taehyung mengalihkan pandanannya kearah Hoseok yang juga tertidur dan eommanya yang terlihat kelelahan.

"Gyu, apa yang akan kau lakukan jika kau berada diposisiku"

"Aku akan bunuh diri" cetus Mingyu asal.

"Dasar dongsaeng durhaka. . Kau ingin hyungmu mati eoh?"

"A. .aw. . Aw. . Lepaskan Hyung ini sakit!!" Ringis Mingyu ketika telinganya dijewer oleh Taehyung kencang.

"Rasakan itu"

Taehyung akhirnya melepaskan jewerannya.

"Bukan begitu hyung, hanya saja, aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan jika itu juga terjadi pada Wonwo nunna, mungkin aku akan membawanya melarikan diri dan membuat kenangan baru. Tapi apa yang akan dilakukan keluarganya jika anaknya dibawa kabur. Mungkin saja aku akan jadi buronan, dan kata 'bahagia' itu hanya tinggal kata"
Jelas Mingyu mengusap-usap telinganya yang masih berwarna merah akibat jeweran Taehyung.

"Aku juga berpikir begitu, tapi aku tidak bisa melepasnya dengan siapapun orang yang dijodohkan dengannya. Sementara aku begitu bodoh karena tidak tahu apa yang harus aku lakukan."

Hoseok tersenyum, dia tidak tidur. Dia hanya memejamkan matanya, dia mendengar semuanya, semua percakapan itu dari awal.

"Kau begitu beruntung Kookie" batin Hoseok.

^-^

"Akan kukulti kau jika kita bertemu nanti. . Argh sial. . Dasar Taehyung idiot. . !!"

Maki Jimin dikamar Hotelnya ketika mendapati sebuah note diatas meja samping ranjangnya.

"Bagaimana bisa dia menyerakan rapat penting itu padaku dengan tiba-tiba begini !! Aku bahkan tidak tahu apa yang akan dibahas . . Dan Demi Sasuke yang kabur dari Konoha!! (?) Rapat itu berada di Seoul sementara aku masih berada di Tokyo. . . !!" Frustasi Jimin, menjambaki rambutnya saking gemasnya pada sahabatnya-yang entahlah masih sahabatnya atau bukan- Kim Taehyung.

"Berhentilah berbicara tidak jelas, cepat berkemas" ucap Yoongi yang memandang Jimin jengah.

"Yoongiku, manisku, cintaku -Yoongi memutar mata- rapat itu mulai jam 11 siang di Seoul dan kita masih di Tokyo sayangku"
Terang Jimin, masih mondar mandir seperti setrika.

"Cepat bereskan barangmu, dan berangkat, kalau kau bicara terus, kau akan semakin terlambat bodoh" bentak Yoongi saking gemasnya melihat Jimin yang membuang-buang waktu.

^-^

Rombongan Taehyung sudah sampai di Rumahsakit Seoul saat ini, mereka memilih tidak memasuki RS milik keluarga Kim. Karena itu sangat beresiko.

"0M0. . . TAETAE. . MENANTUKU. ."

Teriak Luahan ketika mendapati Taehyung yang berjalan kearah ruangan Jungkook, dia tadi pergi ke toilet saat keluarga Jeon datang.

"Menantu?"
Taehyung memperlihatkan wajah blank nya, sambil menunjuk dirinya sendiri.

Hoseok menepuk jidatnya.

"Eomma, . . !!kenapa kau mengatakanya. . . !!!" Jerit batin Hoseok.
-
-
-
Tbc

Aduh mian. . Wankawan. . . Terjadi kesalahan, wp.q rada eoror ToT

Mian /kth+jjk(gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang