kelvin sakit

31 5 0
                                    

*kelas kelvin*

"Dug..dug..dug..dug.." . Suara ketukan di tembok membuat brisik dikelas.
"Woy ribut aja sih lo!..". Bentak daniel kepada denito yang sedang memaku tembok.
"Ini gue disuruh bu anis bego!". Balas denito.
"Udah deh daniel, beruntung deh lu punya temen yang bertanggung jawab". Bela david sambil mamainkan paku yang ada dimeja.
"Serah lu!". Kata daniel sambil memainkan handphone nya.
Karena keributan itu, kelvin pun keluar dari kelasnya.
"Vin lo mau kemana?". Tanya david, Kelvin pun berhenti sejenak.
"Lo kalo mau tau ikut aja". Kata kelvin dan melanjutkan langkahnya.
"Oke, woy daniel lo ikut kaga?!". Tanya david sambil mengejar kelvin yang sudah sedikit jauh dari dirinya.
"Ikut!!". Jawab daniel dan langsung lari mengikuti david.
.
.
*tempat parkir*

Kelvin pun langsung berhenti di tempat parkiran sekolah, dan langsung duduk di bangku panjang dibawah pohon yang rindang.
"Loh ko lo kesini? Mau jadi tukang parkir?". Tanya david sambil ngos-ngosan karena tadi mengejar kelvin.
Dan kelvin tidak peduli dengan pertanyaan david itu, kelvin mengeluarkan sebatang rokok yang ada di sakunya, ia nyalakan korek api dan ia menikmati rokok itu dengan santai.
"Woy..". Panggil daniel dengan ngos-ngosan.
"Vin lo tau kaga? Ada yang cinlok tau...". Ucap david sambil melirik kearah daniel, dengan memainkan paku yang tak sengaja ia bawa tadi.
"Siapa yang mau beli cilok gue pengen dong". Tanya daniel sambil mengatur nafasnya.
"Budek lo ya..". Ucap david dengan meledek daniel.
"Terus barusan lo bilang apa?, Hey lo jangan mainan tu paku-paku di bawah motor orang, nanti kalo ban nya tu meletus gimana?". Tegur daniel.
"Bodo amat, vin ke kantin yuk gue laper nih..". Ajak david dengan ekspresi orang kelaperan.
"Oke". Balas kelvin sambil mematikan rokoknya itu.
"Yuk sekalian gue mau beli cilok". Lanjut daniel, dan david hanya menyipitkan matanya saja.

.
.
"Duaarr!!!.." suara ledakan yang terdengar dari parkiran motor membuat kelvin dan -teman lainnya kaget, dan langsung melihat kesana apa yang telah terjadi.
"Alamaa.. kenapa ban motor aku ini bisa meletus toh..". Guru itu berkata sendiri dengan menggaruk-garuk kepalanya.
"Hayoo david, lo kan yang tadi naro paku-paku itu disitu". Kata daniel membuat david takut, davidpun ketakutan dan langsung lari meninggalkan tempat itu.
"Hayoo siapa diantara kalian yang mau ngerjain bapak?! Yang mencoba-coba naro paku disini!jawab toh!..". Bentak guru itu sambil menunjuk ke arah kelvin dan daniel.
"Bukan saya pak..saya gak tau apa-apa". Kata daniel dengan terbata-bata.
"Habis itu siapa?!.. ohh ini pasti ulah kamu kelvin! Ayo ngaku!". Bentak pak guru itu.
"Kaga". Jawab kelvin cuek.
"Ngaku kamu kelvin!". Bentak pak guru itu lagi. Dan kelvin hanya diam tanpa suara disitu.
"Nah.. nah.. tuh kan diem aja! Sini ikut bapak!!..". Pak guru itu menarik telinga kelvin dan membawanya ke ruang kesiswaan.
.
.
"Kelvin! Kamu ini nggak ada bosen-bosen nya bikin kasusss...mulu, apa sih mau kamu?". Tanya guru kesiswaan itu.
"Gak bukan gue". Jawab kelvin dengan menatap guru itu dingin.
"Terus kenapa tadi diem aja ditanya?!". Lanjut bapak itu.
"Karna gue gak salah, dan gue percuma juga kalo gue jawab kalian kaga bakal percaya sama gue.. gue slalu salah dimata kalian, kalo ada masalah disekolah ini pasti selalu nuduh gue". Jawab kelvin dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu.
"Kelvin..kelvin!!". Panggil guru itu
Dan kelvin tidak memperdulikannya, dia langsung pergi menuju kelasnya dan kebetulan dikelasnya tidak ada guru, dia langsung mengambil tasnya dan dia pergi menuju ruang olahraga.
.
.
*pulang sekolah*

"Drett..drett..". Getaran telfon sintiya membuat sintiya terkejut dan langsung mengangkatnya.
"Halo bell?? Ada apa ya..?". Tanya sintiya.
"Sin mending lo kerumah kelvin deh, kasian dia sakit katanya". Kata bella dengan sedikit terburu-buru.
"Apa?! Kelvin sakit?, tapi gue nggak tau dimana rumahnya .. lo tolongin gue dong bell" . Kata sintiya dengan panik.
"Oke, otw gue kerumah lu sin". Ucap bella. Dan sintiya pun mematikan telfonnya, segera sintiya mengganti bajunya.
.
.
*rumah kelvin*

"Ting..tong..". Satu kali bell pintu pun langsung di bukakan.
"Iyaa non, ada yang bisa saya bantu?". Kata bi sri sambil tersenyum ramah.
"Nyari kelvin.. apa kelvin ada?". Jawab sintiya dengan sedikit masih panik.
"Oh iya ada, yuk non mari masuk..". Bi sri langsung mempersilahkan mereka berdua masuk.
.
"Kelvin..". Ucap sintiya dengan sedikit gemetar melihat kelvin yang tengah berbaring dengan keadaan lemas dan wajah yang pucat ditempat tidur itu.
"Eh ada sintiya sama bella, sini masuk". Kata david dan ketika kelvin mendengar nama sintiya, kelvin langsung membuka matanya perlahan walaupun ia tidak kuat karena pusing melandanya.
"Vin.. lo kenapa??". Tanya sintiya panik dan langsung mengelus kepala kelvin.
"Gue cuman pusing". Jawab kelvin dengan sedikit ekspresi nyeri.
"Vin.. lo minum obat dulu ya?". Kata daniel. Dan kelvin hanya menggeleng.
"Gue mau berdua dulu sama sintiya". Pintah kelvin dan sintiya hanya terkejut mendengarnya, dan semuanya pun keluar dari kamar kelvin itu.
"Sin..". Panggil kelvin dengan memegang kepalanya karena sangat sakit dan nyeri.
"Iyaa kelvin". Jawab sintiya, karena melihat keadaan kelvin yang seperti itu dia tertunduk dan menitikan air matanya.
"Lo jangan nangis dong". Kelvin tersenyum sedikit dan mengusap air mata yang membasahi pipi sintiya.
"Vin.. lo makan dulu ya.. habis itu diminum obatnya..". Ucap sintiya dengan suara getir.
"Iya bawel". Jawab kelvin dengan mencubit pipi sintiya itu.
"Kelvin udah becandanya sekarang makan dulu.. lo bisa nggak duduknya?". Tanya sintinya sambil mengusap air matanya yang masih tersisa.
"Tolong bantuin gue boleh?". Karena lemas kelvin meminta bantuan kepada sintiya dan sintiya pun membantu kelvin dengan senang hati.
"Vin ini makan dulu, gue suapin ya". Ujar sintiya membuat kelvin sedikit lebih senang.
"Iyah..". Ucap kelvin dengan tersenyum. Setelah makan dan minum obat selesai kelvin pun berbaring kembali.
"Sin..". Panggil kelvin lagi dengan memegang tangan sintiya.
"Iyah..". Jawab sintiya dan melihat tangan kelvin yang sedang memegang tangannya.
"Sin gue mau lo selalu di samping gue kaya gini, gue bahagia disamping lo sin.., tau kenapa gue sampe sakit kaya gini? Karena di hidup gue sekarang gak ada yang bikin bahagia, gue pusing mikirin masalah-masalah yang selalu dateng disetiap harinya, hanya ada kesuraman dihidup gue dan gue minta tolong, jangan pernah lo pergi dari gue..jadilah pelangi indah dihidup gue untuk sekarang ini sin .. ". Ucapan kalimat yang terlontar dari mulut kelvin membuat sintiya menitikan air matanya kembali.
"Iya.. vin, gue bakal selalu ada disamping lo kok, yaudah sekarang lo harus istirahat yah ..". Balas sintiya sambil mengelus-elus kepala kelvin.
"Oke, tapi lo disinikan?". Tanya kelvin.
"Iya gue disini..". Jawab sintiya dengan tersenyum manis. Dan kelvin pun tak lama kemudian tertidur dengan mendekap tangan sintiya dipipinya.
"Vin gue.. bakal disamping lo ko, lo jangan khawatir ya..". Bisik sintiya ditelinga kelvin dengan tersenyum simpul.
.
.
Maaf yah teman kalo ada kata2 yang kurang jelas atau salah pengetikan😊

Your name is my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang