hujan

31 6 0
                                    

*pulang sekolah*

"Sin lo balik bareng gue ajah ya?". Ajak bella yang sedang berjalan disamping sintiya menuju parkiran.
"Yaudah deh..". Jawab sintiya sambil membaca novel yang diberikan kelvin.
Disaat mereka sampai di tempat parkiran ada senior yang sedang berkumpul-kumpul disana ada yang sedang main gitar, nyanyi dan merokok.
"Eh cantik!". Seseorang memanggil mereka berdua membuat mereka menoleh kearahnya. Dan sintiya hanya tersenyum kikuk.
"Sin lo jangan ladenin kakak kelas itu deh yuk lanjut ajah". Bisik bella dan langsung menarik sintiya berjalan sedikit cepat menuju kendaraan nya.
"Woy bella! Berhenti lo!". Pintah salah satu diantara mereka dia bernama aldo senior yang sangat ditakuti di sekolah itu. Aldo berjalan menuju bella dan sintiya.
"I..iya ka?". Jawab bella dengan sedikit ketakutan dan menunduk.
"Ini temen lo siapa namanya cantik banget". Tanya aldo sambil akan mengelus pipi sintiya tapi ada tangan seseorang yang mencekalnya.
"woy! Jangan berani-beraninya lu sentuh sintiya!". Dia adalah kelvin.
"Heh! bocah brengsek lo jangan ikut campur urusan gue ya". Ucap aldo sambil melepaskan tangannya dari cekalan tangan kelvin.
"Lo tau?! Dia pacar gue!". Ucap kelvin membuat sintiya sedikit kaget.
"Oh dia pacar lu.. Boleh..boleh tapi lu nggak pantes jadi pacar dia!". Kata aldo dan langsung menggeret tangan sintiya.
"Woy!..anjing luuu!!". Kelvin langsung menarik punggung kelvin dan satu tonjokan mendarat di pipinya.
"Oh..jadi lu berani sama gue?! Iyaa?!, woy temen-temen hajar ni bocah!!!". Ucap aldo sambil tersenyum sinis, dan teman-teman aldo pun mengerubungi kelvin.
"Bell ini gimana?! Gue takut kelvin kenapa-napa..". Ucap sintiya dengan meringis.
"Gue juga kaga tau sin..". Jawab bella dengan menggigit jari telunjuknya.
"Burgh!...brughh!!". dua orang dari empat teman aldo sudah gugur di tangan kelvin. Karena melihat hal tersebut kedua teman lagi nya ketakutan dan langsung meninggalkan tempat itu dengan berlari kocar kacir.
"Woy! Bangsat lu sini maju". Kelvin menarik kera baju aldo dan..
"Bughh!!!". Satu tonjokan lagi mendarat di samping bibir aldo menyebabkan bibirnya berdarah.
"Brengsek lu!!!". Ucap aldo sambil menonjok perut kelvin, membuat kelvin kesakitan tapi ia tahan.
"Anjing!!!". Serbu kelvin dan langsung menangkap aldo dan ia dekap di pohon dan langsung memukulinya sampai aldo pingsan.
"bangsat lu!!". Ucap kelvin sambil ngos-ngosan.
"Vinn...". Panggil sintiya dan langsung berlari menuju kelvin dan langsung mengecek apakah ada luka di tubuh kelvin.
"Vin.. Lo nggak kenapa-napa kan?". Kata sintiya lagi dengan sangat cemas.
"enggak ko sin". Jawab kelvin dengan tersenyum.
"Lu yakin?". Tanya bella dengan sedikit panik.
"iya bella, yaudah kalian pulang duluan gih". pintah kelvin dengan sedikit berjalan ke arah kantin.
"Kelvin!..". Kejar sintiya dan langsung mencekal tangan kelvin, membuat kelvin sedikit tersenyum dan langsung menghadap kearah sintiya.
"Hmm?". Kelvin berdeham dengan mengangkat satu alisnya.
"Gue mau balik sama lu aja deh, gue nggak mau kalo ada hal lain terjadi..dan". Ucapan sintiya dipotong oleh kelvin yang memegang kedua pipi sintiya.
"Iya sintiya". Jawab kelvin dengan mendekat kan mukanya ke muka sintiya yang hanya berjarak satu jengkal, membuat jantung sintiya berdegub begitu kencang.
"Bell sintiya balik bareng gue lu duluan aja!". Teriak kelvin, dan bella langsung mengacungkan ibu jarinya.
"Hati-hati bell..". Pesan sintiya.
"Vin lo udah makan belum?". Tanya sintiya dengan berjalan menuju kantin sekolah.
"Tumben lo perhatian". kata kelvin dengan tersenyum miring.
"Ya.. Yakan gue cuman tanya doang". Balas sintiya dengan sedikit kikuk.
"Yaudah iyaa, gue belum makan". Jawab kelvin sambil merapikan rambutnya, yang acak-acakan.
"hmm.. Yaudah kita makan mie ayam yuk". Ajak sintiya dengan sedikit girang dan langsung menarik tangan kelvin membuat kelvin sedikit tak percaya.
.
*kantin*

"Bu.. Pesen mie ayam 2 ya pedes semua, terus es tehnya juga 2 bu". pesan sintiya sambil duduk berhadapan dengan kelvin.
"sin, tadi lo kenapa sih sampe bisa ketemu si aldo itu?". Tanya kelvin dengan menatap sintiya.
"Ya gue juga nggak tau dia lagi nongkrong terus tiba-tiba manggil bella terus ngajak gue gitu..". Jawab sintiya.
"Oh..". Kata kelvin.
"terus lo bisa ada disana?". Tanya sintiya.
"perasaan gue nggak enak aja gitu, jadi gue nyari kesana kemari dan ketemunya di parkiran". Jawab kelvin dengan mengangkat alisnya.
"Dekk..ini mie ayam sama minumannya..". pedagang itu menghidangkan 2 mie ayam dan 2 es teh.
"Makasih bu..". Ucap sintiya dan kelvin bersamaan.
"dimakan..". Kata kelvin.
"Iyaa..". Ujar sintiya.
Setelah mereka selesai makan, kelvin pun membayar semuanya dan kelvin melihat jam yang mengitari tangannya.
"Jam 03.37". Cicit kelvin.
"Vin..". Panggil sintiya.
"Iyaa sin kenapa?" Kelvin berlari menuju sintiya.
"Liat awan hitamnya lebat banget bentar lagi mau hujan nih gimana dong?". Tanya sintiya dengan resah.
"Hmm.. Maaf ya sin sebenernya gue nggak bawa kendaraan mangkannya gue pengen pulang sendiri dan lo pengen pulang bareng sama gue..". Jelas kelvin dengan sedikit lesu.
"Udah deh nggak papa kita naik bajaj aja ya, ayoo!.." ajak sintiya dan langsung menarik tangan kelvin.
"Jedddwrrr!!!". Petir pun mulai bergemuruh. Dan satu persatu tetesan dari langit jatuh ke bumi.
"Ah.. Hujan kan". ringis sintiya.
"Tenang aja ada gue disini ko". Ucap kelvin sambil mengambil jaket dari tasnya lalu ia pakaikan kepada sintiya , ia lebih memilih dirinya yang sakit dari pada seseorang yang ia sayang yang sakit.
"Hmm..makasih vin, lo udah basah kuyup banget". Kata sintiya dengan mengusap air hujan diwajahnya.
"Nggak papa sin lo nggak usah khawatir". Balas kelvin sambil tersenyum.
"Itu bajaj, Bang!!!.. Bang!!!..". panggil sintiya dan bajaj pun berhenti mereka berjalan menuju bajaj itu.
Di dalam bajaj sintiya sangat pucat dan menggigil.
"Sinn .. Lo tahan yaa". Kata kelvin khawatir dan langsung mendekap sintiya di dada bidangnya itu.
Dan sintiya pun pingsan membuat kelvin sangat khawatir.
"Sin..sinn..sintiya!". Panggil kelvin sambil menepuk-nepuk wajahnya.
"Bang ayo bang cepetan! Pacar saya pingsan!". Pintah kelvin.
"ii..iyaa". Jawab supir bajaj itu.

*rumah sintiya*

Ketika sintiya membuka matanya masih terlihat sedikit buram dan ada bayangan dua orang laki-laki disana.
"Sin..lo masih belum stabil jangan bangun dulu". Ujar kelvin sambil menahan sintiya agar terbaring kembali.
"Gue..dimana?". Tanya sintiya sambil memegang kepalanya yang terasa berat itu.
"lo ada dirumah sintiya ini gue dimas". Jelas singkat dimas kepada sintiya.
"Yaudah gue pulang ya dim, titip sintiya". Pamit kelvin dengan beranjak akan pergi.
"Iya vin". Jawab dimas.

Kelvin pun pulang dengan memandangi sintiya saat akan keluar dari kamar sintiya itu, dia tersenyum sedih melihat keadaan sintiya yang seperti itu.

*rumah kelvin*

"Bi.. Kelvin mau dibuatin jus jeruk". Pintah kelvin kepada bi sri pembantunya.
"Siap tuan". kata bi sri dan langsung pergi ke dapur untuk membuatkan jus jeruk.
Kelvin mengganti pakaiannya, setelah itu kelvin merebahkan dirinya ditempat tidur.
"Hmm..". Deham kelvin dengan memejamkan matanya.
Tak beberapa lama kemudian bi sri pun datang.
"Tuan kelvin.. Ini jusnya udah siap, tinggal diminum". Kata bi sri dengan meletakkan jusnya dimeja belajar kelvin.
"Iya bi, makasih yah..". Jawab kelvin dengan keadaan mata masih terpejam.
"Iya tuan sama sama, nanti kalo butuh apa-apa tinggal panggil bi sri aja ya". Kata bi sri.
"Siap". Jawab kelvin dengan mengacungkan ibu jarinya.
Setelah itu, bi sri pun keluar dari kamar kelvin, tiba-tiba ponsel kelvin bergetar ia pun langsung melihat ponselnya dan ternyata ada panggilan masuk dari mamahnya.
"Halo..". terdengar suara di ujung telfon.
"halo..". jawab kelvin dengan membalikkan badannya ditempat tidur itu.
"kelvin sayang.. Kamu lagi ngapain? Maaf mamah baru bisa nelfon sekarang.. Kamu baik-baik ajah disana?". Tanya mamah kelvin disana, pertanyaan mamahnya itu membuat mata kelvin berkaca-kaca.
"Kelvin?". Panggil mamahnya.
"Iya mah..kelvin disini baik-baik aja ko..". Kata kelvin dengan menarik nafas dalam-dalam.
"Mah.. Maaf kelvin lagi belajar lanjut lain waktu aja ya". Kata kelvin lagi dengan menahan bulir-bulir air mata yang akan jatuh dipipinya.
"Yah.. Padahal mamah kangen sama kamu.. Tapi yaudah kalo soal belajar mamah seneng kamu udah berubah mamah sayang kamu kelvin". Kata mamah kelvin membuat air mata kelvin tak bisa dibendung lagi dan..
tut...tut... mengartikan bahwa telfon dimatikan membuat kelvin lega dan ia langsung menghapus air matanya.
"Sintiya, mamah, papah .. Yang selalu ada dibenak gue.. Yang selalu gue fikirkan setiap harinya". Kata kelvin dan kelvin langsung beranjak pergi dari tempat tidurnya menuju ruang makan.
.
"Bi.. Bibi masak apah?". Tanya kelvin dengan mulai duduk di bangku ruang makan.
"Bibi masak ayam goreng tuan, apa nak kelvin mau makan?". Tanya bi sri dengan tersenyum.
"Iya bi". Jawab kelvin dengan menatap lurus.
Yang sekarang ada difikiran kelvin adalah sintiya, ia sedang sakit, Takut sintiya terjadi apa-apa.
"Tuan... Ini makanannya". Bi sri menghidangkan makanan untuk kelvin disertai buah apel kesukaan kelvin dan segelas air putih diletakkan di atas meja.
"Iya bi.. Makasih". Kelvin tersenyum simpul dan ia langsung menyatap makanannya.
"Gak enak.. Gak ada mamah, kangen masakan mamah". Batin kelvin dengan mengaduk-aduk makanannya dengan sendok.
"Tuan dimakan atuh makanannya". Kelvin terbangun dari lamunannya lalu ia tersenyum kepada bi sri yang baru saja lewat disampingnya.
Dan kelvin melanjutkan makannya tanpa memikirkan apapun Lagi.

lanjutin bacanya ya dari awal sampe akhir 😊❤ maaf kalo ada salah pengetikkan ✌
Jangan lupa di vote and coment yah.
😊

Your name is my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang