Di lorong sekolah

49 5 0
                                    

"Sayang.. opo koe krungu.. jerite atiku.. mengharap engkau kembali.. sayang.." david melantunkan suara MERDU nya dengan sangat kencang membuat anak-anak geli melihatnya.
"Eh diem deh lo!.. kuping gue mau pecah rasa-rasanya kalo lo nyanyi!" Bentak daniel.
"Nah berarti itu menandakan bahwa sangat merdu banget suara gue .." kata david dengan menaikan satu alisnya.
"Suara lo itu udah kaya gajah lagi nyanyi tau ga" lanjut kelvin.
"Eh kelpin enak aje ya kalo ngomong.." kata david sambil mengacak-ngacak rambut kelvin.
"Kkheemm.." tiba-tiba seorang gadis cantik memakai bandana yang ada di kepalanya dengan sikap yang anggun muncul di samping tembok lorong itu.
"Uhh.. ada putri cantik yaudah lah gue ke kantin dulu ya, jangan di apa-apain tu cewe hahaha.." ejek daniel.
Mereka pun pergi meninggalkan kelvin dan sintiya berdua di lorong itu.
"Masih mau jadi patung pancoran berdiri disitu mulu" kata kelvin dengan menaikan satu alisnya.
"Hmm .." sintiya pun duduk di kursi panjang, duduk di sebelah kelvin.

5 menit kemudian tidak ada percakapan pun di antara mereka
Dan karena kesal sintiya mulai membuka percakapan itu.
"Kelvin.. lo mau apa sih? Ini udah mau masuk jam pelajaran loh..kalo lo.." kata-kata itu terhenti oleh jari telunjuk kelvin yang mendarat di bibir sintiya.
"Bawel" cetus kelvin.
"Ya terus lo mau apa ?" Sintiya menepis tangan kelvin.
"Gue cuman mau bilang.. besok lo sibuk ngga ?" Tanya kelvin serius.
"Gue mau ke pantai besok" jawab sintiya.
"Gue ikut" lanjut kelvin lagi.
"Tapi gue mau jalan bareng sama temen-temen gue.. sama bella, sama putri" balas sintiya.
"Putri yang sekelas sama gue" tanya kelvin sambil mengeluarkan satu batang rokok dari dalam tasnya.
"Iya itu" jawab sintiya sembari memperhatikan kelvin yang menyalakan api untuk membakar rokok tersebut.
"Sini.." sintiya merebut rokok tersebut.
"Kenapa?" Tanya kelvin datar.
"Kelvin lo tuh bener-bener nakal ya, lo tau kan disekolah ini gak boleh ngerokok?" Tegas sintiya.
"Ya gue tau" jawab kelvin cetus.
Sintiya membuang rokok itu ketempat sampah membuat kelvin menatap tajam sintiya.
"Apa?" Tanya sintiya sedikit gugup.
Kelvin langsung meninggalkan sintiya sendiri di lorong itu. Dan sintiya hanya menggeleng dan ia melihat ke samping tempat duduknya dia menemukan foto perempuan cantik yang sedang memeluk kelvin dari samping.
.
.
*kelas sintiya*
KRING!!!
Bel masuk pun berbunyi, Saatnya pelajaran dimulai kembali.
"Sin lo dari mana aja ?" Tanya bella cemas.
"Hmm.. dari kantin tadi" jawab sintiya dengan berpura-pura, padahal diakan habis bertemu sama kelvin.
"Bohong, lo pasti habis ketemuan kan sama kelvin?" Bella mengintrogasi.
"E..enggak" jawab sintiya kikuk.
"Woyyy!!! Katanya pak endang gak masuk hari ini!!!..." teriak andi di depan kelas.
"Yakin?!?" Tanya salah satu murid yang sedang duduk dimeja guru sambil mengobrol.
"Iya gue seriusan!" Jawab andi serius.
"Horree!!!...." teriak semua murid di kelas itu dengan girang, ada yang berjoget-joget di depan kelas ada yang joget di atas meja.
"Akhirnya....." teriak bella.
"Ih bella girang banget si lo, yuk kita ke perpustakaan aja gue mau baca buku.." ajak sintiya menarik tangan bella menuju perpustakaan.
"Hee.. pelan-pelan kali" kata bella.
Ditengah jalan ia melihat seorang gadis yang tengah berlali kocar kacir menghampirinya sambil melambaikan tangan.
"Bella!!!..sintiyaa..!!.." gadis itu memanggil mereka berdua dia adalah putri, teman bella dari kelas satu SMP.
"Eh lo put, kenapa lo lari-larian kaya gitu kaya dikejar settan aja si.." kata bella sambil melihat putri yang tengah ngos-ngosan karena tadi ia berlari sangat kencang sampai ia tidak mengendalikan nafasnya secara teratur.
"Huufffttt..... ini soal kelvin" ucap putri sambil mengatur nafas.
"Kelvin kenapa?" Tanya sintiya was-was.
"Tadi gue lagi sama temen gue baca buku, dia langsung manggil nama gue pake nada yang serem banget kaya mau nonjok gue gitu, dia bilang besok dia harus ikut sama acara kita yang mau mantai itu loh.. huftt..huftt...kalo dia nggak ikut.. hufft.. nanti dia bakal ngapa-ngapain gue ..." jelas putri sambil mengatur nafas lagi.
"Oh.." jawab sintiya.
"Oh? Jadi kelvin ternyata suka sama lo?" Kata putri kaget.
"Apa suka? Gak.. gue cuman temenan doang" kata sintiya sambil terbata-bata.
"Tapi gak ada sejarahnya si kelvin bisa ngikut orang jalan gitu" ucap bella dengan mengetuk-ngetukan telunjuknya ke dagu.
"Tuh kan .. " tebak putri.
"Apa?" Tanya sintiya bingung.
"DIA SUKA SAMA LO!" Jawab mereka bersamaan.
"Ah apaan sih sebel deh gue" sintiya pergi meninggalkan mereka berdua tak tau kemana sintiya melangkah dia tetap meneruskan kaki yang ingin mengajaknya ketempat sesuatu.
"Taman..." cicit sintiya.
Sintiya baru melihat kalau ada taman yang sangat indah di sekolah ini, taman yang memiliki banyak bunga dan pepohonan menjadikan nuansa yang sangat cocok untuk meredakan amarah.
Dia melihat seorang pemuda yang tengah duduk di kursi panjang di bawah pohon yang memiliki daun lebat, sintiya ingin tau siapa pemuda itu dan sintiya mengintipnya dari belakang dan mendekati pemuda itu.
"Lo ngapain kesini" kata pemuda itu tetapi arahnya matanya masih menatap lurus kedepan.
"Ah..a ... gue cuman nyasar" jawab sintiya dengan gugup. Pemuda itu adalah kelvin.
"Sini duduk" ajak kelvin sembari menggeser badannya mempersilahkan sintiya untuk duduk.
"Hmm.. iya makasih" senyum sintiya membuat jantung kelvin  berdegub kencang.
"Ko jantung gue jadi berdegub kenceng gini ya" batin kelvin sambil memegang dadanya.
"Lo kenapa?" Tanya sintiya sambil memperhatikan kelvin.
"Besok gue harus ikut". Kelvin langsung beranjak pergi meninggalkan sintiya yang sedang duduk manis disitu.
"Hmm.." sintiya berdeham dengan perasaan kesalnya. Kenapa sih dia tuh tiba-tiba dateng dan tiba-tiba ngilang gitu ajah kalimat itu yang terlintas di fikiran sintiya.

Guys gue baru nulis jadi wajar ya kalo ceritanya masih dikit, semoga kalian suka ya 😄
Maaf juga kalo typo 😂

Your name is my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang